GENTHA | Kebakaran

22.5K 1.4K 544
                                    

Nathalie berbohong pada Gendra. Sejak ia pindah ke Jerman bersama kedua orang tuanya—dan beberapa hari setelah tinggal di sana—ada kejadian tragis yang Nathalie alami. Kejadian di mana Gilbert membunuh kedua orang tuanya.

Dulu, Qenan dan Cheryl—orang tua Arion dan Nathalie—bekerja di perusahaan Gilbert. Dengan senang hati Gilbert membantu mereka yang pada saat itu perekonomian mereka menipis. Tetapi dengan tidak tahu diri, Qenan dan Cheryl mengambil seluruh saham di perusahaan Gilbert, hingga membuat Gilbert hampir bangkrut. Sebab itu Gilbert membunuh mereka untuk balas dendam.

Maka dari itu, Arion dan Nathalie sepakat bekerja sama untuk balas dendam pada Gilbert yang telah membunuh kedua orang tua mereka. Tetapi sayangnya, tanpa mereka duga, Malvyn mengetahui rencananya dan langsung melepaskan Gilbert begitu saja.

Namun, mereka tidak akan menyerah begitu saja, mereka akan tetap balas dendam pada Gilbert. Maka dari itu, Nathalie menculik Thara sebagai pembalasan dendamnya terhadap Gilbert. Selain ingin balas dendam tentang kedua orang tuanya, Nathalie juga ingin balas dendam pada Gendra yang sudah membunuh Vino.

Sangat hancur bagi Nathalie saat mendengar Vino di bunuh oleh sahabatnya sendiri. Ia bahkan belum sempat bertemu dengan Vino setelah sekian lama mereka tidak bertemu, tetapi takdir tidak berpihak padanya.

Gendra sudah menyuruh Malvyn untuk menyelidiki tentang identitas asli Arion.

Rasanya, Gendra masih belum percaya dengan apa yang terjadi. Tentang Arion dan Nathalie, keguguran Thara, dan penyakit kanker rahim yang di derita Thara. Itu semua membuat Gendra hancur dan frustasi.

Gendra tidak percaya akan semua ini, apalagi tentang kebenaran Nathalie. Namun saat mendengar langsung dari mulut Nathalie, Gendra percaya bahwa memang itulah kenyataannya.

Dan beberapa hari yang lalu, Thara sempat di rawat inap di rumah sakit. Namun, Thara terus memaksa untuk pulang, dengan alasan tidak betah dan tidak tahan dengan bau obat rumah sakit.

Hari ini, Thara di perbolehkan pulang oleh dokter Vanya, itu juga karena Thara yang memaksa.

Atas kejadian yang menimpanya, cukup membuat mental Thara down. Apalagi saat ia tahu bahwa dirinya telah kehilangan bayinya, dan juga saat dirinya di nyatakan mengidap penyakit kanker rahim. Thara ingin menangis tanpa henti, meluapkan semua kesedihannya. Namun, ia tidak mau terlihat lemah, ia harus tetap kuat di depan semua orang.

Thara juga belum mengetahui tentang Gilbert yang sudah kembali. Walaupun Gilbert juga ikut menjenguknya waktu di rumah sakit, Thara tidak mengetahuinya. Karena Gilbert hanya menjenguknya di depan ruang ICU, tidak secara langsung menemui Thara.

Gilbert berniat menemui Thara setelah kondisi Thara kembali membaik dan mulai mengikhlaskan kepergian bayinya.

Setibanya di rumah, Gendra langsung menggendong Thara dan membawanya menuju kamar.

Selama Gendra berjalan menuju kamarnya, ia merasakan Thara memeluknya dengan erat.

"Kenapa, hm?" tanya Gendra, lembut.

Thara menenggelamkan wajahnya di dada bidang Gendra. "Kangen..."

"Miss who?"

"Baby," jawab Thara begitu lirih.

Deg!

Gendra langsung menghentikan langkahnya saat dirinya ingin menaiki tangga. Tatapannya turun ke bawah, menatap wajah sendu istrinya. "Baby udah tenang di atas sana," ucapnya, menenangkan Thara.

"Aku boleh ikut baby, nggak?" Thara mendongak, menatap Gendra.

Tatapan mereka pun bertemu. Thara dapat melihat ada air mata yang menggenang di pelupuk mata Gendra, seperti orang yang tengah menahan tangis.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang