33.|KEBAHAGIAAN

2.8K 122 0
                                    

𝘼𝙠𝙪 𝙎𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙮𝙪𝙠𝙪𝙧 𝘼𝙩𝙖𝙨 𝙉𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙆𝙖𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖𝙠𝙪 𝙔𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝

~𝘎𝘶𝘴 𝘙𝘢𝘧𝘧𝘢

Setelah menunaikan sholat jumat gus Raffa masuk ke kamarnya dan disambut oleh bumil, Annisa merentangkan tangannya gus Raffa mendekat untuk memeluk Annisa dan mencium keningnya setelah itu gus Raffa menempelkan telinganya diperut buncit milik Annisa

"Jagoannya abi didalam lagi ngapain ya? Kok rame banget" ucap gus Raffa

Annisa hanya tersenyum heran dengan kelakuan suaminya itu, kini usia kandungannya sudah genap 9 bulan Annisa pun menyiapkan barang barang penting untuk lahirannya nanti

"Udah apa belom packing barangnya? " tanya gus Raffa

"Udah kok, emm.... Mas Annisa mau nanya"

"Tanya apa sayang?"

"Pokoknya Annisa tanya buaanyakk"

"Yaudah sini duduk"

Annisa berjalan mendekati ranjang dan duduk ditepinya

"Mau tanya apa sayang? Hmm? "Kata gus Raffa sambil membelai rambut Annisa

" mas kalau seumpama kita dicabut nyawanya gimana? Terus kita itu meninggalnya ya bersamaan kayak mama papanya gala"

"Eh... Ngomong apaan sih"

"Kan nisa tanya"

"Gini zaujati, malaikat Izrail gak ngasih salam kalau mau cabut nyawa, jadi nyawa bisa dicabut kapanpun itu, sekarang do'a aja biar dipanjangkan umurnya oleh Allah"

"Aamiin"

"Gak usah mikir kayak gitu lagi ya cantik"

"Siap komandan"

Suara tertawa Annisa terdengar renyah ditelinga gus Raffa. Waktu terus berlalu sebelum tidur Annisa meminta gus Raffa untuk menyanyikan lagu zaujati persis seperti waktu mereka menikah dahulu

"Mas, nyanyiin lagu zaujati dong Annisa rindu nih"

"Udah malem tidur aja"

"Plisss, kali ini aja, terakhir deh setelah ini Annisa gak minta lagi"

"Yaudah, ekhem
Uhibbuki mitslamaa anti
Uhibbuki kayfa maa kunti.
Wa mahma kaana mahma shoro..
Anti habibati anti
Zaujati.. Anti habibati anti"

Perlahan Annisa tertidur setelah dinyanyikan lagu zaujati, gus Raffa tersenyum tipis sambil meneteskan air mata karna pertanyaan dari istrinya tadi ia tiba-tiba mengingat semua memori mesra dengan istrinya, dadanya merasa sesak saat mengingat semua kenangan yang manis yang sudah ia lewati dengan istrinya perlahan ia juga tertidur

"Mas, bangun ayo kita kerumah sakit" ucap Annisa sambil menggoyangkan badan gus Raffa

"Ada apa sayang? " ucapnya

"Air ketuban nya pecah mas"

"Yaudah kita langsung ke rumah sakit saja"

Mereka berdua langsung bergegas ke rumah sakit setelah proses persalinan lancar gus Raffa menemui kedua putranya tersebut tak lupa ia meng adzani kedua putranya

"Mas namanya siapa? " tanya Annisa

"Athar Shaki Huzaifa dan Shaka Arkaan Nabeel"

"MashaAllah, namanya bagus banget manggilnya juga mudah Shaka sama Shaki"

"Makasih ya sayang udah melahirkan anak kita, terutama anak laki-laki mereka bisa meneruskan pondok kita"

"Mas, jika suatu saat nanti aku akan diambil, aku hanya ingin satu permintaan kepada Allah"

"Apa itu? "

"Aku ingin meninggalkan dunia ini serta isinya bersama mas, aku gak mau jauh jauh dari mas"

Tangisan Annisa pecah seketika setelah mengatakan itu namun gus Raffa tetap menenangkan Annisa

"Sayang, zaujati kematian itu kehendak Allah tapi walaupun kita menemui ajalnya tidak dengan waktu bersamaan mas cuma minta 1 permintaan, semoga Allah menempatkan kita disisinya" ucap gus Raffa sembari mengelus rambut istrinya

"Aamiin, aku tau mas, mas adalah seorang pangeranku yang mendampingiku disurga Allah nanti, aku yakin selain mas menjadi imamku didunia mas juga jadi imamku di surga kelak"kata Annisa

Gus Raffa hanya bisa menyembunyikan air matanya dan rasa khawatir untuk Annisa

" makasih mas, sudah mau merubah hidup Annisa, udah mau berkorban demi Annisa, dan Terima kasih telah mengizinkan Annisa buat menyempurnakan separuh agama mas Raffa, dan Annisa gak tau harus bagaimana lagi Annisa membayar jasa mas"

"Shuttt, gak boleh bilang gitu, mas juga berterima kasih karna sudah melahirkan anak yang sholeh sholehah yang kelak mendoakan kita setelah kita meninggal nanti"

"Aamiin"

"Mas yakin suatu saat nanti pasti kita akan bertemu lagi wahai bidadariku, ana uhibbuki fillah zaujati" batin gus Raffa sambil memeluk Annisa

Selang beberapa hari Annisa dan bayinya sudah diperbolehkan untuk pulang, sesampainya dirumah mereka disambut hangat oleh ummah, abah serta umi Annisa

"Wah cucu oma udah datang, assalamu'alaikum ganteng" ucap ummah disamping telinga Shaka

"Oekk"

Shaki pun mulai merengek dan Annisa membawanya kekamar untuk disusui

"Ganteng sholeh nya bunda sama abi suatu saat nanti kalau bunda sama abi udah gak ada jangan lupa do'ain bunda sama abi ya, kalau Shaki Do'ain bunda sama abi nanti Shaki bisa ketemu sama bunda lagi" ucap Annisa lalu mencium kening Shaki

"Ya Allah Terima kasih telah memberikanku keluarga yang bahagia ini, meski banyak rintangan yang harus aku lewati, tapi aku tetap percaya dengan kata Aisyah bahwa skenariomu lebih indah daripada ekspetasi yang selalu aku inginkan" batin Annisa

Disisi lain gus Raffa menggendong Shaka di teras rumah ia menatap anak ketiganya dengan penuh harapan jika ia sudah tiada kelak anak anaknya akan mendoakannya dan Annisa

"Shaka anak abi yang sholeh besok kalau udah besar gak boleh nakal ya, kasihan bunda kamu yang udah ngelahirin kamu, pokoknya abi mau kamu jadi anak yang berbakti kepada orang tua, taat kepada Allah, sayangi istrimu seperti menyayangi ibumu ya nak ya" ucapnya


SANTRI MILIK GUS ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang