19

1.3K 144 11
                                    


"Putri kamu cantik sekali Andi" Ucap Suryo

"Iya,Cantik mirip momy nya"

"Ashel, om harap kamu bisa berteman baik dengan Aldo ya"

"Iya om"

"Ayo silahkan di coba masakaanya, nanti keburu dingin" Ucap Frieska

Setelah 15 menit berlalu tiba-tiba Aldo berdiri dari duduknya

"Pah Aldo keluar dulu ya cari angin"

"Iya sayang"

Aldo pun berjalan keluar,

"Ashel temenin Aldo ya nak"

"Apaan sih pih, dia udah gede pake di temenin segala, Ashel mau ke kamar ngantuk"

"Sebentar sayang"

Dengan terpaksa Ashel pun berjalan mengikuti Aldo yang sudah lebih dulu pergi, kini keduanya sudah berada di taman depan rumah Ashel

"Ngapain lu ikutin gue" Ucap Aldo

"Dih kalo gue gak di suruh juga ogah banget ngikutin lu"

"Terus kenapa lu nurut?, pergi kemana kek sana,gak usah ikutin gue!"

"Lu jadi cowok najis banget ye"

"Terus kenapa?"

Dengan perasaan kesal Ashel pun pergi meninggalkan Aldo yang masih berdiri di sana, dan kembali masuk ke dalam rumah

"Loh kok balik lagi sayang"

"Dia nya aja gak mau di temenin, udah ah aku mau tidur, om, tante aku pergi duluan ya"

"Iya sayang" Ucap Freya dan Suryo

"Maaf ya Andi, Aldo memang anaknya seperti itu,. Gak gampang nerima orang baru"

"Gak apa-apa Suryo, saya suka sifat laki-laki yang seperti itu, jadi gak gampangan kalo di deketin perempuan"

"Saya harap Aldo bisa jadi teman yang baik untuk Ashel"

"Jangankan teman, calon suami saja bisa"

"Maksud kamu?" Tanya Suryo

"Bagaimana kalo kita jodohkan anak kita, pas pertama kali saya melihat anak kamu saya sangat suka dengan kepribadiannya yang misterius, dan sepertinya cocok untuk Ashel, dan dengan perjodohan ini kita bisa mempererat hubungan kita yang tadinya rekan kerja bisa jadi keluarga ,,bagaimana?"

"Gimana mah?" Tanya Suryu kepada Freya

"Mamah terserah papah aja"

"Baik lah saya setuju"

Merekapun saling berjabat tangan tanda setuju, serta di barengi dengan tawa,. Sementara Frieska hanya bisa terdiam, karena bagaimana pun dia lebih memihak hubungan Reza dan Ashel

Sementara itu di kamar, Ashel masih menggunakan dres hitam nya berbaring menatap langit-langit kamar, dia terus membayangkan kejadian tadi siang,. Dimana dia dan Reza melakukan hubungan layaknya suami istri, ada rasa penyesalan dan ketakutan, yang kini menyelimuti Ashel,. Dia takut jika suatu saat nanti dia hamil, entah apa yang akan papih nya lakukan jika mengetahui anaknya sudah melakukan perbuatan dosa dengan laki-laki yang di bencinya
Namun di sisi lain juga Ashel bahagia karena jika dia hamil Reza akan sepenuhnya bertanggung jawab, dan itu artinya mau tak mau papihnya akan merestui hubungan mereka

Ashel beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handphone yang ia letakan di atas meja belajar dan segera menekan nomer Reza

"Hallo"

"Iya sayang?"

"Aku kangen"

"Udah selesai makan malemnya?"

"Udah, aku mau ketemu"

"Udah malem Shel"

"Baru juga jam 8"

"Besok aja ya"

"Yaudah deh, kamu lagi apa?"

"Aku lagi di apartemen nya Marsha"

"Ihhh Eza!!, ngapain?"

"Bantu dia pindahan Shel, ada Zee sama Arman juga kok"

"Kapan pulang?"

"Bentar lagi"

"Awas ya kalo lama-lama, apalagi sampe nginep"

"Iya"

"Yaudah aku mau tidur ya, ngantuk"

"Iya sayang"

Ashel pun segera meletakan handphonenya, dan segera bangkit untuk mengganti bajunya

***

"Guys gue balik ya"

"Yaelah Za nurut banget lu sama si Ashel, udah lah nanti aja pesanan makan kita kan belum dateng"

"Bukan karena Ashel Man, bunda gue sendiri di rumah kasian"

"Baru juga jam 8 Za"

"Udah ah, gue balik, duluan ya"

"Kak Makasih ya udah bantuin aku pindahan"

"Iya Sha sama-sama, aku pulang ya"

"Iya kak"

"Zee duluan"

"Ok"

Di perjalanan Reza terus memfokuskan matanya melihat ke arah depan menggunakan vespa nya, namun dia merasa dari arah belakang seperti ada yang mengikutinya dan setelah melewati jalan yang cukup sepi tiba-tiba 2 orang mengehentikan motornya tepat di depan vespa Reza

"BERHENTI LU"

Dengan sedikit terkejut Reza pun mematikan mesin vespa nya

"Lu berdua begal?" Dengan nada santainya

"BACOT LU!!"

Dua orang yang memakai masker hitam dan topi itu pun langsung menyerang Reza yang masih duduk di atas vespanya

Perkelahian itu pun tidak bisa terhindari, Reza terus melawan sebisanya, walaupun 2 lawan satu nyata nya kedua orang itu sedikit kewalahan melawan Reza, namun tak bertahan lama, akhirnya Reza pun tersungkur ketika salah satu dari mereka memegang kedua tangan Reza dari arah belakang dan satu orang lagi menghajar Reza habis-habisan sampai Reza benar-benar terkulai lemas

Tiba-tiba seseorang berteriak minta tolong dari kejauhan, hingga membuat kedua orang itu panik dan kabur meninggalkan tempat tersebut, perempuan itu berlari menghampiri Reza di susul dengan warga yang berdatangan menghampiri Reza yang sudah terbaring di atas aspal dengan beberapa luka dan darah memenuhi wajahnya

"Reza bangun!!" Perempuan itu terlihat panik dan beberapa kali mengusap darah yang mengucur dari pelipis mata Reza

"Pak tolong bawa ke puskesmas di sana ya"

Dan beberapa warga pun akhirnya menggotong tubuh Reza dan membawak ke puskesmas yang tidak jauh dari sana

Mirror ShardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang