5 tahun yang lalu...
"Gue mau putus!"
Laki-laki yang bernama Malvyn Cyrano Bagaskara—menaikkan sebelah alisnya bingung. "Tiba-tiba?"
Gadis yang berada di hadapannya itu bersedekap dada. "Hubungan kita udah terlalu toxic!"
Seolah langsung paham, Malvyn pun menyeringai. "Dan lo penyebabnya."
Tak terima dengan apa yang Malvyn katakan, gadis itu—Gautari Meylany—berkata. "Ini semua berawal dari lo, Vyn! kalo seandainya lo nggak deket sama cewek murahan si Dasya itu, gue nggak bakal kayak gini!!"
Malvyn mendekatkan wajahnya ke wajah Meyla, lalu berkata. "Yang murahan itu lo, bukan Dasya," tekan Malvyn.
Kalimat itu membuat Meyla naik pitam dan menatap Malvyn dengan tatapan nyalang. "Lo nggak tau kalo Dasya juga sama kayak gue?! dia juga sering main ke club."
"Tapi, dia nggak separah lo. Dia di sana cuma minum, nggak lebih. Sedangkan lo?" Malvyn berdecih sekilas mengingat kelakuan Meyla di belakangnya. "Simpenan Om-om."
Kata-kata itu berhasil menggores hati Meyla. Meskipun memang itu kenyataannya, tetap saja ia sakit hati jika Malvyn yang mengatakannya secara terang-terangan.
"Keren lo ngomong kayak gitu di depan gue, hah?!!!" bentak Meyla, nyaris berteriak.
"Satu sekolahan ini udah tau berita tentang foto-foto lo yang ke sebar waktu di club. You should be ashamed, Mey. Tapi, lo masih ngerendahin orang lain, padahal lo yang lebih parah."
"Lo juga ngejar-ngejar Gendra 'kan? udah tau lo masih jadi pacar gue. Kalo lo emang bener-bener suka sama gue, lo nggak bakal minta putus. Gue tau, lo minta putus karena lo mau ngejar Gendra."
Malvyn maju satu langkah lebih dekat dengan Meyla, ia lalu berbisik. "Kalo di suruh milih, gue bakal lebih milih Dasya daripada lo. Nyatanya, lo yang udah bikin hubungan kita toxic. Lo egois, Mey," Malvyn lalu menjauhkan tubuhnya lagi dari Meyla.
Meyla meremas roknya kuat-kuat, kedua matanya juga sudah berkaca-kaca. Tanpa berucap lagi, Meyla berlalu pergi meninggalkan Malvyn di rooftop. Berlama-lama dengan Malvyn, dan mendengarkan semua kalimat yang keluar dari mulut laki-laki itu, membuat hatinya semakin sakit.
Mengingat masa lalunya 5 tahun yang lalu ketika menjalin hubungan dengan Meyla, membuat Malvyn terus memikirkan gadis itu. Meyla saat ini berada di mana? rasanya sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan Meyla.
Malvyn juga sudah tahu bahwa Meyla hanya berpura-pura meninggal. Ia di beritahu langsung oleh Argas, dan pria itu sama sekali tidak memberitahu di mana Meyla berada.
Malvyn sadar bahwa perkataannya pada Meyla beberapa tahun yang lalu itu terlalu menyakiti hati Meyla. Dan bodohnya, ia mengatakannya di depan Meyla langsung.
Kalau boleh jujur tentang perasaannya saat ini, Malvyn masih mempunyai rasa pada Meyla. Meskipun Malvyn mempunyai perasaan lebih terhadap Thara, rasa cintanya pada Meyla seakan tak pernah pudar.
Kedua matanya memandang bingkai foto yang di pegangnya. Malvyn sangat merindukan Meyla. Meskipun Malvyn tahu bahwa Meyla dulu sering pergi ke club, dan suka bermain dengan para pria yang sudah berumur 30-an ke atas, Malvyn tetap mempunyai perasaan terhadap gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTHA [END]
Romance‼️NO PLAGIAT‼️ ⚠️JANGAN LATAH, JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KE DALAM CERITA INI, DAN JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN, KARENA CERITA INI MURNI DARI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️ HARGAI KARYA AUTHOR DENGAN CARA BERIKAN VOTE & KOMEN Y...