SELAMAT MEMBACA ~~
"Dimana dia ?"
"Di dalam tuan "
Key melangkahkan kakinya ia masuk ke dalam kamar yang di maksud bodyguard nya.
Key melihat Eric yang terikat dan belum sadarkan diri.
" Bangun!" Key menendang Eric keras
" Uhuk. " Dia tersadar.
" Tuan " ucap Eric menatap key yang berdiri di depannya.
" Tuan maafkan saya. Tolong lepaskan saya tuan. Saya akan bayar hutang - hutang saya. "
" Saya tidak perduli dengan hutang anda. "
" Anda tau orang yang anda lukai kemarin ? "
" Anda tau orang yang anda culik kemarin ?"
" Dia anak saya tuan. Apa tuan tertarik dengannya ? Jika iya saya tidak keberatan. Asalkan hutang saya lunas " titahnya tanpa berpikir dengan siapa dia berkata.
Key geram mendengar ucapan Eric ia duduk jongkok.
" Dia anak anda ? " Tanya key lagi
" Iya tuan. "
Key berdiri lalu kembali menendang keras Eric hingga terpental jauh.
" Uhuk. !"
" Anda telah melukai milik saya.! Anda harus menerima konsekuensinya!"
" Uhuk. "
" Maksud tuan ?"
" Dia istri saya. Jangan sekali- kali anda menyentuh dia."
Eric melihat cincin yang di gunakan key sama dengan cincin yang di gunakan Tara kemarin. Eric terdiam.
Key mendekat dan siapa - siap memukul Eric.
Bugh!!
" Ini untuk wajah cantik istri saya yang telah anda tampar. "
Buugh!!
" Ini untuk perut istri saya yang anda tendang "
Bugh!!
" Dan ini untuk anak saya. "
Key menghajar Eric tanpa ampun dan tanpa rasa kasian meski Eric udah tua dia tak segan mendaratkan pukulan di wajah Eric.
Eric tak bisa berbuat apa- apa karena tangannya terikat.
Tapi siapa sangka saat key berhenti memukulnya karena panggilan telepon dari Darius. Ia harus menghentikan kegiatannya.
Eric berhasil melepas tali itu dengan potongan kaca yang tak sengaja tergeletak di sana.
Ia menggunakan kesempatan itu buat kabur.
Saat key selesai dengan teleponnya ia membalikan badan dan detik itu juga pisau kecil mendarat di perut key." Akh!" Key mendesis. Ia menatap Eric yang tersenyum
" Hahahahahahaha......." Eric tertawa keras
" Rasakan !" Titahnya bangga. Key tersenyum ia tak memperlihatkan sakit nya. Ia mencengkram tangan Eric hingga Eric mendesis sakit.
" Pisau sekecil itu tak bisa membunuh saya "
Key menjambak rambut Eric lalu menghantamkan wajah Eric ke tembok dengan keras.
Braakkk!!!
" Jangan bangga dulu "
Key kembali menghajar Eric ia tak memperdulikan luka pada perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALXENDER | End ✓
Novela JuvenilBANTU FOLLOW AKUN INI BANTU JUGA PROMOSIKAN CERITA INI TERIMAKASIH,,, BL lokal """ Puaskan gue dengan mulut lu " KEY ALXENDER " Hisap sekarang juga. !!"