Hari yang tidak pernah Nayla harapkan pun tiba, hari dimana Ayahnya akan melakukan pernikahan kedua dengan wanita lain. Pagi pagi sekali Nayla sudah melihat beberapa orang yang Nayla yakini adalah MUA. Nayla tak menyangka Ayahnya akan mengadakan resepsi pernikahan besar besaran.
Dengan perasaan campur aduk, Nayla mengambil kunci motornya dan pergi dari rumah, tak peduli dengan teriakan asistennya yang memanggilnya dari tadi. Nayla tidak akan sudi hadir di pernikahan ayahnya.
"Dimana Nayla?" Tanya Darsa pada Bi Ratih.
"Anu tuan, tadi nona Nayla sudah pergi dari rumah" Jawab Bi Ratih gugup.
"Sudah lama?"
"Baru tuan. Sekitar 5 menit yang lalu" Ucap Bi Ratih.
"Anak itu memang tidak bisa diatur" Decak Darsa memijit kepalanya yang mendadak pusing.
"Yasudahlah, biarkan saja semaunya" Darsa akhirnya pasrah dan pergi untuk bersiap.
Sekitar pukul sembilan, acara sudah dimulai, Darsa baru saja melaksanakan ijab qabul dengan Camelia. Setelah itu keduanya menuju pelaminan. Ya Darsa mengadakan acara yang sangat mewah walaupun ini pernikahan kedua untuknya.
"Mas, dimana Nayla?" Tanya Camelia yang baru sadar bahwa sadari tadi tidak ada Nayla. Bahkan dari pagi Camelia tak melihatnya.
"Nayla sudah pergi pagi pagi sekali tadi" Jawab Darsa menghela nafas pelan.
"Kenapa kamu biarkan mas, harusnya Nayla ikut hadir disini, foto bersama kita" Ucap Camelia.
"Sudahlah, anak itu memang keras kepala. Dia tidak akan mau hadir apalagi foto"
Sementara di tempat lain, tapi masih di lokasi yang sama, Alora tampak senang melihat Mamanya kini sudah menikah lagi. Impiannya untuk jadi orang kaya akhirnya terwujud dengan cepat.
"Selamat ya, akhirnya lo punya bokap baru" Ucap Elisa yang merupakan sahabat Alora.
"Woiya dong, bukan cuma bokap baru tapi gue udah resmi jadi anak orang kaya" Ucap Alora tersenyum senang.
"Gue gak nyangka akhirnya mimpi lo terwujud secepat ini"
"Gue lebih gak nyangka" Ucap Alora masih dengan senyum yang mengembang.
"Btw, lo punya adik atau kakak gak dari bokap baru lo?" Tanya Elisa.
"Punya, bokap gue punya anak perempuan satu" Jawab Alora.
"Terus, dimana dia sekarang?" Tanya Elisa.
Alora hanya mengangkat kedua bahu pertanda tak tahu "Dari pagi dia gak keliatan, kayanya dia gak disini" Ucap Alora mengedarkan pandangannya mencari sosok Nayla.
"Jangan jangan dia gak hadir disini?" Ucap Elisa.
"Entahlah, tapi biarkan saja" Kata Alora tak peduli.
....🍁🍁🍁....
Sementara ditempat lain tapi masih dibelahan bumi yang sama. Kini seorang gadis tengah menangis sambil mengusap sebuah makam. Ya dialah Nayla. Tadi Nayla pergi untuk menjenguk bundanya, Nayla ingin curhat kepada bundanya. Walaupun bundanya tidak bisa mendengar namun Nayla tidak peduli, Nayla hanya ingin melegakan hatinya.
"Hiks...hiks... Bunda maafin Nayla yang gak pernah jenguk bunda lagi kesini, maafin Nayla kalau selama ini Nayla mengabaikan bunda disini. Bunda, seandainya bunda tau kalau ayah nikah lagi, bunda pasti marah besar. Maafin Nayla bun, Nayla gak bisa paksa ayah untuk setia sama bunda. Tapi bunda tenang aja, walaupun ayah udah nikah lagi, Bunda adalah satu satunya bunda dalam hidup Nayla. Bunda jangan khawatir, Nayla gak akan manggil perempuan itu dengan sebutan bunda" Ucap Nayla sambil terus mengusap makam bunganya dengan air mata yang tak henti hentinya mengalir.
"Bunda, hiks...hiks... kalau wanita itu jahat sama Nayla apa yang harus Nayla lakuin bun? Apakah Nayla harus membantah wanita itu? Bagaimana kalau Ayah marah sama Nayla? Semenjak bunda pergi, gak ada lagi yang peduli sama Nayla bun, gak ada lagi yang memperhatikan Nayla. Ayah selalu sibuk kerja, bahkan sampai gak pulang semalaman. Nayla gak punya siapa siapa lagi bun. Bolehkan kalau Nayla pengen ikut bunda? Nayla pengen nemenin bunda disana" Lanjut Nayla meracau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ingin Melihatmu
Roman pour AdolescentsIni adalah tentang perjalanan hidup gadis cantik nan manis bernama Nayla Aqeela yang selalu tersenyum begitu hebatnya pada dunia, tanpa seorang pun sadari bahwa dibalik senyuman itu Nayla menyimpan segudang kepahitan hidup yang ia alami. Berjuang ma...