bab 21

14.7K 950 22
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~


" Aah sakit !" Tara bangun dari tidur lelapnya. Memegang pantatnya yang terasa remuk itu.

Ia melihat kesamping dan menatap key yang tertidur sembari memeluknya. Pertama kali mereka tidur sambil rangkul.

Tangan Tara terangkat lalu menonjok rahang key dengan keras.

" Ugh!!" Key membuka matanya hal yang pertama dia lihat adalah wajah marah Tara.

" Kenapa Hem ?"

" Gue benci lu !"

Key tersenyum kali ini ia memperlihatkan senyum manisnya kepada Tara. Dan itu membuat Tara diam.

" Gue tahu " ucap key ,bangkit. sebelum itu key mencium kening Tara

"  Lu mau bunuh gue ?" Key bertanya dan Tara hanya diam.

" Nih. !" Key menyerahkan pisau yang ia ambil di laci kamarnya dan menyerahkannya ke Tara.

" Lu bisa pakek itu. " Lanjutnya. Kemudian kembali duduk di samping Tara

" Gue gak mau penjara. !"

" Gue gak akan nuntut Lu. !"

Tara hanya memutar bola matanya acuh. Ia hendak bangun tapi pinggulnya terasa sakit membuat pemuda itu kembali mendesis.

" Lu mau kemana ?" Tanya key

" Bukan urusan lu !"

" Tara maafin gue. Gue akan nurutin semua kemauan lu. Asalkan lu gak pergi dan gak nyuruh gue pergi "

" Lu bisa tikam perut lu pakek itu !" Ucapan itu terlontar begitu saja dari bibir tipis Tara. Dan detik itu juga key melakukan perintah Tara.

Syuutt!!!

"Akh!" Key mendesis pelan

" Bangsat ! " Tara berteriak.

" Lu. ! "

" Apa Hem ?"

" Lu nyuruh gue melakukan itu kan ?"

" Lu bodoh ?"

" Ya gue bodoh. !" Ucap key. Ia mencabut kembali pisau yang tengah menusuk di perut sixpack nya.

" Bodoh. !!"

" Gue udah lakuin itu jadi. Lu jangan pergi. "

" Lu. Papa .. " teriak Tara

" Kenapa nangis ? . Bukan ini yang lu mau ?"

" Jangan pegang nanti tangan lu kotor. "

" Lu bisa diem gak hiks. "

" Sstt jangan nang-"

Bruuk!!

Key terjatuh darah segar keluar dengan bebas di perut key. Dan itu membuat Tara kembali menangis kencang.

Setelahnya edbert datang mendobrak pintu dengan keras

" Ada apa ?" Tanya edbert ia melihat Tara menangis

" Key. Tolong key pa. "

Edbert mendekat dan melihat keadaan key yang di penuhi darah.

" Apa yang terjadi. ?" Edbert menyuruh bawahannya membawa key ke rumah sakit.

" Tara tunggu di sini.  Ya "

" Tara mau ikut. Tara gak mau key kenapa - Napa. "

" Nanti sama papa. Papa jemput kamu. " Edbert pergi dengan terburu - buru meninggalkan Tara di dalam Kamar.

ALXENDER | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang