10

1.4K 144 19
                                    

Setelah kepergian Reza, kini Ashel menangis sejadi jadinya,. Chiko yang berada di sampingnya dengan sigap memeluk tubuh Ashel mencoba untuk menenangkan,.

"Udah Shel, aku yakin kok Reza tadi bilang kaya gitu karena terbawa emosi aja"

"Apapun alesanya dia udah keterlaluan Ko,"

Sementara,. Di atas motor menuju perjalanan pulang, Reza tidak bisa lagi menahan air matanya untuk turun, karena untuk kedua kalinya dia harus merasakan sakit seperti ini

Reza terus mengingat dosa apa yang sudah dia perbuat, hingga tuhan enggan untuk mengabulkan doa nya saat tiup lilin waktu itu

Reza memohon agar hubungannya baik-baik saja, namun sang pencipta malah mengabulkan sebaliknya,. Kini pikirannya benar-benar kacau, Reza terus berpikir untuk melanjutkan hubungannya dengan Ashel, atau menyudahi saja semuanya,.

"STUPID!!!"

Bentak seorang perempuan yang sedang menyebrang ketika Reza hampir saja menabraknya,

"Maaf mbak maaf"

Namun perempuan itu hanya menatapnya sinis dan pergi berlalu begitu saja

Reza pun menepikan motornya untuk istirahat sejenak, karena pikirannya yang sedang tidak fokus dan hampir saja mencelakai seseorang,.

"Hallo Man, lu lagi dimana?"

"Di rumah, kenapa Za?"

"Lu bisa kesini ga, gue lagi ada di depan SMA48"

"Lagi ngapain lu?"

"Kesini aja temenin gue"

"Yaudah gue otw"

Setelah memutuskan sambungan telepon, kini Reza duduk di pinggiran trotoar menunggu Arman datang, pandangannya kini tertuju pada langit malam yang banyak di penuhi bintang bahkan beberapa terlihat berkelip

Namun tiba-tiba seseorang dengan menggunakan vespa berhenti tepat di hadapannya

"Mogok ya mas"

"Enggk mas,saya lagi nunggu temen saya"

"Oh kirain saya mogok, duluan ya mas"

"Iya mas"

Reza pun bangkit dari duduknya dan mencari tempat lain, karena jika terus di sana, takut ada lagi orang yang mengira jika motornya sedang mogok

Dia mendorong vespa nya sedikit maju ke depan, dan setelah sampai tepat di depan warung pecel lele, Reza pun memarkirkannya di sana sementara dia masuk ke dalamnya

"Pecel Za?" Ucap pemilik warung pecel yang sedang melayani pembeli

"Gak dulu bang, numpang duduk ya"

"Yaelah numpang duduk doang"

"Yaudah numpang idup deh"

"Asalkan emak lu kawin sama gue"

"Gigi lu gue rontokin"

"Tumben lu sendiri, 2 tuyul lagi kemana?"

"Gak tau"

Mata Reza tiba-tiba fokus menatap dua orang yang baru datang, dia seperti pernah melihat nya,dan setelah di ingat-ingat..

"Pak, masih ingat saya?"

"Loh ini kan adek yang waktu itu liat saya panen ya?"

"Iya pak, sini duduk"

Mereka berdua pun ikut duduk di meja yang di tempati Reza

"Kita belum kenalan ya pak, nama saya Reza"

"Nama saya pak Dayat, ini putri saya namanya Marsha"

"Hallo" Ucap Reza sambil mengulurkan tangannya, Marsha pun membalasnya dan tersenyum ke arah Reza

"Bapak kok bisa ada di sini?"

"Saya baru beres nganter pesanan sayur ke pelanggan"

"Emang suka berdua nganterinnya pak?"

"Iya, cuma orang yang biasa bantuin saya lagi sakit, jadi di gantiin sama anak saya"

"Kamu gak ada niatan cari kerja?" Tanya Reza ke arah Marsha

"Udah, tapi belum dapet juga"

"Yaudah deh nanti aku cariin ya"

"Beneran?"

"Iya, tapi aku gak janji"

"Iya gak apa-apa"

"Sebelumnya makasih ya dek, sudah merepotkan"

"Enggak kok pak, saya sekedar mau bantu aja , biar Marsha punya pekerjaan"

"Si tai gue cariin" Ucap Arman yang baru datang

"Mulut lu Man, maaf ya pak temen saya emang gini"

"Iya gak apa-apa"

"Kok lu tau gue di sini"

"Motor lu ada di depan, lah ini siapa Za?"

"Ini Marsha anaknya pak Dayat"

"Hallo, kenalin Arman"

"Marsha"

"Anaknya, cantik ya pak"

"Dia cantik ikut ibunya"

"Lah terus bapak ikut siapa?"

Reza pun menyikut perut Arman sedikit kencang

"Sakit bego"

"Yaudah pak kalo gitu saya permisi ya, masih ada urusan, oh iya Sha aku boleh minta nomer handphone kamu,.nanti kalo ada lowongan kerja bisa langsung kasih tau kamu"

"Oh iya boleh"

"Marsha aku juga boleh minta nomernya?" Ucap Arman

"Apaan sih lu, gak usah Marsha, kalo gitu saya permisi ya pak, duluan ya Sha"

"Iya silahkan dek"

"Hati-hati ya Za"

"Iya"

"Marsha cantik banget cok" Ucap Arman ketika mereka sudah berada di luar

"Semua aja lu bilang cantik, bang wawan di pakein bikini juga bakal lu bilang cantik kan"

"Tapi serius, dia emang cantik Za,. Bagi ya nanti nomernya"

"Gak"



Mirror ShardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang