Calon bunda

143 5 0
                                    

Setelah membersihkan diri, Nayla turun untuk makan malam. Terlihat sang ayah yang sudah ada disana dengan sosok wanita yang Nayla sendiri pun tidak tahu itu siapa.

"Malam yah" Sapa Nayla dengan senyum manis.

"Hemm" Balas Darsa cuek.

"Malam sayang" Ucap sosok wanita yang ada disamping ayahnya.

"Tante siapa ya?" Tanya Nayla.

"Makan dulu, setelah itu baru ayah jelaskan" Ucap Darsa. Dan Nayla hanya bisa mengangguk.

Tak ada yang mengeluarkan suara, semua sibuk dengan hidangan di depannya, Namun Nayla bisa melihat bahwa ayahnya dan wanita disampingnya selalu melirik, seakan-akan berbicara lewat sorot mata.

Setelah selesai dengan acara makan malamnya, kini Nayla menuju ruang tamu untuk mendengarkan penjelasan ayahnya.

"Jadi, siapa dia yah?" Tanya Nayla tak sabaran.

"Dia calon bunda mu" Ucap Darsa singkat.

Deg.

Kata kata singkat dari ayahnya berhasil membuat perasaan Nayla campur aduk, sesak, sakit, kecewa itulah yang saat ini Nayla rasakan. Calon bunda? Tentu saja Nayla tidak akan Terima sampai kapanpun bunda Ditta (bunda kandung Nayla) adalah satu satunya bunda dalam hidupnya.

"Nayla sayang, kamu mau kan menerima tante sebagai bunda kamu" Ucap wanita yang bernama Camelia.

"Enggak! Sampai kapanpun Nayla gak akan nerima siapapun jadi bunda Nayla!" Ucap Nayla tegas.

"Nayla! Jangan kurang ajar kamu!" Sentak Darsa pada putrinya.

"Tidak yah! Nayla tidak akan menerima siapapun jadi bunda Nayla, termasuk tante ini. Tidak ada bunda pengganti sampai kapanpun!"

"Suka tidak suka, terima tidak terima ayah akan tetap menikah dengan tante Camelia. Dan ayah tidak perlu restu darimu!" Ketus Darsa.

Tes..

Setetes air mata langsung keluar tanpa permisi, mendengar kata kata dari ayahnya, Akankah ia siap menerima ibu tiri dalam hidupnya? Bagaimana kalau kehidupannya bertambah pahit setelah ini? Akankah ia seperti Cinderella yang selalu disiksa oleh ibu tirinya?

"Lalu untuk apa Ayah memanggil Nayla kesini, kalau tidak membutuhkan restu dari Nayla?"

"Ayah hanya memberitahu" Kata Darsa cuek.

"Sayang, tante akan jadi bunda yang baik untukmu, jangan khawatir, tante akan menyayangi kamu seperti ibu kandung kamu" Ucap Camelia meyakinkan.

"Nayla gak butuh kasih sayang dari tante, dan tante harus ingat. Nayla tidak pernah mengharapkan kehadiran ibu tiri!" Ucap Nayla setelah itu pergi kekamar dan menguncinya.

"Maaf ya, anakku memang sensitif kalau membahas ini" Ucap Darsa tak enak.

"Gak papa mas, aku ngerti. Nayla mungkin butuh waktu untuk menerima kehadiranku" Ucap Camelia tersenyum.

Sementara di kamar, Nayla hanya bisa menangis sesegukan, Tak pernah terbayangkan olehnya akan mempunyai ibu tiri. Nayla sama sekali tak pernah mengharapkan itu. Baginya bundanya adalah satu satunya syurga untuknya.

"Bunda... Seandainya bunda masih ada, hidup Nayla gak akan kaya gini" Ucap Nayla sambil memeluk bingkai foto almarhumah ibunya.

"Bunda, Nayla gak mau punya ibu tiri. Nayla gak mau bun. Nayla lebih baik hidup sendiri daripada harus seatap dengan ibu tiri"

....🍁🍁🍁....

Keesokan harinya, Nayla bangun dengan mata yang sembab akibat menangis semalam. Ia nyaris kesiangan, dengan segera Nayla mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan rutinitasnya, Nayla turun kebawah, dan melihat ayahnya yang sedang sarapan. Tak ada niat untuk menyapa, atau pamit, Nayla langsung melenggang begitu saja, bukan maksud tidak sopan. Hanya saja Nayla masih kecewa dengan ayahnya.

Dunia Ingin MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang