bab 7

17.4K 1K 16
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

Setelah selesai mandi dua jarinya. Tak lupa tara  menyemprotkan banyak parfum pada seluruh tubuhnya. Biar wangi katanya.

Ia bergegas ke sekolah menaiki mobil milik suami nya....

Sampai di gedung tempat anak anak belajar tara memarkirkan mobilnya. Ia berlari di lorong yang sudah kosong itu.

Tara berhenti di depan kelas. Yang pasti itu adalah kelasnya. Teman temannya melotot ketika melihat tara datang.  Termasuk tiga sohibnya.

Laki laki yang bertubuh mungil itu mengisyaratkan temannya untuk diam dengan jari telunjuk yang ia tempelkan di mulut.
Ia berjalan mundur saat seorang guru sedang fokus menulis materi di  papan  tulis.

"REVIANO TARA AUSTINE!!" Tegur pak guru. Membuat tara berhenti seketika.

"Mampus ketahuan gue..!" Batinnya

" kemana kamu Pergi ? pelajaran bapak belum selesai. Balik ke tempat duduk mu sekarang!" Perintah seorang guru. Sebut saja pak suripto.

Tara kemudian menatap pak suripto dan tersenyum " baik pak!!"

Teman teman yang melihat pun tak banyak bicara mereka  memamerkan ibu jarinya.  Yang artinya "luar biasa Bagus!."

Tara kemudian duduk di tempat anak brandal biasannya duduk yaitu bangku pojok  belakang dekat jendela. 

"Dimana lo belajar trik licik itu? " Tanya  joy teman sebangku tara.

" muncul sendiri!" Jawab tara

"Hebat lu. Gue kasih lu jempol" lanjut dilan

"Empat jempol malahan. Dua jempol tangan dan dua jempol kaki." Rehan.

"Diem kalian!" tegur tara.

Pelajaran yang begitu membosankan membuat ke empat kawan ini merasa mengantuk. Mereka pun tertidur di dalam kelas.

Pak suripto mengetahui kalau keempat orang itu tertidur. Ia menghampiri mereka.

Plaaakkkkk!!!!

Dengan kasar pak suripto memukul meja.
Keempat orang tersebut bangun .

"Udah jam istirahat?" Tanya tara.

"Sudah!" Jawab pak suripto.

Dengan cepat tara berdiri. Pemuda mungil itu belum tahu orang yang  ia ajak bicara  Adalah gurunya.

"Kemana kamu tara?" Tanya pak suripto

"Ke Kantin katanya sudah jam istira—.." tara menggantung perkataannya ketika ia  sadar  akan orang yang di hadapannya.

"Eeh pak suripto..!" Gumam tara kemudian.ia cengingiran. Menggaruk garuk wajahnya yang tidak gatal.

Teman sekelasnya kini tak bisa lagi menahan tawanya mereka tertawa terbahak bahak di sana.

"Tara. Joy. Rehan. Dan dilan hormat bendera sekarang!!" Perintah pak suripto.

"Panas pak..!" Tolak tara.

"Setelah selesai hormat lari 5 putaran di lapangan.!" Lanjut pak suripto lagi.

"Bap__.." dengan sigap tangan joy dan dilan menutup mulut tara agar hukuman tidak di tambah lagi. Mereka menarik tara keluar dengan mulut yang di tutup.

"Apa apaan sih pak suparto  itu. Kita harus hormat gitu? Kan sudah tadi pas upacara." Celetuk tara.

"Suripto bukan suparto.!" Tegas joy.

"Lagian lu upacara aja kagak ikut.!" Lanjut dilan.

"Betul!. Betul!. Betul!" Sambung rehan

Keempat orang itu kini berada di lapangan upacara dan melakukan posisi hormat kepada bendera merah putih. Lambang indonesia.

ALXENDER | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang