Hari pertama ngampus

43 0 0
                                    

Beberapa minggu kemudian.

Sinar matahari begitu cerah, secerah wajah seorang gadis cantik yang kini sudah siap dan rapih untuk berangkat kuliah. Ya dialah Nayla, dengan wajah yang berseri dan senyum yang tiada henti, sangat bersemangat karena ini adalah hari pertama ia kuliah.

Universitas Diponegoro menjadi pilihan Nayla, ia mengambil fakultas kedokteran sesuai yang ia inginkan. Sementara Kalissa ia melanjutkan kuliahnya di Bandung. Sebelumnya Kalissa sudah tau kalau Nayla tinggal bersama Nyonya Prisca. Membuat Kalissa senang karena sahabat itu akhirnya bisa melanjutkan kuliah.

"Nay, kamu sudah siap?" Ucap Prisca menghampiri Nayla.

"Sudah Ama"

"Yasudah, kamu berangkat bareng Nathan aja ya. Biar dia yang anterin kamu"

"Enggak perlu Ama, Nayla berangkat sendiri aja. Mungkin Kak Nathan lagi sibuk."

"Iya, aku memang sibuk" Sahut Nathan tiba-tiba datang.

"Tuh kan Ama, bener Nayla bilang"

"Kamu ini ya, gak bisa diajak kompromi banget!" Kesal Prisca.

"Pokoknya kamu harus anterin Nayla ke kampus, titik gak pake koma!" Tegas Prisca membuat Nathan menghela nafas.

"Yasudahlah. Ayo berangkat!" Ajak Nathan yang sudah memegang kunci mobilnya.

"Kamu berangkat gih, yang semangat kuliahnya"

"Makasih Ama, Nayla pamit ya. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam. Hati hati Nay."

.... 🍁🍁🍁 ....

Tidak ada pembicaraan sepanjang perjalanan, Nayla sibuk berperang dengan pikirannya sendiri, sementara Nathan telinganya sudah disumpel dengan earphone. Hingga tanpa terasa mobil yang dikendarai mereka telah sampai di depan kampus yang lumayan terkenal di kota Jakarta.

"Turun!" Titah Nathan ketus.

"Iya iya, ini juga mau turun"

"Pulang nanti naik taksi aja, gue males jemput"

"Emangnya siapa juga yang mau minta jemput sama lo" Batin Nayla mencibir.

Nayla menghela nafas, "Iya, yaudah sana pergi"

"Lo ngusir gue?"

"Enggak, cuma nyuruh pergi aja"

"Ck, dasar bocah!" Decak Nathan dan segera menancap gas pergi dari sana.

"Tuh bocah berani banget ngejawab gue" Gerutu Nathan tak habis pikir. Selama beberapa minggu Nayla tinggal di rumahnya, membuat Nathan selalu dibuat kesal oleh tingkah Nayla, terlebih Nayla yang selalu menjawab setiap omonganya.

.... 🍁🍁🍁 ....

Hari pertama Nayla ngampus, membuatnya masih sedikit keliru dengan fasilitas di kampus barunya. Setelah mendengarkan arahan dari salah satu dosen, Kini Nayla sudah berada didalam kelasnya. Hari pertama tidak langsung belajar, karena diisi dengan perkenalan dengan para Dosen dan lingkungan kampus.

"Baiklah anak anak, jadi perkenalkan nama saya Eliska Fatharani, kalian bisa panggil bu Elis. Dan saya yang akan membimbing kalian penuh mengenai seputar ilmu kedokteran" Ucap Bu Elis memperkenalkan diri.

"Baik bu."

"Ada yang ingin ditanyakan?"

"Ibu sudah punya pacar belum?" Tanya salah seorang mahasiswa, yang disambut gelak tawa oleh seisi kelas.

"Saya sudah bersuami"

"Bu jangan galak galak ya kalau ngajar, entar kita stres" Sahut salah satu mahasiswa.

"Tergantung!"

"Tergantung apa bu?"

"Tergantung bagaimana sifat kalian ke Ibu."

.... 🍁🍁🍁 ....

Setelah melewati sesi perkenalan, kini waktunya istirahat. Nayla berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke kantin di kampus.

Brukk...

"Aduhh" Ringis Nayla saat seorang lelaki menabraknya dari belakang.

"Heh! Punya mata liat liat dong kalau jalan" Sewot lelaki itu.

"Harusnya lo yang liat, gak liat apa ada orang. Mata lo fungsinya buat apa!" Ketus Nayla.

"Keenan kamu ini selalu bikin ulah!" Ucap seorang gadis menghampiri mereka.

"Gue gak bikin ulah kok, dianya aja yang buat ulah" Elak lelaki yang bernama Keenan itu.

"Selalu aja ngelak, udah sana pergi!" Usir gadis itu membuat Keenan langsung pergi.

"Maaf ya, dia emang rusuh orangnya. Kamu gak apa apa?" Tanya gadis itu pada Nayla.

"Gak papa kok" Jawab Nayla tersenyum.

"Oh ya kenalin nama saya Michelle"

"Nama saya Nayla."

Dunia Ingin MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang