GENTHA | Sebuah kehancuran

23.8K 1.7K 498
                                    

Sudah berhari-hari Gendra belum menemukan keberadaan Thara. Ia sudah memerintahkan seluruh anggota The Tiger dan semua anak buahnya untuk mencari Thara.

Argas dan Gilbert juga ikut membantu mencarinya. Apalagi Gilbert adalah Papanya Thara, pria itu tentu saja sangat khawatir dengan kondisi putrinya yang tengah mengandung.

Malvyn juga tengah berusaha mencarinya. Kali ini sepertinya yang menculik Thara cukup licik, karena orang itu sangat pintar menyembunyikan keberadaannya. Padahal Malvyn itu pintar sekali jika di suruh melacak keberadaan seseorang, namun kali ini ia tidak bisa.

Sebab itulah Thara sulit di temukan, hal itu juga membuat Gendra frustasi. Laki-laki itu bahkan jarang sekali tidur hanya untuk mencari Thara. Di saat tengah malam semua orang sedang tidur, hanya Gendra yang belum tidur.

Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Thara, tidak ada siapapun lagi selain Thara. Bahkan, Gendra tidak memikirkan dirinya sendiri.

Penampilan Gendra juga acak-acakan, seperti orang gila. Selain jarang tidur, Gendra juga jarang makan tepat waktu. Gendra tidak pernah merasa lapar, karena saking fokusnya ia mencari Thara.

Sebelumnya, Gendra belum pernah seperti ini. Bahkan dulu ia biasa saja jika Thara di culik, tidak seperti sekarang. Hanya Thara yang bisa membuat Gendra seperti ini.

Setiap malam, Gendra memikirkan Thara, apakah istrinya itu baik-baik saja atau tidak.

Kini, Gendra tengah berada di basecamp The Tiger, berkumpul membicarakan tentang Thara.

Drttt Drttt

Semuanya menoleh pada Malvyn saat ponsel laki-laki itu berdering.

"Siapa?" tanya Chitto.

Malvyn tak menjawab, ia mengangkat telepon dari nomor yang tak di kenal.

"Speaker," titah Gendra.

"Kasian banget gue sama Tuan Gendra yang keliatan stres banget nyari istrinya, padahal istrinya lagi sama gue," ucap seseorang di iringi dengan tawa terbahak-bahak.

Gendra mematung mendengar suara yang sangat ia kenal, emosinya langsung bergemuruh kala dirinya sadar siapa orang tersebut.

Gadis itu kembali tertawa. "Gue cincang-cincang aja kali, ya, istri lo, biar lo nggak bisa ketemu dia lagi."

"Nathalie?" ujar Malvyn.

Nathalie tertawa. "Ternyata, kalian sadar kalo gue Nathalie?"

Gendra meremas kaosnya kuat-kuat—guna menahan amarahnya, ia lalu merebut ponsel Malvyn. "Kasih tau di mana dia, anjing!!" sentaknya, berusaha mengontrol amarahnya agar tetap tenang.

"Gue bakal kasih tau, tapi gue nggak bakal ngasih gadis malang itu ke lo gitu aja," sahut Nathalie.

"Maksud lo apa, bangsat?!" sentak Gendra, mulai tersulut emosi.

Nathalie tidak menjawab lagi, gadis itu langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak. Tak lama kemudian, dia mengirimkan sesuatu melalui chat.

+62-2445-XXXX-XXXX

|[Sharelock]

Gendra menoleh pada temannya, menatap mereka satu-persatu. "Nathalie ngirim alamatnya."

"Ayo, kita ke sana sekarang."

☠️

Gendra dan anggota inti The Tiger menghentikan motor mereka masing-masing ketika sudah sampai di depan sebuah bangunan tua.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang