"Yutaaa."
"Lohh Winn."
"Bagus ya. Kamu ngapain pagi-pagi disini. Harusnya kamu pulang, rumahmu bukanya disini."
"Winn jangan salah paham dulu ini ta-" ucapan Yuta terpotong karena tamparan pelan dari istrinya.
"Anak mu tidur masih dirumah, aku ngurusin sendiri mereka berdua tapi kamu yang katanya lembur ini balasannya. Keluar dari rumah cewek gak tau di untung." Ucap Winny berantakan saking emosinya.
"Jaga ya ucapan anda." Ucap cewek yang dibicarakan Winny.
Tanpa membalas Winny pergi memilih pulang ke rumah.
Yuta yang melihat itu mengejar Winny meninggalkan mobilnya di rumah tetangganya itu.
Brakkk
"Hey jangan marah-marah, kembar belum bangun kan."
" Aku kan udah bilang, jangan dekati dia aku gak suka. Kamu juga gak bantuin ngurusin kembar tapi malah bersenang-senang sama cewek itu iya kan hikss." Tangis winny pecah.
"Heyy nggak gitu. Jangan nangis dong."
"Kamu mau jadi bapak anak cewek itu dibanding jadi ayah anakku? Hikss iya kan?"
"Nggak, kamu ngomong udah ngelantur kemana-mana."
"Biar Mama tau kelakuan menantunya disini, biar baba juga tahu kamu udah berubah " Winny masuk kekamar mencari hpnya.
Yuta mengikuti, dapat ia lihat kedua putrinya masih tertidur seperti tidak terganggu pertengkaran kedua orangtuanya.
"Hey heyyy anaknya tadi demam tinggi. Dia gak punya uang buat berobat katanya. Nunggu aku, pas aku lewat. Mira udah nangis-nangis." Ucap Yuta sambil memeluk Winny dari belakang.
"Nggak ada ya, semalam aku beneran di rumah sakit. Kalau nggak percaya kamu bisa tanya sama rekan aku." Lanjut Yuta sambil menyodorkan hpnya.
"Hikss kamu jahat. Gak ada perasaan. Udah gak cinta kan?" Mendengar itu Yuta membalikan badan istrinya, agar ia bisa melihat wajah Winny
"Ngelantur terus kan kamu. Udah deh gak usah nangis. Beneran aku baru periksa anaknya demam tinggi sekali. Udah yaa." Yuta berucap sambil menghapus air mata Winny.
"Kita ke supermarket beli kebutuhan yukk. Atau mau kemana aku anterin."
"Aku gak butuh kamu aku bisa ke supermarket sendiri." Winny menghempaskan tangan yuta yang tadi berada di pipinya lalu berbaring di kasurnya.
"Hufff yang kamu pms ya. Kok Moodian banget. Malu kamu harusnya, kita tadi berantem di halaman rumah orang. Kan jadi tontonan tetangga."
"Kamu tau tapi bikin emosi aja."
"Ya kan beneran anaknya panas tinggi. Aku juga mau jelasin udah ditampar duluan."
"Jadi kamu nyalahin aku?"
"Aku yang yang salah. Kamu selalu benar."
Setelah berucap seperti itu Yuta tidak mendapat jawaban lagi."Dah tidur. Padahal pagi-pagi gak boleh balik tidur lagi. Tapi ya nggak papa lah dari pada ngamuk-ngamuk gak jelas kaya tadi."
Yuta menarik selimut agar istrinya dapat tidur nyenyak"Ayah buna kaya di thenetlon (sinetron) ang ante ewi tonton. Adab hihihi."
"Lohh Nana sudah bangun?"
Nana mengangguk-angguk."Tak lele angun, ayo ain."
"Mandi yuk, nanti latihan biar ayah yang antar oke" Yuta menggendong tubuh gempal nana
KAMU SEDANG MEMBACA
Little goose 🦢
Teen Fiction"Angsa itu indah, putih bersih begitu anggun dan cantik, secantik dirimu sayang-" Daily life 🥇 1 #nana 15feb'23 🥇 1 #nctgs 29Mart'23