32 🦢

538 67 5
                                    

"put put eong put..."

"Eong put mam thini eong."

"Eemmm tucin thuka mam teju, tok ini ndak ya."
(Kucing suka makan keju, kok ini nggak ya)
Rere berkata sambil menggoyangkan keju yang ada ditangannya.

"Emm tenan tali tucin na-"
(Kenyang kali kucingnya)
Nana melihat kucing itu tak bergerak sama sekali.

"Ato tucin na ati."
(Atau kucingnya mati)
Mata Nana melotot lebar. Padahal kucing itu bersantai menidurkan badannya di halaman depan , ya cuma bocil freak itu terlalu prikk.

"Kucing mana makan keju? Kucing makan ikan bukan keju."

"Api buna di ipi tucin mam teju."
(Tapi bunda di Tv kucing makan keju.)

"Bukan kucing itu, itu namanya tikus. Kalian gimana sih. Gitu aja nggak tahu."

"Ohhhh ituth." Ucap keduanya serempak.

"Yuk mandi yuk."

"Anti ya buna. Au ihat tucin duyu."
Nana berkata sesekali tangannya mencolek bulu kucing. Mereka masih terasa asing dengan kucing, jadi agak takut.

"Buna ini lumah na ana?"

"Ya bunda nggak tahu, rumah kucing itu dimana. Nanti juga pulang sendiri."

"Lohh tok ditu thih."
(Kok gitu sih)
Nana berkata dengan kesal, ia tidak rela jika kucing itu balik kerumahnya

"Ya kan kucingnya punya tuan, jadi pulang."

"Tuan itu apa buna?"

"Emmm tuan itu orang yang punya kucingnya. Rere paham?"

"Unnn."

"Teju ndak au? Lele mam ya."

"Nggak, buang kejunya. Tadi kan udah jatuh ketanah, masa mau di makan."
Rere berdiri membuang keju ke tempat sampah.

"Yuk mandi yuk."

"Au ihat tucin." Nana cemberut dengan lucunya.

"Nanti kalau ayah pulang gimana? Masa princess ayah belum ada yang cantik sih."

"Anti tucin na ilan dimana?"
(Nanti kucingnya hilang gimana)

"Rere Nana MAN-DI !!!"

Dengan lesu keduanya berdiri masuk kerumah. Ingin cepat-cepat mandi, nanti keburu kucingnya hilang.

Sore ini selesai memandikan twins rumah hanya terisi suara Rere yang menyanyi dengan sumbang dan acak. Nana diam karena fokus dengan puzzle nya.

Winny meninggalkan keduanya, enaknya punya anak kembar ya gini. Mereka bermain bersama sehingga memudahkan sang ibu melakukan pekerjaan lainnya. Tapi yang susah lebih banyak dari pada enaknya.

Setiap melihat bayinya tertawa tersenyum apalagi dalam keadaan sehat bagi pasangan muda itu adalah kebahagiaan yang tak terukur.

Lelah menjawab pertanyaan random keduanya tak masalah, lebih baik anaknya banyak bertanya dalam sesuatu hal yang baru dilihat dari pada diam itu yang membuat kecemasan berlebihan.

"Masih diruang tengah?"

'Unnn' samar-samar Winny mendengar sahutan twins. Takutnya ia kelepasan lagi. Sebentar lagi malam, mereka keluar kan pusing yang cari.

"Tatak."

"Unn." Rere kemudian melanjutkan nyanyian dan tariannya.

"Ante ewi tok ndak ulang ya."
(Tante Dewi kok nggak pulang ya)

"Emm? " Berhenti berfikir sebentar kemudian melanjutkan nyanyian.

Tinnn

Tinnn

Little goose 🦢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang