bab4

21.1K 1.3K 14
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

"Kutub eessss... "

"Kutuubb eeeesss!!!"

"Kutuuub essss!!"
Tara teriak sekencang kencangnya. Ia manggil suami nya itu dari dapur.

"Kutuuh e—.."

"Apa!!!" Sahut key dengan menaikan volume suarannya.pemuda dingin itu juga menghampiri tara.

"Hukuman tadi kurang?" Lanjut key geram.

"Lihat!!" Tara membuka kulkas yang ada di dapur.
" bahkan lo gak punya bahan untuk di pasak..? Apa yang harus gue masak? Burung lo yang kecil itu?" Tanya tara jengkel.

"Burung siapa yang lo bilang kecil?" Tanya key. Dengan menaikan satu alisnya.

"Burung eloo..!!"

Key menghampiri tara menarik tangan tara paksa dan mengungkungnya ke tempat dimana burungnya sedang bersemayam.

"Apa ini yang lo bilang kecil?" Titah key kemudian.

Tara merasakan sesuatu yang besar sedang tertidur. " jika tidur segede ini. Bangunnya nanti seberapa?" Batin tara.

"Burung sekecil itu lo bilang gede."  Ucap bohong tara dan menarik kembali tangannya.

"Ikut gue!!"

"Kemana lagi?" Tanya tara

"Kamar.!!"

"Ngapain..?"

"Buat anak!" Geram key. Pemuda dingin itu tidak terima jika burungnya di katakan kecil.

"Gue gak mau. Enak aja lo. !!" Tolak tara.

"Biar lo lihat segede apa burung gue kalau sedang ngamuk.!"

"Iya iya aden . punya lo yang paling besaar. Cuma punya suami gue yang paling Besaar sekali." Guman tara memperagakan dengan tangannya.

Key kembali menatap tajam tara. Tatapan penuh intimidasi.

"Apa lo lihat lihat? Pergi lo beli daging sama sayur sana.!" Titah tara.

"Lo aja!"

Tara kemudian beranjak pergi dari dapur dan menuju tempat garasi.

"Kemana lo?" Tanya key

"Katanya tadi nyuruh gue pergi beli bahan makan. Lo lupa? Apa gimana sih?" Tara benar benar kesal dengan laki laki yang ada di hadapannya itu. 

"Sama gue." Titahnya kembali. Lalu Berlalu meninggalkan tara.

Tara hanya mengikutinya dari belakang.
Sampai di garasi key menaiki mobil dan disusul oleh tara. Mobil itu melaju meninggalkan mansion menuju jalan raya.

Beberapa menit berlalu akhirnya mobil itu berhenti di salah satu supermarket. Tara kemudian turun dan disusul key.

Kedua pemuda itu memasuki pintu masuk. Tara mulai memilih bahan yang akan di masaknya nanti.  Sedangkan key hanya mengikuti dari belakang.

"Cepetan!!" Perintah key

"Lo kenapa? Gue gak bisa beli bahan makanan cepat cepat."

"Disini banyak manusia. Gue gak suka!"  Gumam key. Pemuda itu melirik ke sana kemari.

"Kutub es namanya aja supermarket iya pasti banyak orang lah.!"

"Cepetan gue bilang.!"

"Lo pulang aja dulu." Ucap tara.

Key terdiam ketika tara menyuruhnya pulang. Ia hanya mengikuti tara dari belakang tanpa komentar lagi.

Laki laki yang bertubuh mungil itu memilih jenis jenis sayur.

ALXENDER | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang