Mirror Shards

20

Reza masih terbaring di atas stretcher, wajahnya kini dipenuhi perban dan beberapa plester tak lama datang seorang perempan yang tadi menolongnya

    "Amy?"

Tiba-tiba Amy memeluk tubuhnya, dan menangis disana

    "Hey kok nangis?"

    "Aku gak bisa liat kamu kaya gini, i'm scared"

    "Its ok, aku gak apa-apa"

    "So many scars on your face,. Kamu bilang gaka apa-apa?"

    "Cuma luka kecil, makasih ya udah bawa aku ke sini"

Amy pun melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Reza

    "Kamu punya masalah sama orang?"

    "Enggak"

    "Terus mereka siapa?"

    "Yang mukulin aku?"

    "ya"

    "Aku gak tau"

    "Aku anter pulang ya, kebetulan aku bawa mobil"

    "Gak usah, aku kan bawa motor"

    "Motor biar nanti orang lain yang bawa, aku takut mereka masih ngincer kamu"

Dengan sedikit berfikir akhirnya Reza pun mengiyakan usulan Amy

    "Tapi biar aku yang nyetir ya"

    "Tapi wajah kamu masih sakit"

    "Nyetir kan pake tangan bukan pake wajah"

Di perjalanan pulang Amy masih memperhatikan wajah Reza yang penuh luka, dia masih terlihat panik ketika Reza sesekali meringis karena perih di wajahnya

    "Sakit ya?"

    "Perih"

    "Kenapa tadi gak ngelawan?"

    "Ngelawan kok, cuma aku emang gak terlalu jago bela diri, mana tadi musuhnya 2 orang lagi"

    "Terus kenapa gak teriak?"

    "Gak sempet"

    "Aku telepon Flora ya, mau ngasih tau dia"

    "Gak usah, nanti malah aku yang di omelin"

    "Tapi dia berhak tau"

    "Yaudah deh"

    "Flora"

    "Iya, ada apa Amy?"

    "Kamu bisa ke rumah Reza gak?"

    "Emangnya kenapa?"

    "Reza di pukulin orang, sekarang kita lagi di perjalanan pulang"

    "Hah!!.. Kamu serius?,.sekarang keadaan dia gimana?"

    "Sudah di obatin kok, dia lagi nyetir sekarang"

    "Aku mau ngobrol dong sebentar"

    "Ok"

    "Nih" Sambil memberikan handphone ke arah Reza

    "Apa?"

    "Flora mau ngobrol"

    "Apa Flo?"

    "Bisa-bisanya ya lu gelut mulu, gak kasian sama bunda lu"