Pertolongan bu Sari

47 0 0
                                    

... "Jika menurutmu aku kuat, kamu salah, aku hanya berusaha untuk tak menampakkan sisi lemahku saja. Aku turut menangis atas apa yang terjadi hari ini, aku turut menangis atas takdir yang tak sejalan. Hanya saja keluh takkan bisa menyelesaikan semuanya"...

.... 🍁🍁🍁 ....

Nayla berjalan seorang diri dibawah gucuran air hujan malam itu sambil menyeret kopernya, dinginnya angin dan dashyat nya petir tidak ia pedulikan lagi. Pikirannya kacau, tubuhnya lelah, namun ia tak tahu harus kemana.

"Ya Tuhan, apakah ini akhir dari segalanya? Mengapa engkau selalu memberikan rasa sakit di setiap harinya?" Batin Nayla.

Karena merasa lelah, akhirnya Nayla berhenti di sebuah warung kopi yang sudah tutup. Dirinya melihat sekeliling, sangat sepi dan sunyi, tapi wajar karena hari sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

"Neng, mau kemana?" Tanya seorang ibu ibu menghampiri Nayla dengan membawa payung.

"Gak tau bu, saya gak punya rumah" Lirih Nayla membuat ibu itu merasa iba terhadap remaja cantik di hadapannya.

"Bagaimana kalau kamu tinggal di kosan saya?, kebetulan masih ada yang kosong disana" Tawar ibu itu membuat Nayla seketika mendapatkan cahaya.

"Benarkah? Saya mau banget bu" Ucap Nayla antusias.

"Baiklah, ayo ikut saya" Ucapnya membawa Nayla ke tempat kosannya dengan memakai payung.

Tak butuh waktu lama, kini Nayla sudah sampai di kosan ibu itu.

"Nah kita sudah sampai, sebentar ya" Ibu itu merongoh tas nya dan mengambil sebuah kunci.

"Ini kuncinya mulai sekarang kamu bisa tinggal di sini" Ucapnya memberikan kunci itu pada Nayla.

"Kalau boleh tau berapa per bulannya bu?" Tanya Nayla.

"Khusus untuk kamu, saya kasih 80 saja" Ucap Ibu itu membuat Nayla tersenyum lega.

"Makasih ya bu, dan ini saya bayar sedikit dulu" Ucap Nayla memberikan dua lembar uang berwarna hijau pada ibu itu.

"Ah yasudah saya Terima ya"

"Oh ya, kalau boleh tau nama ibu siapa?" Tanya Nayla.

"Nama saya Sari" Ucapnya tersenyum.

"Oh baik bu Sari"

"Nama kamu siapa? Sepertinya kamu anak orang berada" Tanya bu Sari, melihat Nayla dari atas sampai bawah. Segala yang dipakai Nayla bukanlah barang murah, dan Bu Sari tau itu.

"Nama saya Nayla bu, saya bisa berada di sana tadi, karena saya baru saja diusir oleh ayah saya dari rumah" Jawab Nayla kembali teringat kejadian setengah jam yang lalu.

"Kasihan sekali kamu"

"Yasudah karena hari sudah larut, dan kamu juga pasti sudah capek, saya pamit dulu ya. Semoga betah Nayla" Ucap Bu Sari.

"Iya bu, makasih"

Setelah kepergian bu Sari, Nayla segera membuka kos nya, di dalamnya sangat sederhana, bahkan kamar pun tak ada. Hanya ada kamar mandi yang berukuran sangat kecil. Tapi Nayla bersyukur, setidaknya untuk sementara Nayla punya tempat tinggal.

Nayla segera mengganti bajunya, karena sudah dingin dan takut nanti masuk angin, kalau dirinya sakit tidak ada siapapun yang akan mengurusnya kan? Begitu pikir Nayla.

"Kotor banget, gak mungkin gue tidurin langsung kan?" Gumam Nayla.

"Hoamm, tapi gue ngantuk banget" Lanjut Nayla sambil menguap

"Bodo amatlah, toh besok juga masih ada waktu. Beresin mana yang pengen gue tidurin aja, sisanya besok aja bisa"

Karena sudah diserang dengan rasa kantuk nya, Nayla segera tidur, ia tidak membersihkan kosan nya terlebih dahulu, hanya membersihkan tempat untuknya tidur saja. Selebihnya, Nayla bisa mengurusnya besok.



Dunia Ingin MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang