12

1.3K 154 16
                                    

Kini Reza, Shani dan Marhsa sedang menikmati makan malam bersama,. Sebenarnya Marsha sudah menolak untuk tidak ikut makan namun karena Reza dan Shani memaksa,. Mau tak mau dia pun menurut

    "Bun, malam ini Eza mau nginep di rumah Zee, soalnya mamahnya tadi siang baru pergi ke makasar buat 4 hari, sementara papahnya malam ini mau pergi ke malaysia"

    "Sama Arman juga?"

    "Iya"

    "Iya boleh, tapi awas ya gak boleh macem-macem"

    "Iya bunda"

    "Oh iya kak, toko sepatu kalo dari sini jauh gak?"

    "Lumayan sih, kamu mau beli sepatu?"

    "Iya, buat besok kerja soalnya punya aku udah rusak"

    "Yaudah yuk aku anter, mumpung belum terlalu malem"

    "Gak usah kak, aku sendiri aja"

    "Bahaya Sha, jakarta gak seaman itu, apalagi kamu orang baru, habis ini kita berangkat"

    "Tapi kan kak Reza mau pergi"

    "Ya gak apa-apa, pergi ke rumah Zee jam berapa aja bisa"

    "Iya Marsha, biar Eza anter kamu ya"

    "Iya tante"

                              ***

    "Kak, kita kok masuk ke mall,. Padahal aku mau beli di toko pinggir jalan aja,. Kalo beli di sini takut uang aku gak cukup"

   "Udah kamu tenang aja, di sini juga banyak kok sepatu yang murah, lagian sekalian aku mau beli baju"

Mereka berdua pun kini masuk ke toko sepatu, dan segera membantu memilihkan sepatu yang cocok untuk Marsha

Kedua nya terus mengamati satu persatu sepatu yang di jajarkan di rak, pandangan Marsha kini tertuju pada sepatu berwarna hitam, namun setelah melihat angka di label nya, Marsha pun mengurungkan niatnya dan meletakannya kembali

Reza yang memperhatikannya dengan cepat mengambil sepatu itu dan menarik tangan Marsha untuk duduk di kursi yang sudah di siapkan pemilik toko

    "Sini duduk, cobain dulu"

    "Tapi itu itu mahal kak"

     "Udah cobain dulu aja"

Akhirnya Marsha pun duduk dan mencoba sepatu tersebut, namun setelah di pakai,Sepatu tersebut sedikit terlalu kecil untuk ukuran kakinya, sampai Marsha sedikit kesusahan untuk melepaskannya, Dengan sigap Reza langsung berlutut dan membantu melepaskan sepatu yang masih menempel di kaki Marsha

Mendapat perlakuan itu, jantung Marsha berdebar tidak beraturan,. Dia benar-benar di perlakukan manis oleh laki-laki yang baru di kenalnya

    "Kekecilan ya?"

    "Iya kak"

    "Mbak, model yang kaya gini masih ada gak" Tanya Reza kepada penjaga toko yang sedang merapikan sepatu di rak

    "Hanya itu saja mas, kami belum ada stock lagi"

    "Kita pilih model yang lain aja ya"

    "Iya kak"

Mereka berdua pun kembali memilih sepatu, tak lama Reza mengambil sepatu warna putih yang dirasa cocok untuk kaki Marsha

    "Cobain yang ini deh"

Dan setelah di coba ternyata sepatu yang di pilih Reza sangat pas di kakinya

    "Pas kak"

    "Yaudah yang itu aja ya"

Namun setelah Marsha melihat harganya ternyata lebih mahal dari sepatu warna hitam tadi

    "Kak gak usah yang ini deh, mahal"

    "Udah ambil aja, kurang nya biar aku yang tambahin"

    "Gak usah kak aku gak mau, kita cari di toko lain aja yuk"

Tanpa menjawab Reza langsung membawa sepatu tersebut ke meja kasir

    "Ambil yang ini mbak"

    "Baik mas"

Marsha yang masih duduk di kursi hanya bisa pasrah, ketika Reza sudah melakukan pembayaran dan kembali ke arah Marsha dengan paper bag di tangannya

    "Nih" Ucap Reza

Marsha pun mengambilnya dan dia juga mengambil sesuatu di dalam tas kecilnya, dan memberikan uang lima ratus ribu ke arah Reza

    "Nanti sisanya aku bayar udah gajian ya kak"

    "Sisanya gak usah di bayar,itu harga segitu buat kamu"

    "Gak mau kak, Kak Reza udah banyak bantuin aku"

    "Udah lah, lagian sepatu itu aku yang pilihin, harus tanggung jawab juga dong aku buat pembayarannya"

    "Tapi kak aku udah terlalu banyak ngerepotin kakak"

    "Udah ah, aku laper kita makan dulu yuk"

    "Tapi tadi kan kak Reza udah makan"

    "Laper lagi"

Mereka berdua pun keluar dari toko sepatu dan berjalan menuju tempat makan yang ada di mall itu, dan setelah sampai ternyata Zee dan Arman sudah ada di sana, yang sebelumnya Reza mengirimkan pesan untuk mengajaknya nongkrong

    "Gila berduan aja lu,. Marsha aku cemburu" Ucap Arman ketika mereka sudah sampi di meja yang dia dan Zee tempati

Namun Marsha hanya tersenyum terpaksa

    "Man.. Man..  Masih aja lu"

    "Ya emang ngapa sih Za?"

    "Tau dah,. Kamu mau pesen gak Sha?"

    "Enggak kak aku masih kenyang"

    "Oh iya kok aku lupa ya,. Ini Zee, sekaligus bos kamu"

    "Oh hallo pak, saya Marsha" Ucap Marsha sambil mengulurkan tangan

Mendengar kalimat "pak" Yang di ucapkan Marsha membuat ketiga sekawan itu terkejut bahkan Arman sudah tertawa geli

    "Anjir di sebut pak, berarti muka lu kaya bapak-bapak" Ucap Arman yang masih menahan tawanya, sementara Reza hanya tertawa kecil

   "Terus aku manggil apa dong?"

   "Nama aja" Jawab Zee

   "Tapi gak sopan"

    "Nurut aja sih,"

    "Kak aja ya"

    "Terserah"

    "Ketus banget sih" Batin Marsha

Setelah pesanan datang mereka pun langsung menyantap makanan tersebut, kecuali Marsha yang hanya memesan teh manis

    "Kamu beneran gak mau cobain?

    "Enggak kak"

    "Cobain ini deh enak banget"

    "Enggak kak makasih"

    "Cobain dulu"

Dengan terpaksa Marsha pun menuruti ucapan Reza, namun dia kesusahan menggunakan sumpit salah satu benda yang tidak bisa dia gunakan dari dulu

    "Sini aku suapin"

Reza segera menyumpitkan makanan ke arah mulut Marsha, walau sedikit canggung marsha pun membuka mulutnya

    "Enak kan?"

Dan hanya di jawab anggukan oleh Marsha

    "EZA!!!"


Mirror ShardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang