bab39

14.4K 705 14
                                        

SELAMAT MEMBACA ~~

-

-

-

-

" Aah ahh ahh "

" Ughh pelan- pelanhh ahh "

" Kita buat anak dulu sebelum nikah. " Ujar Joy yang sekarang menyodok dilan dengan keras di atas kasur.

" Ughh!! "

" Ahh, itu gak adil " jawab dilan menahan sentakan Joy.

Joy meraih tangan dilan ia kembali menyodoknya keras.

" Gue mau banget punya anak. Setelah lihat anak Tara "

" Dan lagi besok juga kita nikah. Sarapan dulu sebelum nikah. Itu menyenangkan " ujar Joy menyesap bibir dilan dengan bruntal.

" Ahh ugh di mana- mana nikah dulu baru sarapan. Hhh" balas dilan.

" Kita jalur beda !"

Dilan mendesah nikmat memejamkan matanya sedangkan Joy semakin dalam memompa dan memasukan keluarkan miliknya.

" Aah ahh ahh ..."

" Aahh ugh aahh. "

" Lebih lembut aah ahh "

" Joy ahh gue mau keluar ahh ughh ahh "

" Jangan menyimpannya. Keluarkan aja !"

" Ughh!! Aah !!" Desah dilan panjang.

Croot!!!

" Hah... Hah.. " nafas dilan memburu. Badannya terasa lemas saat dirinya keluar

" Lu keluar sendiri. "

" Gue belum keluar sama sekali " setelah Joy berkata demikian ia kembali menggerakan pinggulnya. Dan membuat dilan kembali mendesis.

" Lu bisa pelanh - pelanh kan ahh "

" Gue udah pelan. Hhh " Joy semakin keras memompa miliknya karena sudah mencapai klimaksnya.

Lelaki itu mengeluarkan sperma miliknya di dalam tubuh dilan.

Ia mencium lembut kening dilan yang berada di bawah Kungkungannya.

" Thanks " ucapnya lembut.

Joy mengangkat tubuh dilan yang lemas membawanya ke kamar mandi. Setelah beberapa menit kedua pemuda itu keluar dengan dilan yang masih digendong oleh Joy.

" Sekarang kita tidur ya " ucap Joy sembari melirik jam yang bergelantungan di dinding

Dilan menganggukkan kepalanya ia merebahkan badannya yang telanjang itu di atas kasur.

" Apa kamu gugup?" Tanya Joy yang sekarang tidur di samping

" Acaranya besok . Lu harus siap!"

" Iya. " Jawab dilan

" Lu udah undang Tara kan?" Tanya dilan menatap Joy

" Udah. "

" Hah " dilan menarik nafasnya panjang.

" Besok beneran kita nikah ?" Tanya dilan dengan nada yang terdengar ragu.

" Gue gak mimpi kan ?"

" Gak sayang. Kita besok beneran nikah. "

" Bokap nyokap gue pulang kan ya. Masak gue bercanda. "

" Hehe iya juga sih. " Kekeh dilan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

ALXENDER | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang