6.|KHITBAH

4.9K 226 2
                                    

𝙔𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙃𝙖𝙢𝙗𝙖 𝙎𝙚𝙧𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖𝙢𝙪 𝘿𝙖𝙣 𝙃𝙖𝙢𝙗𝙖 𝙔𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙎𝙠𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙤 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙆𝙖𝙪 𝘽𝙪𝙖𝙩 𝙎𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙄𝙣𝙙𝙖𝙝

𝘡𝘌𝘈𝘕𝘕𝘐𝘚𝘈 𝘍𝘈𝘈𝘛𝘐𝘕𝘈 𝘒𝘏𝘈𝘠𝘐𝘙𝘈

Dua hari setelah acara ta'aruf Annisa pun kembali ke pondoknya dan menceritakan semuanya ke Aisyah

"Subhanallah Annisa kamu beruntung banget dapat gus Raffa" puji Aisyah

"Tapi aku belum bisa buka hati buat gus Raffa"

"Kamu ingat kan gimana ceritanya Rasullulah dengan Sayyidatina Aisyah? Mereka menikah tidak ada perasaan cinta tapi apa yang terjadi? Cinta seketika tumbuh setelah mereka menikah aku yakin kisahmu seperti nabi Muhammad dan Sayyidatina Aisyah"

"Tapi syah.. Aku gak pantas untuk gus Raffa, dia yang MasyaAllah tidak pantas untukku yang astaghfirullah ini, aku sangat hina, bahkan aku juga pernah pacaran syah, bagaimana nanti kalau gus Raffa mengetahui pasti dia sangat kecewa"

"Tidak nis, kamu gak hina tapi kamu berharga sehina hinanya seseorang kalau dia mau bertaubat dia akan berubah menjadi berharga dan berharganya melebihi seseorang yang tidak pernah melakukan perbuatan hina" ujar Aisyah

"Tapi itu sangat mustahil jika aku menikah dengan gus Raffa"

"Tidak nis, kamu tidak mustahil menikah dengan gus Raffa"

"Aisyah aku hanyalah seorang wanita pendosa dan fakir ilmu bagaimana jika gus Raffa merasa malu jika ia menikah denganku? " tanya Annisa

"Dia tidak akan malu nis, meskipun kamu pendosa dan fakir ilmu Pasti dia akan menuntunmu, dia juga pasti akan memimpinmu yakinlah sahabatku"

"Maaf syah aku belum bisa yakin menjadi istri yang terbaik untuk gus Raffa"

"Yakinlah! Dan ketahuilah bahwa Allah sayang kamu karna memberikan suami seperti gus Raffa dan kamu bisa menjadi istri yang gus Raffa inginkan"

"Ingat والله عالم بشواب" kata Aisyah

Annisapun tersenyum dan memeluk Aisyah ia sangat berterima kasih kepada Aisyah karnanya ia bisa hijrah meski belum sempurna hari demi hari telah terjalani dan kini waktunya dimana hari gus Raffa mengkhitbah Annisa mereka sudah berkumpul diruang tamu sedangkan Annisa masih dikamar menatap foto abinya yang sudah tiada sambil mengalirkan air mata

"Abi.. Annisa rindu, Annisa pengen peluk abi, kini Annisa akan meninggalkan abi karna Annisa akan menikah, semoga abi bahagia karna Annisa akan menikah dengan seorang lelaki pilihan abi" sembari mengusap air matanya

Adzkiya pun masuk kekamar Annisa sontak Annisa langsung mengusap air matanya akan tetapi Adzkiya tau apa yang sedang terjadi, Adzkiya tersenyum tipis dan berjalan mendekati Annisa

"Annisa kakak tau kamu rindu abi tapi jangan seperti ini, nanti abi gak tenang ayo kedepan kamu sudah ditunggu"

"Kak Annisa belum siap menikah"

"Udah bismillah aja ya nis, Allah tau kok kalau kamu belum siap tapi suatu saat nanti kamu bakal siap kok, kayak kakak dulu"

"Iya kak, Annisa coba"

"Yaudah sekarang temui calon suamimu"

Annisa dan Adzkiya berjalan menuju ruang tamu dan Annisapun duduk didepan gus Raffa dan menundukkan kepalanya karna ia benar benar malu bertatapan dengan gus Raffa

"Gini ya rasanya kalau mau nikah tanpa pacaran? " batin Annisa

"Ya humaira kamu jangan menundukkan kepala" kata gus Raffa

"Saya malu gus"

"Kenapa? " tanya gus Raffa

"Tidak"

Prosesi khitbah pun berlangsung lancar dan kini mereka memutuskan untuk menikahkan Annisa dan gus Raffa bulan depan sebelum gus Raffa pulang ia menemui Annisa sebentar

"Humaira.. Kenapa kamu begitu malu kepadaku? " tanyanya

"Kula sadar gus, kula mboten pantes kalih panjenengan" kata Annisa
(Saya sadar gus saya tidak pantas dengan anda)

"Kenapa kamu berfikir seperti itu? " tanya gus Raffa

"Saya sangatlah hina dan saya juga fakir ilmu saya takut kalau nanti mengecewakan gus"

Gus Raffa hanya terkekeh pelan

"Kamu salah besar Annisa, kamu tidak membuat saya kecewa tapi kamu membuat saya semakin semangat untuk membimbingmu"

"Tapi Annisa tidak mencintai gus sama sekali"

"Annisa, cinta bisa datang kapan saja jadi kamu jangan khawatir, sekarang mas pamit dulu ya assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Gus Raffa kembali ke rumahnya dan Annisa hanya mematung ditempat karna ia tau sangat berat menjadi seorang gus, dan dia belum terlalu paham ilmu agama, iapun memasrahkan diri kepada Allah SWT

SANTRI MILIK GUS ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang