"Dimana Nayla?" Tanya Darsa, Saat ini mereka sedang memulai makan malam.
"Nayla tadi dikamarnya pah" Jawab Alora singkat.
"Dia gak mau gabung bareng disini?" Tanya Darsa lagi.
"Kayanya enggak deh mas, soalnya dia bilang tadi udah makan diluar" Jawab Camelia berbohong. Tanpa ia sadari bahwa itu memang benar, Nayla sudah makan diluar tadi.
"Oh ya, gimana hari ini? Apakah Nayla sering bareng bareng sama kamu di sekolah?" Darsa menatap Alora.
"Enggak pah, malahan Nayla gak sekalipun nyamperin Alora tadi. Nayla gak mau nganggep Alora kakaknya. Dan Nayla seolah olah gak ngenalin Alora" Adu Alora mendramatisir.
"Oh ya? Keterlaluan sekali Nayla!" Ucap Darsa.
"Gak papa Mas, Nayla butuh waktu untuk menganggap Alora sebagai kakanya" Ucap Camelia tersenyum.
"Oh ya, makasih ya pah udah transfer uang ke rekening Alora. Papa terbaik deh" Puji Alora senang.
"Sama sama sayang, nanti kalau kurang bilang aja sama papa. Papa nanti tambahin" Ucap Darsa membuat Alora tersenyum bahagia.
Tanpa mereka sadari, bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang melihat interaksi ketiganya, Nayla mendengarkan semuanya di dapur, Nayla tadi pergi untuk membuat minuman hangat, namun ia urungkan lantaran melihat ayahnya ingin makan malam bersama tanpa mencari keberadaan nya.
"Kalian sama sama bermuka dua!" Gumam Nayla dan pergi ke taman belakang. Ia tak ingin lebih dalam lagi mendengar obrolan yang akan menyakiti hatinya.
Sementara di depan, setelah Darsa, Camelia, dan Alora menyelesaikan makan malam. Saat itu juga bel pintu berbunyi.
"Iya sebentar" Teriak Camelia.
Ceklek.
"Rafly"
"Selamat malam tante" Sapa seorang pria yang bernama Rafly tersebut.
"Malam. Kamu nyariin Alora ya?" Tanya Camelia, membuat Rafly mengangguk.
"Sebentar ya, tante panggilkan"
Tak berapa lama, Alora datang dengan penampilan yang sudah rapi dan cantik.
"Malam sayang" Sapa Alora pada Rafly yang merupakan kekasihnya.
"Malam, kamu cantik sekali" Puji Rafly speechless pada penampilan Alora malam ini.
"Kamu bisa aja" Kata Alora tersenyum malu.
"Kalian mau jalan?" Tanya Camelia.
"Iya tante, saya pinjam Alora malam ini" Ucap Rafly membuat Camelia terkekeh.
"Kamu kira anak saya barang pake dipinjem segala".
"Yasudah, kalian pergilah. Tapi inget jangan malam malam. Dan kamu Rafly jaga anak tante" Lanjut Camelia.
"Siapp tante"
... Ditaman belakang ...
Nada nada yang indah
S'lalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanyaTangan halus dan suci
T'lah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikanKata mereka diriku s'lalu dimanja
Kata mereka diriku s'lalu ditimang
Oh bunda ada dan tiada dirimu kan
Selalu ada didalam hatiku....Nayla menyanyikan lagu sambil menikmati gemerlap bintang dilangit. Sebuah lagu yang sangat merindukannya dengan sosok yang tidak mungkin pernah lagi ia lihat.
"Bunda, kenapa kalau Nayla sendirian kaya gini, Nayla selalu ingat sama bunda. Nayla pengen ketemu bunda, pengen ngobrol sama bunda, pengen dipeluk bunda, pengen dimanja sama bunda. Tapi kayanya gak akan bisa deh bun, Bunda gak akan jenguk Nayla kesini, kecuali Nayla menyusul bunda kesana" Satu tetes air mata berhasil lolos di pipi Nayla. Dirinya sangat sensitif bila sudah mengingat tentang bundanya.
"Seandainya bunda ada disini, ada banyak hal yang ingin Nayla ceritain sama bunda. Ada banyak perubahan yang belum bunda lihat disini. Bunda.. Bisakah Nayla melihat bunda lagi? Bun.. Hadirlah walau dalam mimpi, Nayla kangen sama bunda" Lirih Nayla sambil mengusap air matanya yang keluar tanpa permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ingin Melihatmu
Teen FictionIni adalah tentang perjalanan hidup gadis cantik nan manis bernama Nayla Aqeela yang selalu tersenyum begitu hebatnya pada dunia, tanpa seorang pun sadari bahwa dibalik senyuman itu Nayla menyimpan segudang kepahitan hidup yang ia alami. Berjuang ma...