𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙆𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙔𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙆𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙀𝙣𝙜𝙠𝙖𝙪 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙞𝙧𝙞𝙢𝙠𝙖𝙣 𝙎𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙖𝙝𝙖𝙗𝙖𝙩 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙝𝙖𝙢 𝘼𝙠𝙖𝙣 𝘼𝙜𝙖𝙢𝙖 𝘿𝙖𝙣 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙠𝙠𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙝𝙞𝙟𝙧𝙖𝙝
~𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘯𝘯𝘪𝘴𝘢
"Asholatu khoirum minan naum"
Suara adzan terdengar ditelinga Gus Raffa, ia segera membangunkan istrinya yang masih tertidur nyenyak
"Humairaku.. Bangun sayang, kita sholat subuh bareng"
Annisa pun belum bangun Gus Raffa pun mengecup kening Annisa, tak lama kemudian Annisa terbangun ia terkejut karna suaminya duduk di tepi kasur sambil melihat kearahnya
"Mas kenapa disitu? " tanya Annisa
"Nunggu kamu nih, belum bangun"
"O-oh tapi Annisa sekarang udah bangun"
"Yaudah kamu wudhu gih terus sholat subuh"
"Iya mas"
Gus Raffa menunggu Annisa di atas sajadah nya sambil membaca surat ar rahman seketika hati Annisa merasa tenang saat mendengar lantunan ayat suci Al-Quran yang Gus Raffa bacakan
"fabiayyi ala irobbikuma tukadziban"
𝘿𝙀𝙂!!!
Jantung Annisa tidak aman lagi, setelah sampai ayat itu
"Ya Allah Annisa nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan seharusnya kamu dari dulu bangga punya suami seperti Gus Raffa tapi kenapa kamu dulu memilih kevin yang akhirnya menyakitimu sedangkan suamimu sendiri menjagamu, ayo Annisa kamu harus bisa mencintai Gus Raffa, dia yang bisa membawamu ke surganya Allah Annisa ayo sadar" batin Annisa
"Mas, bisa dimulai sholatnya" kata Annisa sambil menunjukkan senyumannya
"MashaAllah hatiku seketika berdebar saat melihat istriku tersenyum dengan senyuman tulus seperti ini" batin Gus Raffa
Merekapun memulai sholat selesai sholat Annisa pergi ke dapur untuk memasak dan Alhamdulillahnya ummah belum pergi kedapur dan belum memasak sama sekali, tak lama kemudian Gus Raffa datang untuk membantu Annisa
"Loh, mas kenapa kesini? " tanya Annisa
"Mas mau bantu kamu masak"
"Ish... Jangan, kan masak tugas istri, kalau mas cukup duduk aja trus nunggu masakannya matang" jelas Annisa sambil memotong bawang merah
"Tapi tugas suami membantu istri"
"Yaudah gapapa"
Setelah Annisa memasak Annisa pun pergi membersihkan diri begitupun Gus Raffa, setelah mereka siap merekapun berangkat, kali ini mereka tidak membawa sopir akan tetapi Gus Raffalah yang menjadi sopir setelah 22 jam perjalanan merekapun sampai dirumah Aisyah dan Gus Abizar, muka Annisa langsung berseri-seri melihat Aisyah Annisa berlari dan memeluk erat sahabatnya itu sambil menangis
"Eh... Annisa kenapa kamu nangis" ucap Aisyah sambil mengelus punggung Annisa
"Nisa, rindu Aisyah"
Aisyah pun ikut menangis karna ia telah dirindukan sahabatnya sendiri, ternyata bagi Annisa 3 minggu terlalu lama
"Udah ya kita masuk aja" ajak Aisyah
"Iya"
"Ummah, abah, mas Raffa, silahkan masuk" ucap Aisyah
Mereka semua masuk kedalam rumah Aisyah dan Gus Abizar sedangkan Annisa dan Aisyah sibuk sendiri
"Aisyah kamu kapan hamil, nanti aku takut kalau anakku udah lahir gak punya temen"
"Loh, kamu belum tau? " tanya Aisyah
"Belum, emang apa? " tanya balik Annisa
"Aku ini lagi hamil Annisa"
"Wah sama dong, kamu usia berapa? " tanya Annisa
"Masih 1 minggu nis, lah kamu? "
"3 minggu syah, 2 hari lagi 4 minggu"
"Ciye... Hampir sebulan"
"Iya nih, cepet banget do'ain lancar ya nanti pas persalinan"
"Amiinn allahumma Amiinn"
Setelah mereka dirumah Aisyah seharian Gus Raffa dan Annisa pun pulang akan tetapi ummah dan abah tidur dikediaman Aisyah dan Gus Abizar sesampainya dirumah
"Mas.. Mas tau gak? " tanya Annisa
"Gak tau lah kan kamu belum kasih tau"
"Makanya dengerin dulu"
"Iya deh iya, apa sayang? " tanya gus Raffa
"Aisyah lagi hamil loh"
"Tau mah kalau Aisyah lagi hamil" kata Gus Raffa
"Dih... Kok gak bilang" kata Annisa sambil mencubit perut Gus Raffa
"Aduhh, sakit sayang, yakan mas mau ngasih surprise ke kamu"
"Hilihhh"
"Ututu bidadarinya mas marah" kata Gus Raffa sambil mencubit pipi Annisa
Salting brutal Annisa pun kambuh karna setelah dipanggil tuan putri sekarang berubah menjadi bidadari
KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI MILIK GUS ✔ [TERBIT]
RomanceKisah seorang santriwati bernama Zeannisa Faatina Khayira yang dipaksa masuk ke pesantren oleh ibunya dan membenci seorang gus disana yang bernama Gaishan Raffasya Hafis karna ayahnya telah menjodohkannya dengan gus Raffa tanpa sepengetahuan Annisa...