Chapter 19

77 15 0
                                    

“Xiao Yu……”

Duan Xu Yan berjalan kembali beberapa langkah dan sampai di samping Mo Xiao Yu , mengeluarkan sapu tangan yang selalu di bawanya dan mengelap air mata di wajahnya , menjelaskan dengan lembut , “Xu Yan tidak marah , sedikitpun tidak , Xiao Yu se patuh sebaik ini , bagaimana bisa Xu Yan marah ?”

    “Xu Yan marah …… nenek marah , juga begini.” Mo Xiao Yu menangis dengan menggerakkan bibirnya ke bawah , air matanya mengalir seperti tidak ada habisnya , tidak berhenti keluar dari sudut matanya.

Duan Xu Yan tidak bisa berkata apapun , karena dia tahu nenek yang dibicarakannya bukan lah nenek penginapan tapi adalah neneknya sendiri.

Di ingatan Mo Xiao Yu , saat nenek berbaring di kasur karena tidak bisa berjalan , dia setiap hari selalu “marah” , setiap hari selalu ada kata-kata yang tidak ada habisnya , sama seperti Duan Xu Yan tadi , ingin dia melakukan apa , jangan melakukan apa.

Sampai suatu hari , nenek yang berbaring tidak berbicara lagi , bagaimanapun dia memanggilnya , dia tetap tidak menjawab , Mo Xiao Yu tahu jika nenek sudah sangat marah , setelah nenek sangat marah , dia langsung pergi dan tidak akan kembali lagi.

Mo Xiao Yu tidak tahu kenapa Duan Xu Yan menjadi sangat “marah” , harus berkata dengan banyak sama seperti kata kata yang pernah di bicarakan nenek kepadanya dulu.

Tapi dia tahu jika dia tidak ingin Duan Xu Yan sama seperti nenek , setelah marah langsung tidak pernah kembali.

Saat kecil nenek mengajarinya , jika berbuat salah harus tahu salah apa dan minta maaf , harus di ubah , tapi sekarang dia tidak tahu dia salah apa , juga tidak tahu apa yang membuat Duan Xu Yan merasa tidak senang , tapi dia yang tidak benar jadi harus minta maaf , harus bilang maaf , jika Xu Yan sudah tidak marah dia tidak akan hilang seperti nenek.

    “hiks hiks——maaf——Xiao Yu salah , Xiao Yu ubah , Xu Yan jangan marah lagi……”

Duan Xu Yan menghapus air mata Mo Xiao Yu yang tidak ada habis-habisnya , dia hanya bisa menghiburnya dengan suara pelan dan ringan ,  “jangan nangis , jangan nangis , Xu Yan tidak marah.”

Mo Xiao Yu sangat takut , sangat sakit hati , sangat sedih , dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang di katakan oleh Duan Xu Yan , dia hanya tahu , dia refleks menggenggam jarinya dengan erat , “hiks——Xu Yan——kamu jangan mengabaikan Xiao Yu , jangan hilang ……”

    “iya , baik , baik.” Duan sampai tidak tahu harus bagaimana melihat dia menangis , tangan kakinya menjadi sibuk , di bawah kepanikan dia mengangkat 3 jarinya bersumpah , “Xiao Yu , aku bersumpah aku tidak marah , juga tidak akan mengabaikan Xiao Yu.”

Mo Xiao Yu tidak berbicara , menunduk dan mengelap matanya dengan tangan.

Duan Xu Yan memegang pergelangan tangan Mo Xiao Yu yang sedang mengelap matanya , tidak membiarkan dia memegang matanya dengan tangan , “Xiao Yu , Xu Yan benar benar tidak sedang marah , juga bukan tidak ingin menjadi teman baik dengan Xiao Yu , hanya saja Xu Yan sudah mau pulang ke rumah.”

Mo Xiao Yu terisak sebentar , mengangkat matanya yang penuh dengan air mata melihatnya , bahkan bulu matanya yang panjang terdapat air mata , “Xu Yan pulang ke rumah ?”

   Karena agak bingung jadi nada belakangnya agak naik.

Dia menoleh melihat ke arah penginapan , menunjuk ke sana , alisnya terangkat , dia tidak berkata apapun , tapi ekspresi nya seperti berkata bukankah itu rumahmu?

Duan Xu Yan menggelengkan kepalanya , “itu bukan rumah Xu Yan , rumah Xu Yan ada di tempat yang sangat jauh.”

Jari nya kemudian menunjuk ke atas langit , “Xiao Yu pernah lihat pesawat kan ? Xu Yan pulang harus naik pesawat.”

[BL] Xing Yu Street ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang