Alora lagi?

44 0 0
                                    

...Jam istirahat...

"Nay, lo mau kemana?" Tanya Rama.

"Enggak mau kemana mana" Tanya Nayla, karena memang dirinya sedang dalam mode mager.

"Kan bener kalau jodoh tuh gak kemana" Ucapnya membuat beberapa siswa yang masih didalam kelas bersorak.

"Dihh, apaan sih lo. Gak jelas banget!" Cetus Nayla dan berlalu pergi karena tak ingin berlama lama didekat Rama yang menurutnya sedikit oleng.

"Confes tuh ceritanya" Sahut Rendy.

"Kalau lo emang suka sama Nayla, lo tembak aja dia. Bawa ke tempat romatis terus ungkapin perasaan lo. Jangan sampai dia diambil sama orang lain" Ucap Tio.

"Masalahnya gue gak punya nyali buat itu. Gimana kalau nanti gue ditolak?" Ucap Rama.

"Heleh, lo gak gentle banget sih. Jadi cowok tuh harus berani. Masa lo begitu aja gak berani" Cibir Rendy.

"Heh, gue gak kaya lo ya. Kalau lo mah emang sembarangan cewek lo gombalin. Untung gak cewek satu sekolah ini lo gombalin semuanya" Ucap Rama.

.... 🍁🍁🍁 ....

Nayla menyusul Kalissa yang telah lebih dahulu di kantin. Dilihatnya Kalissa sedang mengantri membeli Pempek kuah kacang yang menjadi favoritnya.

"Lah, tadi katanya gak mau ke kantin?" Tanya Kalissa.

"Males di kelas, ada Rama" Jawab Nayla.

"Cieee, harusnya lo gak usah keluar Nay, ya gak papa lah, itung itung pdkt" Ucap Kalissa yang memang sudah tahu kalau Rama menyukai Nayla.

"Gue heran deh, gak Rama, gak Rendy, sama Tio. Mereka bertiga tuh sama aja. Sama sama gak jelas!" Kata Nayla.

"Mereka gak jelas karena lo yang bikin mereka gak jelas Nay" Kata Kalissa mengulum senyumnya.

"Nah lo juga jangan ikut ikutan gak jelas kaya mereka" Ucap Nayla membuat Kalissa terkekeh.

Setelah mendapatkan pesananya, mereka duduk di meja kantin.

"Pulang ini ke Mall gimana? Gue traktir deh" Ajak Kalissa.

"Lo lupa kalau gue kerja?" Tanya Nayla membuat Kalissa tersadar.

"Iya juga ya. Yaudah deh malem nya aja kalau lo gak keberatan" Tawar Kalissa.

"Okee, tapi beneran lo gak papa traktir gue?" Tanya Nayla memastikan.

"Buat lo apa sih yang enggak?" Kata Kalissa membuat Nayla tersenyum tipis. Ia beruntung memiliki sahabat sebaik Kalissa. Yang selalu ada apapun keadaan Nayla.

"Kal, buat apa lo ajak tuh anak ke Mall? Lo gak takut apa duit lo dihabisin sama dia?" Ucap Alora yang tiba tiba datang.

"Jangan sembarangan ngomong ya! Gue masih punya duit, dan gue gak akan morot duitnya Kalissa" Ucap Nayla seketika berdiri dan menatap tajam Alora.

"Emangnya siapa bilang Nayla mau morotin gue? Gak ada salahnya berbagi rejeki" Ucap Kalissa juga ikut berdiri.

"Dan setelah gue pikir pikir, kayanya kata kata itu lebih cocok buat lo deh. Tolong kesadaran dirinya di aktifkan ya" Sindir Kalissa membuat Alora memberengut dan segera pergi dari hadapan mereka.

"Sok sok an mau menghina. Udah dihina juga malu kan lo" Seru Nayla pada Alora dan Cs nya.

"Heran deh gue, tiap hari pasti dia nongol dan cari masalah sama gue. Gak capek apa?" Gerutu Nayla.

"Iya, gue juga kesel Nay, gak bisa apa sehari aja gak ketemu muka dia" Lanjut Kalissa.

"Emang hidupnya tuh kayanya gak ada tujuan deh, yang dia lakuin cuma nyari masalah sama gue, gak tau apa kalau dia juga masalah buat hidup gue" Ucap Nayla.
.
.
.
.
.
.
"Kita tidak akan pernah tumbuh menjadi baik dengan menjelek jelekkan orang lain. Meskipun kejelekan itu benar adanya, meskipun kita begitu ingin sekali membicarakan mereka, meskipun kita ingin sekali meneriakinya. Maka orang yang baik adalah dia yang bisa menahan amarahnya"

Dunia Ingin MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang