GENTHA | Flight to Germany

24.8K 1.7K 2.3K
                                    

Berada di tengah-tengah hutan yang luas dan lebat, di siang hari menjelang sore hari ini. Gendra, anggota inti The Tiger, beserta para anak buahnya berdiri di hadapan seorang gadis yang wajahnya begitu pucat.

Tadi pagi, Thara mengalami morning sickness. Ia mual-mual parah, kepalanya juga terasa sangat pusing.

Gendra terlihat biasa saja melihat wajah pucat itu, seakan tak peduli dengan apa yang terjadi. Kemudian, ia mulai berjalan mendekati Thara sembari menghisap rokoknya. Asap rokok mengepul di udara, hingga mengenai wajah Thara, dan tak sengaja terhirup oleh Thara.

Thara membekap mulutnya ketika merasa mual lagi, ia menatap Gendra dengan tatapan yang sangat tajam. "Bangsat," umpatnya lirih, namun masih dapat di dengar oleh Gendra.

"Bilang apa lo?" instruksi Gendra.

Dengan cepat, Thara mengambil batang rokok yang di apit oleh kedua jari Gendra, lalu membuangnya ke tanah, dan menginjak-injaknya.

Kedua alis Gendra menukik tajam. "Ngapain lo, anjing?"

"Gue mual, anjing!" balas Thara, sengit.

Gendra terkekeh. "Hamil lo?" ucapnya, asal.

"Bacot!"

Gendra maju satu langkah lebih dekat lagi dengan Thara, lalu meraih dagu Thara dan mencengkeramnya kuat. "Lawan anak buah gue, bitch."

Thara menepis kasar tangan Gendra, matanya melihat ke arah anak buah Gendra. Senyum miring pun tersungging di bibirnya. "Only that?"

"Lawan dan habisin mereka. Kalo lo berhasil, gue bakal biarin lo hidup. Tapi kalo nggak, gue yang bakal habisin lo," ancam Gendra.

Thara tersenyum miring. "Lo nantang orang yang salah."

Gendra menghiraukannya, ia menoleh ke belakang. "Cepet!" titahnya pada seluruh anak buahnya. Lalu, Gendra mundur, memberi ruang untuk anak buahnya dan Thara saling melawan.

"Ini maksud lo? kalo dia kenapa-napa, gimana?" tanya Malvyn.

"Masih peduli lo sama dia?" sebelah alis Gendra terangkat dengan tatapan lurus menatap Malvyn.

Malvyn tak menjawab, ia lebih memilih untuk diam.

Dor!

Satu peluru tepat mengenai sasaran. Salah satu anak buah Gendra berhasil menembakkan pelurunya, hingga mengenai lengan Thara.

"Ssshhh..." ringis Thara sembari memegangi lengannya.

Meskipun kesakitan, Thara tak menyerah begitu saja. Ia tetap melawan satu-persatu anak buah Gendra menggunakan senjata tajam yang berada di genggamannya.

Prince, Daniel, Heafen, dan Bastian di buat geleng-geleng kepala melihat keberanian Thara yang melawan anak buah Gendra tanpa rasa takut. Tidak seperti Thara yang mereka kenal dulu.

Jleb!

"Arkhhh..."

Thara berhasil menikam perut sang lawan—menggunakan pisau. Lalu menggores lengan atas sang lawan, hingga mencapai telapak tangannya.

Goresan yang Thara berikan cukup dalam, sama seperti apa yang sudah ia lakukan terhadap Nathalie.

Bugh!

Salah satu laki-laki berkulit hitam memukul punggung Thara dari belakang—menggunakan kayu.

Thara melirik laki-laki itu dengan tajam. "Berani juga lo," ia lalu menggores lengan laki-laki itu lumayan dalam, membuat sang empu berteriak kesakitan.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang