Pagi harinya, saat hendak berangkat kesekolah, Nayla melihat ayahnya dengan Camelia baru tiba dirumah.
"Sayang, kamu mau berangkat sekarang?" Tanya Camelia lembut pada Nayla.
"Hemm" Jawab Nayla singkat dan datar.
"Mama, papa, kalian udah pulang?" Tanya Alora datang dengan senyumnya.
"Sayang, kamu mau berangkat juga?" Tanya Darsa pada Alora.
"Iya pah, nanti keburu telat" Jawab Alora.
"Kalian berangkat bareng aja" tawar Camelia.
"Lo satu sekolah sama gue?" Tanya Nayla tak percaya.
"Iya, baru tau lo?" Jawab Alora yang tak dihiraukan Nayla.
"Kalian berangkat bareng saja ya, pake mobil" Ucap Darsa.
"Sayang, kamu mau kan berangkat bareng Nayla?" Tanya Darsa pada Alora.
"Enggak makasih, Nayla berangkat sendiri aja, Assalamu'alaikum" Ketus Nayla dan segera pergi. Sakit? Tentu saja Nayla merasakannya, anak mana yang tak sakit mendengar ayahnya menyebut orang lain dengan sebutan sayang, sementara dirinya tak pernah mendengar kalimat itu dari ayahnya untuknya.
"Sayang, maafkan Nayla ya. Mungkin Nayla belum bisa menerima kamu. Dia butuh waktu" Ucap Darsa.
"Gak papa kok pah, yaudah kalau gitu Alora berangkat ya" pamit Alora yang diangguki mereka.
"Mas, sampai kapan anak anak kita akan begini?" Tanya Camelia setelah kepergian Alora.
"Aku juga tidak tahu, biarlah waktu yang menjawab semuanya" Jawab Darsa mengehela nafas.
....🍁🍁🍁....
"Morning bestiee" Sapa Kalissa setelah melihat kehadiran Nayla disekolah.
"Morning" Jawab Nayla tersenyum.
"Eh Kal, lo tau gak sama anak yang namanya Alora?" Tanya Nayla.
"Alora?? Kayanya gue gak pernah denger deh. Emangnya kenapa?" Tanya balik Kalissa.
"Dia anak wanita itu" Jawab Nayla yang tak mau mengaku Alora sebagai kakaknya.
"What?? Jadi dia kakak lo?" Tanya Kalissa tak percaya. Membuat Nayla mengangguk sebagai jawaban.
"Lo kenal sama dia?" Tanya Nayla.
"Enggak sih, cuma namanya kaya familiar gitu"
"Lo gimana sih, tadi katanya gak pernah denger, sekarang bilang familiar" Ucap Nayla mendengus.
"Hehe, Gue gak percaya kalau dia kakak lo, terlebih dia sekolah disini" Ujar Kalissa.
"Gue juga baru tau tadi pagi" Sahut Nayla.
"Tapi lo janji sama gue" Lanjut Nayla.
"Janji apa?" Tanya Kalissa.
"Janji jangan bilang ke siapapun masalah ini" Ucap Nayla menunjukkan kelingkingnya.
"Tenang aja, aman mah sama gue" Kalissa menautkan kelingkingnya.
Sementara ditempat lain, namun masih di lokasi yang sama. Alora beserta cs nya, kini sedang sarapan pagi dikantin, dengan di traktir oleh Alora.
"Tumben amat lo ngajak sarapan di kantin. Emang lo dirumah gak sarapan?" Tanya Elisa.
"Enggak, kesiangan tadi" Jawab Alora.
"Enak banget lo sekarang ya, pasti uang bulanan diisi terus sama bokap lo. Terus lo pasti dapet banyak fasilitas kan?" Tanya Velia.
"Oh jelas dong, secara gue bukan Alora yang miskin lagi" Ucap Aloraa dengan sombongnya.
"Pulang ini kita shoping ya" Tawar Alora.
"Yahh, gue belum dapet uang bulanan sama nyokap" Ucap Elisa.
"Tenang, masalah uang gue akan bayar" Ucap Alora yang berhasil mengembangkan senyum kedua sahabatnya.
"Gue enggak nih?" Tanya Velia.
"Pasti dong, lo gue bayarin juga".
"Wihh, gak sabar mau cepet cepet pulang nih gue" Sahut Velia.
...jam istirahat...
"Nay, kantin yuk!" Ajak Kalissa.
"Gak ah, gue ke perpus aja" Tolak Nayla.
"Loh kenapa? Sebelum rame loh"
"Gue liat ada Alora tadi"
"Oh ya? Kapan lo liatnya?" Tanya Kalissa.
"Tadi pas anterin buku bu Rani" Jawab Nayla.
"Yaudah kalau gitu gue pesenin lo aja ya" Ucap Kalissa yang diangguki Nayla.
"Gue tunggu di perpustakaan ya"
.
.
.
.
Nih yang mau liat visual Nayla
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ingin Melihatmu
Dla nastolatkówIni adalah tentang perjalanan hidup gadis cantik nan manis bernama Nayla Aqeela yang selalu tersenyum begitu hebatnya pada dunia, tanpa seorang pun sadari bahwa dibalik senyuman itu Nayla menyimpan segudang kepahitan hidup yang ia alami. Berjuang ma...