"Tidak perlu hidup sempurna, cukup tampil sederhana dan lihat bagaimana semesta menerima semuanya"
.... 🍁🍁🍁 .....
Nyonya Prisca mengajak Nayla keluar untuk memberitahukan bahwa hari ini Nayla resmi menjadi manager Caffe. Semua karyawan telah dikumpulkan dan bersiap mendengarkan informasi dari Nyonya Prisca.
"Baik semuanya, saya mengumpulkan kalian disini karena saya ingin memberitahu bahwa mulai hari ini Nayla resmi menjadi manager Caffe menggantikan Tama" Ucap Nyonya Prisca tersenyum, begitupun Nayla.
Prok... Prok.... Prok...
Suara tepuk tangan riuh memenuhi ruangan itu, kecuali Lalitha, dia tampak datar dan tidak menerima apa yang baru saja disampaikan oleh Nyonya Prisca.
"Congras Nay" Ucap Cherika berjabat tangan dengan Nayla.
"Mbak, saya seneng banget dengernya" Ucap Jihan memeluk Nayla.
"Makasih semuanya, ini juga berkat bantuan kalian" Ucap Nayla tersenyum.
"Nyonya kenapa tidak orang lain saja yang menggantikan pak Tama? Bukankah Nayla masih sekolah? Dan saya ragu kalau dia bertahan lama disini" Ucap Lalitha.
"Heh! mbak lupa ya kalau mbak Nayla sudah 3 tahun bekerja disini?" Sahut Jihan.
"Lagian, saya percaya kok sama Nayla, toh sudah terbukti selama ini Nayla selalu bekerja dengan baik, bahkan saat banyak karyawan yang tidak masuk pun, Nayla yang menghandle semuanya" Sambung Cherika.
"Apa yang dikatakan mereka benar Lalitha, selain Nayla sudah lama bekerja disini, saya juga sudah percaya sama dia, bahkan saat kamu tidak masuk pun Nayla yang menghandle semua pekerjaan kamu disini" Ucap Nyonya Prisca yang membuat Lalitha menekuk muka tak setuju.
.... 🍁🍁🍁 ....
Malam harinya setelah pulang bekerja, Nayla segera mandi dan mengerjakan sholat isya, Nayla bukanlah seorang hamba yang sholehah, namun Nayla tahu bahwa sholat adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Setelah sholat, Nayla membaca doa dan juga berterimakasih atas apa yang Allah berikan hari ini.
"Ya Allah, terimakasih atas apa yang engkau berikan pada hamba hari ini, Terimakasih atas kejutan yang tidak pernah hamba bayangkan akan terjadi, Ya Rabb engkau Maha Mengetahui atas apa yang hamba inginkan, berkahi lah langkah hamba ya Allah, berikan hamba kekuatan dan kesabaran untuk menjalani hari hari hamba, dan bila engkau berkhendak wujudkan lah cita cita yang selama ini hamba impikan, izinkan hamba untuk bahagia ya Allah" Doa Nayla setelah sholat isya.
Setelah berdoa, Nayla tak lupa membaca Al-Quran, ia melantunkan surah Al-Mulk dengan fasih dan merdu.
"MasyaAllah merdunya" Sahut seseorang setelah Nayla selesai membaca Al-Quran.
"Astaghfirullah, Kalissa" Nayla hampir dibuat merinding karena mendengar suara yang tiba-tiba datang.
"Hehe, numpang nginap Nay, boleh?" Ucap Kalissa.
"Boleh banget, lo kesini pake apa?" Tanya Nayla setelah selesai membereskan alat sholatnya.
"Naik ojek"
"Oh gitu, btw lo udah makan?" Tanya Nayla.
"Udah dong, masa nginep dirumah orang gak makan" Jawab Kalissa membuat Nayla terkekeh.
"Oh ya Kal, gue pengen nyampein sesuatu sama lo" Ucap Nayla.
"Apaan tu?" Tanya Kalissa antusias.
"Gue resmi jadi manager Caffe" Ucap Nayla membuat Kalissa bersorak gembira.
"Allhamdulilah, akhirnya Nay. Gue seneng banget dengernya. Semoga lo makin sukses ya. Semangat perjuangan lo selama ini gak sia sia" Ucap Kalissa memeluk erat Nayla.
Tentu Kalissa tahu betul bagaimana perjuangan Nayla selama ini, dari pagi berangkat kesekolah, setelah pulang sekolah tidak ada kata istirahat, Nayla lanjut bekerja di Caffe sampai larut malam. Besok dan seterusnya juga begitu. Bukankah itu sebuah perjuangan yang berat? Tentu tidak semua pelajar bisa melakukannya.
"Ya ampun mati dong gue kalau gini" Dengus Nayla membuat Kalissa melepaskan pelukannya.
"Hehe, sengaja" Ucapnya tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ingin Melihatmu
Teen FictionIni adalah tentang perjalanan hidup gadis cantik nan manis bernama Nayla Aqeela yang selalu tersenyum begitu hebatnya pada dunia, tanpa seorang pun sadari bahwa dibalik senyuman itu Nayla menyimpan segudang kepahitan hidup yang ia alami. Berjuang ma...