8.|BULLY

4K 192 0
                                    

𝙈𝙖𝙖𝙛 𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙃𝙖𝙙𝙞𝙧𝙠𝙪 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙆𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙣𝙘𝙞𝙠𝙪

𝘡𝘌𝘈𝘕𝘕𝘐𝘚𝘈 𝘍𝘈𝘈𝘛𝘐𝘕𝘈 𝘒𝘏𝘈𝘠𝘐𝘙𝘈

Hari ini ada acara kumpul dengan kyai Yusuf saat Annisa keluar kamar Nayla pun sudah ada didepan kamar Annisa dan menghalangi jalan Annisa

"Afwan ukhti saya mau pergi ke masjid"

"Halah.. Sok alim, kemarin aja masuk pondok kayak preman, sekarang kok berubah caper ke bu nyai sama gus Raffa ya? Dasar!! "

"Maaf mbak sebelumnya, sekarang saya proses hijrah mbak, saya juga pengen jadi wanita berkelas"

"Halah.. Berkelas dari mana yang ada bekas, jijik saya ketemu orang yang munafik kayak kamu"

"Astaghfirullah mbak Nayla, kali ini saya benar benar insyaf mbak, saya juga berusaha untuk merubah sikap saya"

"Iya karna caper" kata Nayla

"Hahahaha" serentak satu geng Nayla mengetawakan niat baik Annisa

"Ingat mbak Allah tidak tidur"

Setelah mengatakan kata itu Annisa langsung pergi meninggalkan Nayla tapi Nayla menarik khimar Annisa khimar Annisa sehingga membuatnya terjatuh

"Astaghfirullah cobaan apa ya Allah yang kau berikan" batin Annisa

"Mending buka deh cadar kamu, percuma tau pake cadar terus munafik pula"

"Maaf mbak saya tidak bisa membuka sembarangan cadar ini, saya masih memikirkan ayah saya"

"Oh iya lupa kamu kan yatim"

Tangis Annisa pecah seketika setelah mendengar kata yang menyakitkan dari kakak kelasnya yang sudah mengabdi 2 tahun Annisa pun berdiri dan menghadap ke Nayla

"Annisa sabar nis, jangan marah" batinnya

"Maaf mbak, saya memang yatim tapi saya berusaha untuk selalu menutup aurat saya meskipun masa lalu saya menjijikkan dan saya berusaha untuk selalu menjadi lebih baik, Terima kasih atas kata katanya saya permisi dulu assalamu'alaikum" ucap Annisa sambil meninggalkan Nayla dan gengnya

Di perjalanan Annisa mengusap air matanya dan sampailah Annisa bertemu dengan gus Raffa

"Annisa? "

Annisa membalikkan badannya dan ia melihat seorang gus Raffa yang berdiri tidak jauh darinya, ia langsung mengusap air matanya yang masih mengalir dan mendekati gus Raffa

"Nggih wonten nopo gus? " tanya Annisa
(Iya ada apa gus?)

"Kamu nangis? " tanya kembali gus Raffa

"E-enggak gus, ini Annisa cuma kelilipan debu kok"

"Beneran? Saya tau lo kalau kamu kenapa kenapa"

"Beneran gus, Annisa baik baik aja yaudah Annisa pamit dulu, takut telat nanti Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Ternyata diam diam Nayla melihat dari kejauhan dan menguping apa yang gus Raffa dan Annisa bicarakan

"Dasar wanita caper, awas aja" gumamnya dengan kesal

Sampai di masjid Annisa duduk disamping Aisyah sambil melamun Aisyah pun bingung

"Nis, kamu kenapa kok keliatannya murung" kata Aisyah

"Gapapa syah"

"Beneran?"

"Iya ana gak papa"

Selesai acara mereka pun kembali ke asrama saat di lorong mereka berdua dihadang oleh Nayla dan gengnya

"Maaf mbak, kita mau jalan" kata Annisa

"Tadi ngapain sama gus Raffa? Caper lagi? " tanya Nayla

"Mbak sebenarnya gus Raffa itu.... "

"Shut... Biar aku yang jelasin syah"

"Iya nis"

"Jadi gus Raffa itu hanya sahabat ana dari kecil mbak"

"Hh..sudah kuduga"

"Maaf ya mbak kita mau jalan dulu"

Nayla pun menyenggol buku Annisa dan buku yang dibawa Annisa jatuh diatas tanah, Annisa pun mengambil buku buku yang jatuh dibantu oleh Aisyah

"Ups.. Sorry gak sengaja"

"Iya mbak, Annisa tau kok Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, dasar bocah baru lahir kemarin sore aja belagu sok sokan mau dapetin gus Raffa, padahal kan aku calonnya iya gak guys"

"Betul tuh nay" jawab salah satu dari gengnya

Sesampainya dikamar Annisa hanya diam, ia memilih untuk menyembunyikan perjodohannya dengan gus Raffa

SANTRI MILIK GUS ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang