SP#21 : Saudari.

19 0 2
                                    

Akira berjalan meninggalkan tempat dia bertemu dengan Dark Lord sebelumnya, setelah beberapa lama berjalan, anak itu berhenti sejenak untuk sekedar menyeka keringatnya, jujur dia masih merinding saat Nori mengeluarkan aura kekuatannya.

"Ah kalau begini ceritanya ... kapan aku bisa menyusul mereka ya ?" Akira berujar pelan, mengingat bahwa dua kakak perempuannya itu memang kuat, entah kapan Akira akan bisa mengejar salah satu dari mereka, untuk sekarang, mungkin kekuatan Akira dan Nori itu sudah 11 12, namun Akira masih ragu dengan itu.

"Ah sebaiknya aku kembali, daripada aku harus memikirkan hal tak penting itu" Akira pun melanjutkan perjalanannya, kali ini dia tidak berjalan, melainkan terbang dengan sayap Red Dragon Knight miliknya.

Di rumah Issei...

Ricky, Hadi dan Renal sudah sampai di sana, mereka saling mengobrol.

"Hei, saat kalian kesini tadi, apakah kalian merasakan lonjakan energi dari seseorang ?" Bukan Issei yang berbicara, melainkan Ddriag.

"Yah, walau tidak terlalu yakin, tapi aku rasa lonjakan energi itu sampai mengguncang multiverse ..." ujar Renal, membuat dua temannya menoleh padanya.

"Multiverse ??" tanya Ricky bingung.

"Multiverse adalah kumpulan alam semesta yang begitu banyak ... Ricky, orang tuamu mungkin penguasa di alam semesta ini ... tapi alasan kenapa mereka masih kalah jauh oleh Midori-san atau Akira ... adalah karena orang tuamu hanya memiliki kekuatan setara dengan satu alam semesta ini saja, itupun aku tidak yakin ... tapi Midori-san dan Akira, mereka punya kekuatan yang mungkin melampaui alam semesta, membuat kekuatan kalian tidak akan berguna banyak di hadapan mereka ... begitulah, jagad raya ini luas, pandangan kalian saja yang sempit" ujar Renal, mengingat pertarungan pertamanya sebagai Ultraman.

"Aku kembali" Akira menyapa dari depan pintu, Issei pun menyambutnya, mempersilahkan anak itu untuk masuk.

"Darimana kau ? Akira ?" tanya Alice, anak itu hanya tersenyum.

"Aku baru pulang dari goa aneh, yah ada satu monster di sana, jadi aku dan kakak mengurusnya dulu, walau aku tidak banyak bertarung sih, kakak yang mengalahkannya" ujar Akira, Ricky mengangkat tangannya.

"Aura apa tadi ? apa itu darimu ?" tanyanya, anak itu menggelengkan kepalanya.

"Bukan, itu dari kakak ku, bukan Midori nee-san... ada satu lagi, dia bukan Ultraman, dia seorang seijin/ alien" balas Akira, Ricky menganggukkan kepalanya.

"Hei, ayolah ini sudah siang, aku mulai lapar, apakah kau tidak masak ? Issei ?" tanya Hadi, Issei membalas dengan senyum yang sedikit jahil.

"Bahan mentah aku punya, kalau masalah masak aku tidak ahli, tapi ... temanmu itu ahli memasak" balas Issei menunjuk Ricky dengan matanya.

"Hah ? enggak mau lah, masa aku jadi babu di sini ?" ujar Ricky agak enggan, namun Hadi menepuk pundaknya.

"Ayolah bro, biasanya di rumah sendiri lu masakin, di sini lu masakin juga lah" Balas Hadi, Ricky hanya bisa menghela nafas dengan perkataan temannya itu.

"Iya deh, apa aja yang kau punya Issei ?" tanya Ricky, Issei menyebutkan beberapa macam bahan, Ricky pun mengangguk.

"Yah, paling gampang sih bikin nasi goreng, tapi baiklah" Ricky akhirnya mau memasak makanan untuk mereka.

Skip ...

Beberapa puluh menit berlalu, akhirnya Ricky selesai dengan acara memasaknya, makanan yang di buat cukup sederhana, ada nasi, sayur sop, dan ayam goreng, ya menu makanan yang mengingatkan Ricky, Hadi, Renal dan Akira dengan kampung halaman mereka di pulau Kalimantan, Indonesia.

Issei And New Life ( Alternatif Story Dari Our New Game to DxD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang