bab 12

14.6K 1K 15
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

" Tara. Beneran buka di sini ?" Ucap dilan.

" Ya !"

" Tapi gue takut anjing. Nanti ketahuan. !"

" Gak bakalan ketahuan. Cepet buka Napa. Gue udah pingin ".

" Kalau ketahuan lu yang tanggung jawab. !"

" Enak aja lu. ! Kalau ketahuan kita tinggal kabur aja. "

" Dilan buruan Napa. !" Sambung Joy.

" Lu aja yang buka !" Dilan menyerahkan kotak kecil itu ke Joy.

" Lah kok gue ?"

" Cih! " Tara mulai geram dan merebut kotak kecil itu lalu membukanya.

" Gak bakalan mati cuma buka ini anjing. !" Titahnya.

Tara meraih satu batang rokok yang dari tadi di permasalahkan di atas gedung sekolah.

" Korek mana?" Tanya Tara.

" Nih. ! Seriusan lu mau ngerokok? " Tanya dilan sekali lagi.

" Lu cerewet banget sih. !" Ucap Tara.

Lelaki itu meniup rokok yang sudah nyala lalu menghembuskan asapnya ke udara Dengan pelan. seketika pikiran nya jadi tenang.

Akibat ulangan yang mendadak itu membuat kepala Tara pusing. Di tambah lagi guru yang ngajar tadi adalah suaminya sendiri.

" Emang mantep dah rokoan. !" Titah dilan.

" Katanya tadi takut. !" Sambung Joy yang sudah pegang satu rokok.

" Iya gue kan takut aja. Ini di sekolah soalnya bro !"

" Rehan mana ?" Tanya Tara setelah menyadari kalau batang hidung rehan belum kelihatan.

" Gue suruh beli cemilan. ! " Jawab Joy.

" Nah itu dia. Baru saja di omongin udah muncul ! Wah panjang umur lu Han. !" Ucap dilan saat lihat rehan datang dengan Plastik di kedua tangannya.

" Iya gue hidup seribu tahun lagi. " Rehan memberikan plastik itu ke Tara.

" Tangkiu...." Ucap Tara. Dan Rehan duduk di samping Tara. Joy menawarkan rehan rokok tapi reHan menolak. Karena dia gak terlalu suka rokok. Rehan masih polos gak sebrandal ke tiga teman laknatnya.

Di atas gedung sekolah tepat jam istirahat keempat manusia itu masih bercerita sembari ngerokok.

" Wah lihat manusia seperti sampah. !" Titah Tara yang ngelihat dari atas gedung sekolah.

" Bener dan kita salah satunya. !" Sambung dilan.

" Lu aja! Gue mah kagak. !" Jawab Tara.

" Tara lu juga manusia. !"

" Gue? Gue malaikat bukan manusia. "

Dilan Joy dan Rehan saling pandang saat Tara berucap demikian.

" Dia jadi malaikat " bisik dilan kepada Joy.

" Betul. Malaikat apa bentukannya kek dia. " Balas Joy.

" Gue denger anjing!!" Tara memukul kepala dilan dan Joy. Sedangkan rehan hanya cengingiran.

Kegembiraan ke empat pemuda itu seketika menjadi suram saat seorang guru datang menghampirinya. Siapa lagi kalau bukan key.

" Bagus!" Titah key.

Ke empat orang itu terkaget dan membuang rokoknya asal lalu menatap key.

" Kenapa di buang ?" Tanya key.

ALXENDER | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang