Sequel : 14. Hari Terakhir Honeymoon

25.4K 1K 10
                                    

Keduanya terlihat semakin mesra, seperti ada lem yang membuat keduanya erat tak terpisahkan. Vila yang galak, egois dan semacamnya pun berubah menjadi manja.

Zafeel yang memang sudah lama jatuh cinta pun semakin di buat kembali jatuh berkali-kali. Dia sangat suka saat Vila bermanja padanya.

"Aduh.." erang Zafeel saat merasakan Vila naik dan duduk di atas perutnya. "Kenapa? Kok cemberut punyanya Zafeel." di usap pipi Vila sekilas.

Vila menepuk dada bidang Zafeel. "Ihh geli dengernya!" rengeknya manja dan malu-malu kucing.

Zafeel tertawa renyah, rengekan Vila begitu candu. Dia jadi ingin terus mengusili istri tercintanya.

"Terus kenapa? Mau apa?" tanya Zafeel dengan begitu lembut, pandangannya begitu penuh cinta.

Vila mengusap jemari Zafeel yang kini mengusap perutnya. "Bosen, di luar hujan. Kamu malah fokus ke tab." bibir Vila di tekuk.

Zafeel terkekeh lalu mengamankan tabnya ke nakas, berjaga-jaga agar tidak rusak akibat pergelutan mereka.

"Mana ini hari terakhir di sini, ga asyik." keluh Vila dengan wajah di tekuk sedih plus sebal. Hari ini banyak agenda dan semua tertunda.

"Mau tambah hari?" Zafeel bisa saja mengalah, dia akan mengabaikan pekerjaannya yang kian menumpuk bagai gunung itu.

Vila menggeleng. "Aku tahu, seminggu ini banyak kerjaan yang kamu abaiin." jawabnya penuh pengertian.

"Lain kali kita ke sini lagi." Zafeel mengikat rambut Vila dengan jemarinya agar tidak menghalangi wajah cantik jelita itu.

Vila mengangguk lalu pandangannya saling bertautan, keduanya beberapa saat saling terhanyut dan saling menyelami perasaan yang sama-sama dalam itu.

Vila lebih dulu menunduk, menyatukan bibirnya untuk saling mengutarakan perasaan sekaligus sebagai pembuka kalau Vila ingin menghapus rasa bosannya dengan sebuah kehangatan.

Zafeel mengusap paha yang mengangkang di atasnya itu, sesekali meremas bokong berisi yang menggemaskan itu.

Zafeel membalas ciuman Vila tak kalah menggebu, dia yang tengah di pusingkan pekerjaan jelas saja merasa terhibur.

***



Zafeel melepas penyatuan dengan berat hati lalu meraih ponselnya dan mengangkat panggilan itu.

"Hallo,kak?" sapa Zafeel. "Eh, ma." ralatnya saat sadar kalau sekarang Puspa itu menjadi mertuanya.

"Gimana honeymoon kalian?"

Zafeel mengulum senyum geli sambil menghampiri dan mendekat pada Vila. "Lancar, Vila malahan masih mau di sini." jawabnya.

Vila pun mendekat untuk mendengar juga pembicaraan mereka.

"Terus kalian lagi ngapain?"

Zafeel melirik Vila dengan senyum yang semakin geli. Tidak mungkinkan bilang kalau dia dan Vila sedang adu mekanik, bahkan sebentar lagi akan sampai kalau saja Puspa tidak menelpon.

"Kita ga keluar, ma. Hari ini hujannya gede banget, petir juga ada sesekali." Vila bersuara.

"Ada anak mama ternyata. Gimana? Bahagia di sana? Zafeel jaga kamu baikan di sana?"

Vila berdecak. "Mama pikir aku masih anak kecil? Aku udah nikah loh, ga usah di jaga juga bisa jaga diri dan soal Zafeel. Dia jaga aku banget, mama tenang aja." jawabnya.

Zafeel tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala dan pipi Vila, membiarkan ponselnya dia ambil alih.

Vila mengklik pembesar suara agar Zafeel lebih jelas mendengarnya.

"Mama tunggu cucunya."

Vila mengerjap salah tingkah. "Cucu apa sih ma, jangan bikin deg-degan, sedikasihnya aja." balasnya.

"Emang mama paksa? Mama cuma bilang di tunggu aja."

Zafeel menggeleng samar saat Vila ingin kembali mendebat, keduanya tidak mau kalah memang sesekali.

"Mama gimana sehat di sana?" tanya Zafeel.

"Geli banget ya di panggil mama sama kamu, Zaf. Masih merinding walau hampir terbiasa."

Mereka berbincang, Zafeel jelas saja sudah gelisah. Dia masih mengeras dan rasanya itu cukup mengganggu.

"Iya! Ntar Vila usahain, udah dulu ya, ma."

Mendengar itu sontak Zafeel kembali semangat 45, tidak mengkerut bagai lap kotor. Wajahnya yang di tekuk kini kembali merekah.

"Hampir setengah jam." Zafeel merapat lagi pada Vila yang menyambutnya.

"Ga sabaran, dasar om suami!"

Zafeel tersenyum tulus, panggilan om kalau ada suaminya dia jadi suka.

OM SUAMI (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang