Tentang Nayla

400 14 0
                                    

Setelah mendengar bel sekolah berbunyi seorang gadis yang baru saja menyelesaikan kelasnya itupun bergegas keluar untuk pulang. Dengan mengendarai motor matic nya Nayla melaju ke tempat yang biasa ia datangi sehabis pulang sekolah. Yakni Coffe shop. Disana ia bekerja sebagai karyawan, jangan heran kenapa Nayla bisa bekerja sedangkan ia sendiri belum tamat sekolah. Itu dikarenakan Cafe ini menerima karyawan yang berumur 18 tahun keatas. Jarang sekali kan ada Cafe yang menerima anak sekolah?

"Siang nyah" Sapanya pada bos besarnya.

"Siang Nay, kamu tumben telat?" Tanya Bu Prisca, yang tak lain dan tak bukan adalah pemilik Coffe Shop ini.

"Tadi jalanan padat banget nyah, saya aja gerah banget nih" Imbuhnya sambil mengibas ngibaskan tangannya.

"Haiss kamu tuh ya, gak usah buru kenapa?"

"Saya takut telat nyah, Nyonya bilang tadi saya telat." Ucap Nayla menunduk.

"Telat dikit gak papa lah, asal kamu nyampe sini" Kekeh Bu Prisca.

"Yasudah Nyah, saya bantu bantu di dapur ya" Pamit Nayla yang diangguki bu Prisca.

Nayla berjalan menuju dapur, terlihat disana sudah ada beberapa karyawan yang bekerja, dari mulai memasak, menyiapkan peralatan, sampai mencuci piring.

"Kemana aja kamu? Setiap hari gak pernah dateng tepat waktu" Ketus Lalitha selalu senior disana.

"Maaf mbak, tadi jalanan macet banget" Ungkap Nayla menunduk takut.

"Hadeuhh saya bosen denger alasan kamu yang gitu terus."

"Beneran mbak, saya gak bohong" Cicit Nayla dengan raut wajah meyakinkan

"Maaf, maaf, kamu tuh yah, didiemin sekali ngelunjak terus! bisa gak profesional dikit kalau kerja!" Sentak Lalitha marah.

"Mbak sudah, lagian Nayla baru pulang sekolah, harusnya mbak tau itu. Gak usah pake emosi, karena itu gak bakal nyelesain masalah" Tutur Cherika yang juga senior disana.

"Makanya yah kalau masih pelajar, gak usah sok sok an mau kerja!" Cetus Lalitha dan pergi dari dapur. Sementara Nayla hanya menunduk dengan perasaan bersalah karena lagi dan lagi dirinya membuat keributan di dapur.

"Sudahlah Nay, gak usah dipikirin. Mbak Lalitha emang begitu. Kamu kaya gak tau aja" Ucap Cherika pada Nayla.

"Mbak, apa saya emang gak pantes kerja disini? Saya sering buat kesalahan terus, saya takut dipecat mbak" Lirih Nayla.

"Enggak akan Nay, udah lupain aja yang tadi. Toh mbak Lalitha emang sukanya marah marah terus, padahal nyonya aja gak pernah marah sama kamu" Ucap Cherika, membuat Nayla mengangguk.

"Sekarang apa yang harus saya bantu mbak?"

"Kamu cuci piring aja, gantiin Jihan" Perintah Cherika membuat Nayla langsung mengangguk patuh.

"Mbak, sini saya gantiin" Ucap Nayla pada Jihan.

"Gak usah Nay, kamu lap aja piringnya" Suruh Jihan.

"Gak papa mbak, biar Nayla aja. Mbak pasti capek dari tadi kerja mulu."

"Yaudahlah, kalau kamu gak keberatan."  Jihan lantas menyerahkan tugasnya pada Nayla.

Bila kalian berpikir bahwa Nayla adalah anak dari kalangan bawah, kalian salah besar. Nyatanya Nayla adalah anak dari keluarga konglomerat, Ayahnya memiliki perusahaan yang cukup berkembang saat ini. Namun hidup Nayla tak sebahagia yang kalian bayangkan, hidupnya berubah drastis setelah kepergian ibunya. Lantaran sang ayah yang sudah tidak memperdulikannya lagi, bahkan ayahnya sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya bekerja di sini.

...🍁🍁🍁...

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, waktunya Nayla pulang dari tempat kerjanya, dengan mengendarai motornya, Nayla bergegas pulang kerumah sebelum hari semakin larut.

Setelah beberapa menit kemudian Nayla sudah tiba dihalaman rumahnya, ia memasukkan motornya kedalam garasi, dan belum terlihat mobil ayahnya, itu artinya sang ayah belum pulang.

"Assalamu'alaikum." Salamnya ketika mamasuki rumah.

"Waalaikumsalam, eh Non udah pulang" Jawab Bi Ratih sang asisten.

"Ayah belum pulang bi?"

"Belum Non, kayanya bentar lagi tuan pulang" Imbuh Bi Ratih.

"Yaudah, Nayla kekamar dulu bi." Pamit Nayla yang diangguki bi Ratih.

Setelah tiba dikamarnya, Nayla bergegas mandi dan membersihkan diri, Sebelum makan malam.

    Jangan lupa tinggalkan jejak gaes❤️

Dunia Ingin MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang