Seperti biasa, sebelum masuk ke kelas, Reza dan Zee selalu menyempatkan pergi ke kantin terlebih dahulu
"Za"
"Iya?"
"Kok diem, kenapa?"
"Gak apa-apa,gue cuma masih ngantuk"
"Pesen kopi deh, gue yang bayar"
"Gak usah Zee"
"Cerita Za"
"Males, oh iya tadi melem gue ketemu sama cewek petani itu Zee"
"Terus?"
"Kasian dia mau kerja, cafe atau restoran lu masih butuh karyawan gak?"
"Masih"
"Cafe atau restoran?"
"Cafe"
"Serius?"
"Iya"
"Yaudah gue telepon Marsha sekarang ya"
"Terserah"
"Hallo Marsha"
"Ini siapa?"
"Ini aku Reza"
"Oh kak Reza, kenapa kak"
"Ada lowongan kerja di cafe, mau ambil gak?"
"Mau kak mau banget"
"Yaudah kamu ngobrol ya sama pemiliknya"
Reza pun memberikan handphone ke arah Zee
"Apa?"
"Ngobrol"
"Gak mau"
"Masa gak mau, lu kan yang punya, ayo buruan ah"
Dengan terpaksa Zee pun mengambil handphone dari tangan Reza
"Kamu di terima kerja,besok jam 7 harus udah ada di cafe"
Zee pun mengembalikan handphone ke arah Reza tanpa mendengar jawaban Marsha
"Udah gitu doang?"
"Iya"
Reza hanya bisa menatap datar sahabatnya yang jalan hidupnya terlalu flat
"Hallo Sha"
"Iya kak?"
"Yang barusan anggap aja angin ya"
"Kak Reza yakin itu yang punya cafe nya"
"Iya, orangnya emang begitu,. Selamat ya udah keterima kerja, jadi kalo bisa nanti malem atau enggak sore kamu ke sini"
"Tapi kan aku belum dapet tempat tinggal kak"
"Untuk sementara kamu bisa tinggal di rumah aku dulu, soalnya di rumah aku cuma tinggal berdua sama bunda"
"Tapi apa gak ngerepotin kak?"
"Ya enggak lah"
"Yaudah kalo gitu aku ngemasin baju dulu, terus mau bilang juga sama bapak, makasih banyak ya kak"
"Iya sama-sama"
Reza pun mematikan sambungan telepon
"Selamat pagi 2 manusia aneh" Ucap Arman yang baru datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror Shards
Teen FictionNamanya Reza, dia anak tunggal di keluarganya. Dirumah, dia tinggal bersama wanita yang biasa di panggilnya Bunda,. Sementara Ayahnya sudah lama meninggal ketika dia masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar Di sini akan aku ceritakan jalan hid...