Berjuang dengan rencana dan bukan hanya mimpi, raih kemenangan tanpa merendahkan orang lain, tetap berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, meraih cita-cita tanpa menjatuhkan orang lain.
... 🍁🍁🍁...
Sepulang sekolah seperti biasa Nayla langsung pergi ke Caffe, ya begitulah hari harinya setiap hari, sibuk! Satu kata yang cocok menggambarkan kehidupannya saat ini.
"Mbak kalau tamat sekolah mau nerusin kerja atau kuliah?" Tanya Jihan saat jam istirahat.
"Kayanya nerus kerja deh Ji, soalnya kalau kuliah gak ada duitnya" Lirih Nayla.
"Gak papa mbak, masih bisa sekolah aja beryukur banget, mana gue?" Ucap Jihan tertawa dengan nasib hidupnya.
Ya, Jihan tidak melanjutkan sekolahnya dikarenakan dia hidup sendiri, Ayahnya sudah meninggal, ibunya sudah pergi dengan keluarga barunya. Nasib Jihan nyaris sama dengan Nayla, hanya saja Nayla berasal dari anak konglomerat, sedangkan Jihan ia sedari kecil hidup susah.
"Gak usah sedih Ji, mencari ilmu tuh gak harus dengan sekolah, dirumah juga bisa belajar sendiri. Kamu kerja rajin rajin, supaya bisa kuliah, bisa sukses nanti" Ucap Nayla menyemangati Jihan.
"Iya mbak. Mbak juga semangat. Katanya mau jadi dokter terkenal" Sahut Jihan membuat Nayla terkekeh.
Nayla memang pernah bercerita tentang cita citanya pada Jihan, ia mengimpikan menjadi seorang dokter terkenal suatu hari nanti.
"Iya, semoga aja bisa terwujud ya Ji, ya walaupun mimpinya agak ketinggian sih"
"Ya gak papa lah Mbak, bermimpi setinggi langit"
"Heh kalian kerja! Jangan bisanya gosip mulu!" Semprot Lalitha tiba-tiba datang dan mengacau acara ngobrol mereka.
"Kok bentar banget jam istirahat nya?" Tanya Jihan.
"Kalau mau lama lo bikin aja Caffe sendiri" Cetus Lalitha.
"Iya mbak, beberapa tahun kemudian nanti saya bikin Caffe sendiri deh" Jawab Jihan membuat Lalitha gergetan dengan sikapnya yang selalu menjawab omongan orang.
.... 🍁🍁🍁 ....
Keesokan harinya Nayla sudah rapi dengan segaram sekolahnya, ia memberhentikan ojek untuk ke sekolah. Nampaknya Kalissa tidak menjemputnya.
Setelah beberapa menit kemudian, mereka tiba di sekolah, Nayla segera melepaskan helm nya dan memberikan selembar uang berwarna hijau kepada abang ojek tersebut.
"Pagi Kak Nayla" Sapa adik kelas pada Nayla yang sedang melewati koridor.
"Pagi" Jawab Nayla dengan senyuman hangat.
"Baru dateng kak?" Tanya seorang siswa yang merupakan adik kelasnya juga.
"Iya nih" Jawab Nayla terkekeh.
Begitulah setiap hari ketika Nayla datang ke sekolah, banyak yang mengklaim bahwa Nayla adalah selebgram di sekolahnya karena sangat banyak siswa siswi yang menyapanya saat ia datang maupun pulang. Populer, satu kata yang mendeskripsikan Nayla ketika berada di sekolah.
"Good morning bestieee" Sapa Kalissa.
"Morning" Balas Nayla.
"Lo kemana aja sih lama banget, dari tadi si Rama udah nanyain lo terus tau gak" Cerocos Kalissa.
"Hah? Ngapain tuh anak nanyain gue?"
"Lo kan gebetannya Nay, wajar lah kalau dia nanyain"
"Enak aja gebetan!"
"Lagian ya, kenapa sih lo gak Terima aja sih Rama, biar gue gak pusing setiap kali ketemu dia"
"Lo kira gue bisa langsung nerima gitu aja apa?" Kesal Nayla pada sahabatnya.
"Eh Nay, semalem Rama chat gue, dia nanyain alamat rumah lo" Ucap Kalissa.
"Terus, lo kasih tau?"
"Ya enggak lah"
"Kirain lo bakal kasih tau"
"Selamat morning Nayla" Sapa Rama datang.
"Selamat pagi" Ralat Kalissa.
"Oh ya, selamat pagi Nay"
"Lo makin hari makin gak jelas tau gak Ram. Duhh pusing gue" Gerutu Nayla.
"Ren, lo urusin gih temen lo. Atau pulang sekolah ini lo ajak dia ke rumah sakit grogol" Ucap Nayla pada Rendy.
"Rumah skit grogol? Itu kan rumah sakit jiwa?" Ucap Rendy.
"Nah, tau yaudah"
Buat yang minta Visual nih ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ingin Melihatmu
Teen FictionIni adalah tentang perjalanan hidup gadis cantik nan manis bernama Nayla Aqeela yang selalu tersenyum begitu hebatnya pada dunia, tanpa seorang pun sadari bahwa dibalik senyuman itu Nayla menyimpan segudang kepahitan hidup yang ia alami. Berjuang ma...