GENTHA | Satu bulan lagi

21.4K 1.5K 1.3K
                                    

Gendra mendorong kasar tubuh Nathalie, hingga tubuh ramping itu terbentur keras pada dinding. Ia mengekang Nathalie supaya gadis itu tidak bisa kabur lagi darinya.

Anak buah Gendra sudah menemukan keberadaan Nathalie beberapa saat lalu, dan Gendra langsung memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nathalie ke tempat tahanan tersembunyi yang lokasinya berada di bawah tanah.

Gendra biasanya mengurung para musuhnya di tempat tersebut. Jadi tak heran jika tempat itu banyak sekali bercak darah dan potongan-potongan organ tubuh.

Nathalie menatap marah ke arah Gendra. "Lo apa-apaan, sih?!" sentaknya.

"Jawab jujur," Gendra mengeluarkan sebuah gelang yang tadi anak buahnya berikan padanya setelah menyelidiki pelaku yang sudah membakar basecamp The Tiger. Gendra pun memperlihatkan gelang berinisial VN itu di depan wajah Nathalie. "Ini punya lo 'kan?"

Sebelah sudut bibir Nathalie terangkat ke atas. "Kalo iya, emang kenapa?" jawabnya, menantang.

"Damn girl," Gendra menggeram tertahan.

"Itu belum seberapa sama apa yang udah lo lakuin ke Axerous!"

"Lo udah ngebantai seluruh anggota Axerous tanpa ada sisa, dan sekarang gue mau bales dendam ke anggota lo, biar setimpal!" imbuh Nathalie, menatap Gendra dengan nyalang. "Dan apa yang udah gue lakuin ke istri lo, itu juga nggak seberapa."

Kedua tangan Gendra terkepal sangat kuat, sehingga urat-urat tangannya terlihat dengan jelas. Emosi yang berkecamuk, mati-matian ia tahan, matanya yang memerah, dan juga nafasnya yang naik-turun.

Nathalie terkekeh melihat Gendra yang tengah menahan emosinya. "Besok-besok, gue pastiin The Tiger hanya sisa lo doang!"

"Cewek bitch kayak lo emang pantes gue musnahin," ucap Gendra dengan penuh emosi.

Bukannya takut, Nathalie malah menatap Gendra dengan tatapan remeh. "Gimana dengan istri lo? bukannya, dia juga pantes di musnahin?"

"Di topik kita, nggak ada sangkut-pautnya sama dia!" sarkas Gendra.

Nathalie mendorong dada bidang Gendra dengan jari telunjuknya. "Gue kasian sama nasib rumah tangga lo sekarang. Keguguran dan kanker rahim," Nathalie memijat pelipisnya, berpura-pura pusing dengan kondisi rumah tangga Gendra saat ini. "Yang kuat, ya," imbuhnya dengan tangan yang menepuk-nepuk pundak Gendra.

Gendra menepis kasar tangan Nathalie, sorot matanya menyorotkan kebencian terhadap Nathalie. Di dalam hatinya, sudah tidak ada lagi rasa sayangnya pada Nathalie.

"Nggak usah pura-pura care sama gue, karena lo sendiri yang menyebabkan itu semua!"

Nathalie menutup mulutnya dengan telapak tangannya. "Ups! sorry, sengaja."

Dengan gerakan cepat, Gendra kembali membentur tubuh Nathalie pada dinding, membuat gadis itu mengaduh kesakitan.

"Denger gue baik-baik! mulai sekarang, nggak ada lagi kata persahabatan di antara kita," secara to the point, Gendra mengatakan bahwa dirinya memutuskan untuk mengakhiri hubungan persahabatannya dengan Nathalie.

"Oh? bagus kalo gitu," tanpa memedulikan punggungnya yang nyeri akibat Gendra yang membenturnya cukup keras, Nathalie melangkah maju. "That's what I want. Karena gue nggak sudi sahabatan sama pembunuh kayak lo!"

Nathalie menjulurkan tangannya ke hadapan Gendra. "By the way, congrats atas keguguran istri lo, dan..." ia tersenyum miring dengan perasaan puas. "Penyakit baru yang sekarang lagi di derita istri lo."

Dor!

Gendra menembak kaki Nathalie, membuat Nathalie langsung terjatuh karena mendapat serangan tiba-tiba dari Gendra. Gendra tidak peduli siapa yang sudah ia tebak, karena dirinya sudah berjanji untuk menghukum mati orang yang sudah menculik Thara.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang