30 🦢

606 80 13
                                    

"Suststuuss."
Wenny mempuk-puk pantat Nana.

Dari dalam rumah sudah terdengar teriakan dan suara brisik dari bocil prik yang sedang bermain.

"Aku pulang."

"Tidur Winn."

"Iya kecapean, kena angin jadi langsung tidur." Winny berjalan kekamar menaruh tubuh Nana agar lebih nyenyak tidurnya.

"Nana ayo main."

"Jeno Nana biar bobok dulu, yuk keluar." Winny menarik tangan si kecil. Ia menutup pintu tidak rapat, jikalau Nana nanti terbangun bisa langsung menyusulnya.

"Dah main sama Alin ya. Nanti kalau udah bangun main sama Nana."

"He'em." Winny meninggalkan Jeno. Ibu kembar itu ke dapur, entah bagaimana bentuk dapurnya yang sedang dikuasai oleh 3 hot Mommy.

Melihat kesempatan, Jeno berjalan dengan jinjit dan pelan mendorong pintu kamar.

"Nana yuk main." Jeno langsung berlari berusaha menaiki kasur dan langsung menindih Nana.

"Uhuu hehehee Nana lucu." Jeni mencubit hidung Nana, membuatnya bergerak gelisah dalam tidur. Jeno yang tahu langsung melepas cubitannya. Ia membenarkan duduknya.

Melihat Nana yang sudah tenang tak membuat kejahilan bungsu Jung berkurang. Tangan mungil laki-laki itu memegang rambut Nana.

"Angi Nana angi hihihi."
(Wangi)
Jeno memasukkan rambut Nana ke mulutnya. Ia mengunyah rambut itu.

Adegan Jeno memasukan rambut Nana ke mulutnya itu dilihat oleh Rere, Rere yang sebenarnya ingin mengambil lipstik Winny berputar arah dengan berlari.

"BUNAAAA!!!!! NONO MAM NANA!!"

"HAH!!?!"
Ke-4 ibu muda itu langsung berlari terbirit-birit memasuki kamar.

"Astaga Jeno!!! Sayangg!!"
Tya langsung mengangkat Jeno. Sebelum itu melepaskan rambut Nana yang di mulut anaknya.

"Mau ain thama Nana." Jeno memberontak. Sebelum mengamuk dengan membabi buta Tya membawa Jeno keluar kamar.

3 ibu muda itu hanya menggeleng kan kepalanya.

"Yaudah kita lanjut masaknya dulu ya." Didalam kamar menyisakan Winny dan Nana yang masih anteng tertidur. Dari luar terdengar suara teriakan ngotot Jeno.

Winny hendak berbalik menemui Tya. Tetapi matanya menangkap si sulung sedang membuka laci meja rias.

"Sayang cari apa?" Rere menegang, kemudian lari keluar terbirit-birit.

"Rere Rere kok bisa sih, ngelahirin anak selucu mereka." Winny menutup rapat pintu kamar menyusul Tya.

"MOMMY JAHAT!!! TEMALIN NDAK OLEH TETALAN NDAK OLEH. HAAAAHHH."
Jeno berlari mengitari ruang tamu, dengan kaki dihentak-hentakan.

"Sayang sering marah-marah cepet tua loh."

"MOMMY ANG BUAT NONO MALAHH!!"

"Nggak usah ngotot, tu uratnya keluar. Besok pasti rambutnya ubanan tu."

"MOMMY DAHAT MALAH THAMA MOMMY. HUAAAAA DADDYYYY!!! NDAK AU MOMMY!!"

"Dikasih jelly coba."

"Kalau dikasih Nana diam. Biarin lah Winn, di Korea juga sering ngamuk-ngamuk."

"Tapi juga gak baik gini terus."

"Terus aku harus gimana? Masa aku pukul anakku sih. Aku udah sering bilang waktu mau tidur, aku suruh jaga emosinya kendalikan. Tapi ya gitu." Tya menggeleng.

Little goose 🦢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang