3

2.1K 144 10
                                    

Suasana hari minggu begitu sangat cerah, awan biru menjadi pelengkap keindahan pagi ini, di tambah dengan angin berhembus masuk ke sela-sela jendela membuat Reza sang penghuni kamar meraptkan selimut yang membalut hampir semua tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hari minggu begitu sangat cerah, awan biru menjadi pelengkap keindahan pagi ini, di tambah dengan angin berhembus masuk ke sela-sela jendela membuat Reza sang penghuni kamar meraptkan selimut yang membalut hampir semua tubuhnya

Namun tib-tiba terdengar suara Alarm yang berbunyi tepat di samping telinganya, membuat Reza membukakan matanya dan mematikan nada alarm di handphonenya

Reza menatap langit-langit kamarnya untuk sekedar memberi waktu karena nyawa yang belum terkumpul

Dirasa sudah cukup, Reza bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas keluar kamar untuk mengambil air minum, dan seperti biasa dia selalu mendapati Shani yang sedang santai di ruang tamu sambil membaca buku

"Pagi bunda"

"Pagi sayang, tumben udah bangun? Biasanya juga kalo hari minggu bangun siang"

"Soalnya mau ke bogor, ke vila nya Zee, bareng Arman juga"

Setelah mengambil air minum Reza pun duduk di samping Shani

"Emang mau ngapain?"

"Ngisi hari libur aja Bun, bosen di rumah terus"

"Sama Ashel?"

"Enggak, Ashel udah ada janji pergi sama temennya"

"Terus kenapa masih diem?, sana mandi"

"Bun"

Reza pun menyandarkan kepalanya di bahu Shani

"Kenapa sayang?, pasti ada maunya nih kalo udah begini"

"Boleh ya Eza kerja part time di cafe nya Zee"

"Tuh kan, pasti minta izin itu lagi"

"Dari pada gak izin"

"Bunda kan udah bilang beberapa kali, sekali enggak ya tetap enggak sayang, tugas kamu sekarang cuma fokus aja kuliah"

"Tapi kan Eza cuma pengen bantuin keuangan Bunda aja"

"Eza, tanpa Eza bantu juga keungan Bunda baik-baik aja,. Liat aja Bunda bisa kan sekolahin kamu sampe sekarang kuliah"

"Tapi Eza gak tega liat bunda selalu bangun subuh buat bikin catering pesenan orang, di saat orang lain masih tidur, tapi bunda udah harus sibuk di dapur"

"Tapi bunda seneng kok ngelakuin itu, masak kan hobi bunda, jadi bunda gak nganggap itu sebagai pekerjaan melainkan hobi, lagian kan Eza juga suka bantuin"

"Ya bantuinnya pas hari minggu doang, bunda gak pernah ngizinin kalo hari-hari biasa"

"Bunda cuma gak mau nanti kamu ngantuk pas kuliah, terus materinya gak nyampe ke otak kamu"

"Andai ayah masih ada, bunda gak harus kerja keras kaya gini"

"Ini kenapa jagoan bunda pagi-pagi udah mellow kaya gini sih?"

Ucap Shani yang tersenyum sambil mengelus lembut pipi putra nya dari samping, sementara Reza masihh nyaman menyandarkan kepalanya

"Kalo nanti Eza udah kerja, bunda gak usah kerja lagi ya"

"Iya sayang, sekarang kamu mandi ya, nanti Zee sama Arman keburu dateng"

"Iya bun"

***

Di sebuah mall, Ashel dan satu orang temannya bernama Kathrin menyusuri setiap toko, mereka berniat untuk membeli perlengkapan make up

Namun tiba-tiba Ashel membulatkan matanya ketika melihat seseorang dari kejauhan menuju ke arahnya, dengan cepat Ashel berbalik dan segera menarik tangan Kathrin untuk pergi dari sana

"Kenapa sih Shel?, gue kan mau beli make up"

"Nanti dulu aja, tadi gue liat ada cowok yang kemarin gak sengaja gue numpahin minumannya sampe bajunya basah"

"Serius lu?, mana sih?"

Kathrin pun mencoba menoleh ke belakang namun dengan sigap Ashel menahannya dan menarik tubuhnya

"Kita beli buku dulu deh"

"Yaudah deh iya, lagian lu mah aneh, bukannya minta maaf malah kabur"

"Gue udah minta maaf Kath, cuma kalo ketemu dia lagi gue malu"

"Lagian jadi cewek ceroboh banget"

"Waktu itu gue buru-buru pengen pipis, bener-bener udah gak tahan"

"Eh btw cowoknya ganteng gak?"

"Lumayan sih, tinggi juga lagi"

"Serius, gue pengen kenalan dong"

"Apaan sih lu, terus Aska mau di kemain?"

"Dih, orang gue sama Aska cuma temenan"

"Temenan tapi sering jalan bareng"

"Lu tanya deh sama orangnya, kenapa sampe detik ini dia belum nembak gue, males banget kalo gue harus nunggu lebih lama buat minta kejelasan"

"Berarti hubungan tanpa status?"

"Nah itu lu tau"

Setelah sampai di toko buku Ashel pun segera mencari buku yang baru terbit, sementara Kathrin berjalan malas karena dia paling anti dengan yang namanya buku dan sejenisnya

"Buruan deh Shel jangan lama-lama"

"Baru juga nyampe Kath"

"Gue nyari minum dulu deh haus,lu mau pesen gak?"

"Boleh, samain aja sama lu"

"Ok"

Tiba-tiba handphone Ashel berdering, di pun berjalan sedikit ke tempat sepi untuk mengangkatnya

"Iya Za?"

"Aku udah nyampe di vila nya Zee, kamu jadi pergi?"

"Jadi, sekarang aku lagi di toko buku"

"Sama Kathrin?"

"Iya, tapi barusan dia beli minum dulu"

"Oh ok, habis ini mau kemana?"

"Paling makan dulu, terus pulang"

"Yaudah, aku tutup ya, soalnya mau mancing"

"Iya sayang, have fun ya"

"Kamu juga"

Sambungan telepon pun terputus, kini Ashel kembali ke arah rak buku mencari buku yang di inginkannya

Namun pandangannya tertuju pada buku bersampul warna abu-abu, dari judulnya Ashel sangat tertarik dan penasaran, namun tangannya susah untuk meraihnya karena letaknya yang berada paling atas

"Butuh bantuan?"

Btw sampulnya aku ganti

Mirror ShardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang