Mirror Shards

42

"Saya terima nikahnya Adzana Shaliha binti Andi Nugroho dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 11 gram di bayar tunai"

"Bagaimana saksi?, Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah"

Ashel pun mencium tangan Reza dan setelahnya Reza mencium kening Ashel, senyum mereka mengembang malam itu, mereka benar-benar sangat bahagia, walaupun pernikahan yang sangat sederhana namun tak menyurutkan kebahagian keduanya

Seharusnya pernihakan itu berlangsung 3 hari yang lalu, namun karena Reza masih berduka dengan meninggalnya Oniel yang sangat mendadak, hingga terpaksa pernikahan itu di undurnya

"Selamat ya Za"

"Thanks Zee"

"Malam ini Jangan kasih ampun"

"Pasti"

"Congrtas bro"

"Thanks Do, semoga cepet nyusul ya"

"Masih lama Za, masih pdkt gue"

"Za selamet ye"

"Makasih Man"

Semua tamu yang datang silih berganti memberikan selamat kepada kedua mempelai, namun tiba-tiba Callie datang menghampiri mereka, untung semua tamu kini sudah sibuk dengan prasmanan yang sudah di siapkan, karena mereka hanya mengundang orang terdekat saja dan beberapa rekan kerja dari ayah Ashel

"Ayah, bunda"

"Iya sayang?"

"Kok Ayah sama bunda menikah lagi?, dulu kata ayah seseorang yang terlahir ke dunia harus menikah dulu, Callie kan lahir dari perut bunda, berarti ayah sama bunda udah menikah, kenapa sekarang menikah lagi?"

Kini Reza pun, berlutut di hadapan putrinya, dan ini waktunya Reza akan menjelaskan semuanya kepada Callie

"Callie sayang, dulu memang ayah sama bunda pernah menikah, tapi karena ayah bandel, terpaksa kami berpisah"

"Memang ayah bandel kenapa?"

"Karena ayah melakukan dosa besar"

"Dosa apa ayah?"

"Dosa yang paling di benci tuhan"

"Bukan ayah aja yang bandel, bunda juga bandel," Sambung Ashel

"Tapi kenapa bunda sama ayah melakukan dosa yang di benci tuhan, bukannya itu tidak boleh"

"Callie tau setan kan, setan itu tugasnya mengganggu manusia untuk melakukan dosa, mungkin karena ayah jarang ibadah jadi setan dengan gampangnya gangguin ayah, makanya Callie harus rajin ibadah ya, biar setan gak gangguin Callie"

"Iya ayah"

Akhirnya Reza dan Ashel bisa bernafas lega, walaupun harus memutar otak agar penyampainnya sesuai dan gampang di mengerti oleh Callie

Kini mereka sudah berada di kediaman Reza, karena Callie merengek ingin pulang dan tidak mau tidur di rumah Ashel yang sangat luas di tambah Callie merindukan Shani, hingga mereka berdua pun mau tak mau menuruti keinginan Callie walaupun sudah tengah malam

Ashel dan Reza sudah berada di kamar, keduanya masih terdiam, entah apa yang ada di pikiran mereka saat ini

"Za.."

"Hm?"

"Kira-kira kenapa ya Oniel bisa di bunuh?"

"Polisi masih cari tau motif nya sayang, dan lagi ngeburu pelakunya juga"

"Kok aku takut ya"

"Takut kenapa?"

"Aku takut pembunuh itu juga ngincer kamu"