Happy Reading Guys
.
.
.
.
.Hembusan angin yang tertiup di wajah Kinan nampak bersahabat menandakan hari yang cerah.
Seperti mentari gadis periang nan pencerah hari, idaman lelaki berparas bak bidadari.Kinan.. ya Kinan Rosallina nama itu disematkan oleh ayahnya sebelum meninggalkan dunia. Ibunya pemilik toko roti dan adiknya baru menduduki bangku SMP. Walaupun hidupnya sederhana tapi Kinan tak mempermasalahkan soal keuangan karena baginya sudah lebih dari cukup.
Saat ini SMAN 1 Bandung kedatangan murid pindahan, tentu saja dia adalah Kinan. Pelannya langkah Kinan mengikuti Bu Ayu selaku wali kelas 12 bahasa yang mengantarnya memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak, ada kabar gembira hari akan ada siswi baru di kelas ini, ayo masuk." pandangan Bu Ayu keluar pintu memanggil Kinan.
"ANYONGHASEYO MY FRIEND!!, My name is Lee Ji Eun alias Kinan..Kinan Rosalina, panggil aja istri DPR." Dengan percaya diri penuh semangat Kinan melompat dari luar pintu dengan langkah panjangnya.
"Behh cindo nih bro," ujar Vano seorang playboy akut menepuk bahu Ari.
"Sikat lah kuyy," balas Ari.
"Heh gini-gini juga hasil produk Jepang kali," canda Kinan mencairkan suasana.
"Konnijiwa my friend, lo masuk di kelas yang tepat sis," sahut Bintang yang berada di kursi paling depan.
"Yaelahh sok Inggris lu, kayak gini dong. Heyy yow besti I am very very gud, nice tumit yu," balas Jihan nyeleneh mengarahkan tangannya ke berbagai arah.
"Tumit pala lu, udah nyaring salah pula." Lirik Vano menepuk belakang kepala Jihan yang duduk di sebelahnya.
"Nyiee..nyiee.. terserah gue lah, ayem sorry Nan lanjut aja gak usah dengerin makhluk halus," jawab Jihan dengan sewot.
"Sudah-sudah, malah berantem ati-ati entar jodoh," gurau Bu Ayu.
"NAJISS!!" ucap Jihan dan Vano dengan serentak saling melirik.
"Idihh gini-gini juga mana mau gue sama remahan rengginang." Jihan memalingkan wajahnya.
"Yeee ngeremehin, banyak kali yang ngantri sama gue." Vano pun menjauhkan pandangannya dari Jihan.
"Cukup anak-anak, baik Kinan silahkan kamu duduk di bangku kosong sebelah Farel ya."
"Baik Bu." Kinan langsung melangkahkan kaki mungilnya berjalan menuju bangku yang berada tepat sebelah Farel samping dinding.
"Haii chingu," sapa Kinan yang artinya teman dalam bahasa korea kepada Farel yang tak menggubris Kinan.
"Sombong amat, ntar gak ada yang naksir loh.. sayang ganteng gini gak ada yang punya," canda Kinan melebarkan senyumannya.
Tetapi lelaki itu masih diam sambil mendengarkan earphone miliknya dan langsung perpindahan tempat duduk menuju pojok kanan ujung dekat jendela yang mengarah keluar dengan kelas yang berada di tingkat 2 berbalik dari barisan sebelumnya. Kinan pun duduk bersama bintang dan Jihan yang membelakangi bangku mereka berdua.
"Lo ngomong apa ke Farel, Nan?" tanya bintang menyandarkan kepala di telapak tangannya, Jihan pun ikut mendengar.
"Cuma nyapa kok, kenapa?" heran Kinan.
"Ga usah diambil ati Nan tu cowok emang dingin ke semua cewek, jadi bukan cuma lo yang ngerasain hehe.." Jihan terkekeh sambil menepuk bahu Kinan.
Tiba-tiba para lelaki berdatangan mengerumuni sekeliling Kinan. Tidak heran karena parasnya menawan mampu menaklukkan hati dengan sekali kedipan. Vano dan Ari pun tak mau ketinggalan keduanya saling menerobos kerumunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Time
Romance•Teruntuk Farel lelaki masa lalu, dan Kinan wanita sang pengagum hujan: •Dulu maupun kini tidak ada bedanya. Perasaan yang tak berubah pada orang sama, hanya waktu yang merubah keadaan. Farel hadir saat keduanya tidak saling mengenal satu sama lai...