5 months later...
5 bulan sudah berlalu, kini perut Thara juga sudah mulai membesar. Kandungan Thara berusia 5 bulan—jalan 6 bulan.
Thara juga mengalami morning sickness yang sangat parah waktu kehamilannya berusia 6 minggu, hingga membuat Gendra sangat terganggu dan juga membuat laki-laki itu terus marah pada Thara.
Ketika Thara mengidam dan meminta di belikan sesuatu pada Gendra, laki-laki itu tidak pernah mau. Pada akhirnya, Argas lah yang selalu menuruti keinginan menantunya. Sejujurnya, Thara tidak enak hati pada Argas, dan ia juga sudah melarang Argas, namun Argas tetap keras kepala. Argas hanya tidak ingin terjadi apa-apa pada cucunya.
Kedua kaki Thara juga sudah lumayan sembuh, Thara sudah bisa berjalan dengan normal seperti semula.
Dan hubungan Gendra dengan Thara masih tidak ada perubahan, selama 5 bulan masih tetap sama. Gendra masih selalu menyakiti dan menyiksa Thara setiap hari.
Dari awal, Gendra memang tidak menginginkan kehadiran seorang anak yang sedang berada di dalam kandungan Thara. Maka dari itu, Gendra selalu mencoba membunuh anak itu, namun Thara selalu melindunginya.
Setiap kali Gendra melihat perut Thara yang membesar, membuat dirinya ingin sekali membunuhnya saat itu juga.
Yang membuat Gendra semakin benci adalah, Thara yang setiap malam dan juga hampir setiap hari bersikap manja padanya. Dan Gendra sangat tidak menyukai perempuan yang suka bersikap manja. Maka dari itu, Gendra selalu membentak Thara, hingga membuat gadis itu langsung menangis.
Thara tidak tinggal satu kamar dengan Gendra, ia di pindahkan ke kamar yang berada di paling ujung kanan di lantai dua. Kamarnya cukup dekat dengan kamar Gendra, hanya melewati satu kamar.
Gendra masih tidak sudi jika berada di satu kamar dengan Thara.
Benar apa kata Malvyn, anggota Lion Gang dan musuh Gendra yang lainnya sedang mengincar Thara. Berkali-kali Thara ingin di culik, di lecehkan, dan bahkan pernah hampir di bawa keluar negeri, kalau saja Gendra tidak cepat-cepat bertindak.
Semua itu hanyalah perintah dari Argas, bukan karena Gendra mengkhawatirkan Thara.
"Nggak usah gaya-gayaan pengen ikut gue! liat perut lo bulet gitu, jelek! gue malu kalo bawa lo keluar!" ujar Gendra ketika Thara meminta untuk ikut dengannya ke basecamp The Tiger.
Thara menunduk. "Tapi aku pengen ikut, kak. Aku bosen di rumah terus," cicit Thara.
"Lo bisa nggak, sih, nggak usah keras kepala?! sekalinya enggak, ya tetep nggak!!" bentak Gendra yang sudah sangat muak dengan sikap Thara.
Thara menitikkan air matanya ketika Gendra membentaknya, namun ia segera menghapusnya saat melihat Gendra menuruni tangga. Thara pun ikut menuruni tangga untuk menyusul Gendra.
Namun sesampainya di bawah, Thara tidak sengaja terpeleset karena ada sesuatu yang licin di lantai.
Bugh!
"Aw..." ringis Thara.
Gendra tentu mengetahui hal itu, ia memutar badannya untuk melihat ke arah Thara.
"Kak..." Thara tak kuasa menahan tangisannya saat merasakan rasa nyeri di bagian perutnya.
Thara memegangi perutnya seraya menatap ke arah Gendra. "Kak..." rintihnya.
Gendra menghampiri istrinya yang terduduk di lantai, ia lalu berjongkok untuk menghapus air mata Thara. "Nggak usah nangis, udah gede!"
"Sakit..." rintih Thara yang masih merasakan nyeri di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTHA [END]
Romantizm‼️NO PLAGIAT‼️ ⚠️JANGAN LATAH, JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KE DALAM CERITA INI, DAN JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN, KARENA CERITA INI MURNI DARI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️ HARGAI KARYA AUTHOR DENGAN CARA BERIKAN VOTE & KOMEN Y...