Gendra memasuki sebuah mansion milik Gilbert tanpa izin lebih dulu. Bahkan, ia sempat memberontak saat beberapa bodyguard mencegahnya untuk masuk.
Gendra berjalan dengan kedua tangan yang mengepal, tatapan setajam silet, serta emosi yang benar-benar meluap-luap.
Di belakangnya, ada Malvyn yang mengikuti langkah Gendra. Malvyn mengawasi gerak-gerik Gendra dari belakang, takut jika Gendra berbuat sesuatu.
"THARA!!!" teriak Gendra, memanggil sang istri. "KELUAR LO, ANJING!!!"
Tak lama, seorang gadis dan pria paruh baya sama-sama menuruni tangga. Keduanya terkejut mendapati Gendra di bawah sana yang tengah berdiri dengan mata yang menatap nyalang ke arah anak dan ayah itu.
"Kak Gen—"
Gendra langsung melemparkan sebuah amplop coklat yang sedari tadi ia pegang di depan wajah Thara, membuat gadis itu tersentak kaget.
Thara meraih amplop coklat tersebut yang tergeletak di lantai, lalu membacanya. "Sial, bisa-bisanya gue teledor nyimpen ini," umpat Thara dalam hati.
"Ada apa, Gendra?" tanya Gilbert yang kebingungan.
Gendra tak menjawab, dan malah melayangkan tatapan mematikan ke arah pria itu.
"Kak Gendra n-nemuin ini di m-mana?" tanya Thara, terbata-bata ketika sudah selesai membacanya.
"Kenapa?" tanya Gilbert pada putrinya.
"Bitch," umpat Gendra, tanpa menjawab pertanyaan Thara. "Ternyata lo kenal sama Gabriel, dan lo pernah pacaran sama dia?!"
Gendra merogoh benda kecil yang tersimpan di dalam saku jaketnya. "Ini cincin lo yang hilang 'kan? cincin yang lo cari di lorong rumah sakit dengan pura-pura nanya toilet ke Xevar dan Jean, padahal lo lagi nyari cincin! dan ini gue nemuin di baju yang lo pake di saat malem itu lo ngebunuh Arion!!!"
"Dan lo juga ngebunuh Nathalie di saat gue sekap dia!! selama ini, lo mata-matain gue 'kan?! lo selalu ngikutin gue di saat gue pergi! iya 'kan?!!"
Kaki Gendra melangkah maju mendekati Thara yang masih terdiam. "Iya atau nggak?! ANSWER ME, BITCH!!!" bentaknya.
"Iya!" sarkas Thara. "Gue yang udah bunuh kedua anjing liar itu!"
Thara mengakuinya dan mengubah logat bicaranya menjadi 'lo-gue', bukan 'aku-kamu' lagi. Buat apa juga dirinya mengelak, semuanya sudah terungkap, dan Gendra sudah mengetahui semua tentang identitas aslinya.
Malvyn yang berdiri di belakang Gendra tentu sangat terkejut, bahkan lebih terkejut saat Thara mengakuinya secara langsung.
Sementara Gilbert tak bereaksi, pria itu hanya diam menyimak kedua insan itu yang sepertinya sebentar lagi akan terjadi peperangan. Dan Gilbert menyukai itu.
"Lo pikir setelah apa yang udah sahabat kesayangan lo itu lakuin ke gue, gue bakal diem aja? not at all!!! gue bukan cewek yang diem aja saat gue di usik!! gue nggak suka di usik!!!" kata Thara, membentak di depan Gendra.
Thara sangat murka saat Nathalie membuatnya keguguran dan menyiksanya hingga ia sangat kesakitan. Saat mengetahui bahwa dirinya mengalami keguguran, Thara bersumpah dalam hatinya akan membunuh Nathalie. Apalagi, Nathalie juga yang membuat dirinya mempunyai penyakit kanker rahim.
Gendra menatap Thara dengan emosi yang siap meledak kapan saja. Di dalam hatinya, Gendra benar-benar tidak menyangka bahwa Thara ternyata mengenal Gabriel, bahkan mereka pernah berpacaran. Tetapi, Gendra lebih tidak menyangka bahwa Thara lah yang membunuh Arion dan Nathalie.
"Mungkin kalo lo ada di posisi gue, lo bakal ngelakuin hal yang sama," Thara terkekeh mengingat Nathalie yang dulu menyiksanya. "I don't accept!! gue udah hamil selama 6 bulan, dan anjing liar itu dengan enaknya malah bikin gue keguguran! bukan cuma itu, tapi dia juga udah bikin gue kena kanker rahim!" entah sejak kapan air mata Thara turun mengaliri kedua pipinya hingga basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTHA [END]
Romance‼️NO PLAGIAT‼️ ⚠️JANGAN LATAH, JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KE DALAM CERITA INI, DAN JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN, KARENA CERITA INI MURNI DARI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️ HARGAI KARYA AUTHOR DENGAN CARA BERIKAN VOTE & KOMEN Y...