Chapter 18 : rivalitas dua hewan.

31 1 4
                                    

Kembali ke posisi Issei yang masih terbang bersama Vali dan Midori.

" Aku bisa terbang ... Dunia yang aku impikan ... Adalah dunia dimana manusia bisa bebas hidup ... Dunia yang damai dan penuh akan rasa cinta. "

" Andai saja kita di ajak terbang juga " ucap Laura sambil mengembungkan pipinya dengan imut.

" Ya ampun " Ricky sweatdrop melihat tingkah sang adik.

" Ki anakmu mana ? " Tanya Renal.

" Gak tau " ucap Ricky.

" Aku di sini papa " ucap seorang gadis kecil di belakangnya.

Eiri highwind Caelum anak Ricky yang entah dari kapan 😂

Hewan serigala yang selalu bersamanya boeras ( kalau gak salah )
Selalu menemaninya.

" Oi harimu sialan " panggil Boeras pada seekor harimau di bahu Laura.

" Apa ? " Harimau itu Kohaku merespon dengan seringai dan tatapan kejam.

" Ya ampun pasti mereka akan bertarung " batin Midori yang mengawasi mereka dari atas bersama Issei , Vali dan Sena.

" Apa yang harus kita lakukan ? " Tanya Sena.

" Sena , gunakan dimensi Es mu jika mereka membuat kekacauan " ucap Midori.

" Baik " ucap Sena singkat sambil mengawasi mereka.

" Kita selesaikan ini ! " Kohaku mulai membesar seukuran kaiju yang biasa di lawan Issei dan yang lain.

" Astaga jangan bertarung di sini ! " Hadi berusaha menghentikan mereka.

" Percuma , Hadi ... Biarkan mereka " ucap Iruma yang tiba tiba datang.

" Tapi ... "

" Tidak apa " ucap Boeras sambil membesarkan ukuran tubuhnya.

" Sejak awal kita memang di takdir kan untuk bertarung sebagai rival " Kohaku memulai kisah mereka.

" Andai saja kita di pilih oleh orang yang sama maka kita tidak akan akur sama sekali " ucap Kohaku.

" Aku di pilih oleh tuan putri sementara kau di pilih oleh anak pangeran siapa yang lebih kuat ? Ayo kita buktikan ! " Kohaku menerkam Boeras dengan brutal.

" Hentikan !!! " Renal berteriak agar mereka tidak melanjutkan pertarungan mereka.

" Ice dimension ! "
Sena mengurung mereka berdua di dimensi es.

" Apa ini ? " Boeras merasakan dingin yang menusuk.

" Apa yang terjadi ? " Renal menatap dimensi es yang mulai menutup.

" Silahkan lanjutkan pertarungan kalian " ucap Sena datar sambil turun ke tanah...

" Ayo !!! " Boeras dan Kohaku mengeluarkan full power mereka yang benturan kekuatannya membuat dimensi itu bergetar namun tak bisa tergores sama sekali.

" Pertarungan mereka mengingatkan aku pada suatu masa dahulu kala " ucap Midori dengan senyum kecil.

" Apa itu Midori - san ? " Tanya Issei.

" Dahulu saat dunia masih sangat sederhana dan muda Noa dan Zeon bertarung di dimensi es itu... Aduan kousen mereka Lightning Noa dan Moon Saga Spark beradu memecahkan dimensi es itu " ucap Midori.

" Tepat setelah itu ... Aku pun lahir untuk pertama kalinya dalam wujud spirit dan akhirnya setelah ribuan tahun menunggu aku bisa punya wujud fisik seperti yang kalian lihat sekarang " lanjut Midori menyudahi ceritanya.

Midori pun mengalihkan pandangannya pada dimensi es yang di buat Sena.

" Hmmm aku adalah pewaris kekuatan dari Noa sedangkan kau adalah pewaris kekuatan  dari Zeon kita adalah rekan dan rival , Sena " ujar Midori dengan nada tenang namun membuat Sena kaget.

" Apakah itu adalah takdirnya ? " Tanya Sena.

" Tidak semuanya kembali padamu , apa kau ingin tetap melanjutkan pertarungan dengan Noa atau tidak ? Jika kau mau aku tak bisa menolak kita harus bertarung , jika kau ingin berdamai maka itu lebih baik " ucap Midori lembut.

" Aku memilih jalan damai ... Aku tak ingin seperti Zeon yang dulu , Dark Ultra Hades " ucap Sena.

Sena lalu membuka dimensi esnya dan membiarkan dua hewan itu bebas.

" Bagaimana rasanya ? " Tanya Sena.

" Dingin lah " ucap Kohaku sambil menyemburkan api dari mulutnya lalu membuat api unggun raksasa untuk menghangatkan tubuhnya.

" Hei bagi lah apinya harimau tua " Boeras juga ikut berdiri di hadapan Kohaku dan ikut menghangatkan tubuhnya.

Midori yang melihat itu cuma menatap dengan tenang.

" Kenapa Midori dan yang lain menghentikan ku untuk melerai mereka ? " Renal bertanya pada Issei dan Vali.

" Renal , jika kau tau Boeras dan Kohaku tidak akan tunduk padamu , mereka hanya akan tunduk pada keluarga Caelum , ditambah seluruh  kekuatanmu yang sekarang masih dibawah kekuatan  kakak kedua  dari Ricky yaitu Leona jadi jika kau melerai mereka kau hanya cari mati " ucap Issei yang di angguki Vali.

" Kalian bisa kuat karena kalian bersama sama jika kalian bertiga terpisah kalian hanya akan menjadi samsak " ucap Vali.

Para murid yang tak mengerti soal itu hanya menyimak. 

" Semuanya bersiap ! " Sena memberi instruksi yang membuat mereka semua waspada.

Tak lama kemudian bola api raksasa sepanas satu Terakelvin melesat turun dari langit dengan cepat.

" Minna !!! " Ricky berteriak melihat Bola itu menghantam mereka dimana kakaknya dan adiknya juga di sana.

" Tidak bisa ... Mebius !!!!! "

Tshhhaah ....

Mebius segera menangkap Leona , Laura , eiri dan beberapa yang lain dari serangan bola api itu.

" Issei ... " Ucap Renal.

Namun Laura di tangkap oleh sesuatu.

" Tartarus !!! " Mebius mulai marah.

" Kami tak punya pilihan serahkan bumi ini pada kami Caelum jika tidak pewaris termuda kalian mati ... " Tartarus mulai pergi dengan portal emasnya...

" Laura !!!! " Ricky berteriak keras dengan air mata.

" Dia tak bisa mendapatkan negeri cahaya jadi dia melakukan ini agar lord dan bangsanya mendapatkan rumah baru ya ? "

" Kita tidak punya pilihan kita harus mengejarnya ... " Vali memberikan tatapan Kosong.

" Tenanglah Caelum , kami akan melakukan yang terbaik ... Untuk keluarga kalian dan alam semesta " ujar Midori.

" Aku juga berjanji pada kalian ! " Ucap Issei.

" Arigato ... Kami berhutang pada kalian " Leona mewakili keluarganya yang ada di sana.

Lalu mereka yang merasa sebagai Seorang Ultraman mulai menyusun rencana untuk menuju planet absolutian yaitu The kingdom ! ...

     To be continue....

Next the battle of destiny and peace !

Issei And New Life ( Alternatif Story Dari Our New Game to DxD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang