Little goose 🦢

20 🦢

Fuhhh

Fuhhhh

"Lele~" Rere yang merasa terganggu dalam tidur menggaruk telinganya.

CUP

"HEH ANAK JEPRI." Teriakan Yuta membuat 6 bocil yang berada di dalam kamar terkejut. Jeno yang menjadi pelaku penciuman di pipi Nana hanya tersenyum lebar dan matanya menghilang.

"HUAAAAA." Nana dan Rere yang tadinya tidur terbangun kaget karena teriakan ayahnya.

"Mas Yuta kamu tu ngeganggu aja bisanya." Winny datang dengan mendorong kasar Yuta. Untung Yuta laki, bukan boti. Ehh

"Ayo lo ayah, ayo lo." Yuta yang merasa terpojok dengan ucapan anak laki-laki berumur 4tahun itu memilih pergi meninggalkan Winny dengan para kurcaci.

"Lele ain yu."
Rere yang mendengar suara yang begitu ia rindukan langsung berhenti menangis dan membuka matanya.

"Caca huhu tanen." Rere langsung memeluk Caca, sedangkan anak yang bernama Caca itu meraih tangan Nana. Maksudnya ingin berpelukan bertiga. Tetapi kalah cepat dengan anak laki-laki yang seumuran mereka

CUP

"Nana ambah lucu ya."

"Hihi Nono butan."

"Iya dong Nono supel hilo na Nana."

"Tak malk aban endi butan."

Winny melihat mereka hanya tersenyum.

"Caa sekarang kakak adek mandi dulu baru main bersama lagi oke?"

"Oky buna."

Selesai mandi para kurcaci tertawa nyaring entah apa yang ditertawakan.

Jadi sebenarnya keluarga Djung dan Seo ada di Indonesia, dan Yuta tahu. Makanya iya ingin mengajak keluarganya outbound.

Apa lagi ia mendengar Caca sakit Sampai harus dirawat di rumah sakit karena terus memanggil Rere ataupun Nana. Bahkan anak sekecil itu sampai tidak bisa bernafas normal beberapa hari. Karena tak tega Jhonny berinisiatif mengajak keluarganya liburan bersama ke Korea. Setelah bertemu dengan keluarga Djung bukanya kesehatan Caca membaik tetapi malah bertambah buruk.

"Hihi tak melk lucu,"

"Caca lebih lucu." Mark dengan sengaja mencubit pipi Caca dengan tenaga.

"Huaaaa takit Daddy, tak melk natal."

"Huuu Caca cengeng." Hendery ikut memanasi keadaan.

"Aban natal Daddy." Jhonny yang duduk diteras bersama para ayah muda sambil minum kopi segera berlari masuk rumah setelah mendengar tangisan si kecil.

"Sayang, udah ya, nanti gak bisa bernafas lo, kalau nangis terus." Jhonny mengusap pipi putri kecilnya yang nampak merah.

"Uhhh pelut lele takit au pup." Rere meremas perutnya lalu berdiri menghentakkan kakinya.

"Yutt Yuta ini Rere mau pup." Yuta datang dan segera menggendong membawa Rere kekamar mandi. Jhonny pun pergi dengan Caca.

"Nana ndak pup."

"Nana ndak thakit pelut. Nono au pup?"
Jeno menggeleng.

Anak bungsu Djung itu dari tadi selalu duduk didekat Nana sambil bermain lego.

Mark dan Hendery sedari tadi menggangu Caca tapi naas Caca menangis, mungkin target selanjutnya bocil freak yang duduk disebelah Jeno.

"Nana yuk Mark."

"Jangan ada Jeno. Jeno kalau ngamuk, mukul beneran."

"Yah."

"Main lego yuk."