28 🦢

565 80 10
                                    

"Udah dong jangan nangis."

"Hiks au thama Nana."

"Ya udah dirumah aja sama adek ya."

"Api anti Caca ilan."
(Tapi nanti Caca ilang)

"Nggak ilang kok. Udah ya jangan nangis."

"Hueeee Bunaa au ain thama Caca."

"Yaudah, tapi ayah sama bunda nggak nemenin kakak ya."

"Tenapa?"

"Adek kan baru sakit. Jam 4 subuh tadi baru tidur loh. Udah ya jangan nangis."

"Hikss bunaaa. Au thama Caca, api Nana ajak ya."
(Mau sama Caca, tapi Nana  ajak ya.)

"Sayang udah ya, jangan nangis." Winny memeluk Rere yang sesegukan itu.

Bocil itu pagi-pagi sekali sudah berteriak dengan keras membangunkan orangtuanya. Ekspektasi nya luar biasyaa.

Memilih baju dengan sendiri. memilih aksesoris sendiri. Memilih gaya kuciranya sendiri.

Pokoknya ribet sendiri. Tapi ujung-ujungnya juga nangis.

Karena kembarnya si Nana demam dari semalam.

"Bunaaa~" Rere menangis sambil berlari dengan kakinya yang ia hentakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunaaa~" Rere menangis sambil berlari dengan kakinya yang ia hentakan.

"Huaaaa bunaaa." Yuta menggendong Rere, ia sedari tadi hanya diam. Jujur ia capek, baru juga tidur pagi tadi.

"Suttt sayang udah ya."

"Api lele au Caca, anti ilan."
(Tapi Rere mau Caca, nanti ilang)

"Iya sama Caca tapi ayah bunda sama adek dirumah ya."

"Tenapaaaaa??? Hiksss ayah dahat."
Rere mendongak sampai hampir terbalik.

Yuta membenarkan gendonganya.
"Adek sakit demam. Nanti kakak main sama Caca ya, ada Mae,"

"Au thama Nana, huaaaa dahat lele ndak thuka."

"Yaudah dirumah aja sama ayah bunda dan adek ya."

"Anti Caca ilan hikss ayahhh ayahhh ndak au ayahhhh."
Tangan Rere mencengkram kuat baju Yuta.

"Suttt udah ya. Udah. Nanti nggak bisa nafas lo kebanyakan nangis." Winny mengelus punggung kecil Rere.

"Huaaaaa dahat natal ndak thuka ndak au hikss "

"Mass gimana?"

"Ya mau gimana? Bilang sama Tania nggak usah kesini. Masalah Rere biar mas aja."

"Iya." Winny pergi kekamar untuk mengambil ponselnya.

"Kakak dengerin ayah." Suara tangisan Rere memelan.

"Ini adek baru sakit demam tinggi. Kakak tunggu adek sembuh dulu ya. Kita main bareng lagi sama Caca juga ya."

Little goose 🦢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang