Part 33 : Maverick?

62 4 1
                                    

   "Na, lo sehat?" Tanya lion yang menyadari tingkah aneh claruna, wanita dengan gaun berwarna green tea itu tak henti-hentinya tersenyum disela-sela waktu istirahat syuting mereka.

     "Sehat kok, kenapa?" Jawab claruna keheranan, sebab ia sendiri tidak merasa ada yang aneh dengan sikapnya, just claruna being claruna, menurutnya.

     "Lo aneh, dari tadi senyum-senyum sendiri sambil natap handphone. Ada apa sih?" Heran lion, setengah mati penasaran.

     "Hahah." Hanya sebuah tawa kecil yang menjadi jawaban, claruna beranjak dari kursi yang ia duduki, meninggalkan lion dengan mulut menganga, serta raut wajah bingung.

     "Masa dia gila?" Gumam lion pada diri sendiri.

      Sebenarnya claruna sedang membaca sebuah pesan yang diberikan oleh arseno, suaminya. Pesan singkat yang begitu meluluhkan, apalagi dengan cara arseno memberikan perhatian, membuat claruna salah tingkah sendiri.

    Istilah gaulnya, claruna baper dengan ketikan, walaupun arseno sering membuktikan cintanya secara langsung. Berjalan sedikit dari area syuting, claruna berhenti ditempat makanan, meja panjang tersedia menyediakan beberapa hidangan ringan yang bisa dimakan oleh siapa saja, karena lapar claruna mengambil puding coklat, sekiranya dapat menjadi cemilan untuk menunda lapar, sementara makan siang masih belum tiba.

   "Hai?"

  Claruna mengadah, ia tersenyum kecil melihat siapa yang baru saja menyapanya, Maverick kazanky, pemeran utama dalam sinteron yang ia bintangi, juga merupakan lawan main claruna. Dalam sinetron ini, mereka mengalami hubungan love-hate relationship.

      "Hallo." Jawab claruna dengan ramah.

     "Saya sering melihat mu dilayar kaca, senang bisa bertemu dengan mu secara langsung." Ucap maverick sembari menjulurkan tangannya.

    "Ya tentu, terimakasih, senang bertemu denganmu juga." Ujar claruna menerima uluran tangan Maverick, mereka berjabat tangan sebentar, sampai claruna melepaskan tautan mereka.

     Sebenarnya mereka sudah pernah bertemu, ketika pertama kali pembagian naskah, hanya saja claruna memiliki urusan lain, sehingga ia hanya mampir sebentar sebelum akhirnya pergi.

    "Ayo kita berbincang-bincang sambil duduk." Ajak Maverick.

    "Itu terdengar menyenangkan."

   Mereka berdua menuju tenda terdekat, disana terdapat meja serta tempat duduk yang bisa digunakan untuk bersantai. Claruna sendiri masih membawa sepiring puding coklat ditangannya, bahkan ketika mereka sudah duduk, ia masih sibuk dengan puding itu.

     "Bagaimana menurutmu sinteron ini, akan kah berjalan dengan lancar?"

    "Saya berharap begitu, dari naskah yang saya baca, sepertinya para remaja akan menyukai sinetron ini." Jawab claruna.

    "Ya, senang bisa beradu akting dengan pemenang mendali emas aktris wanita terbaik."

     "Saya yang seharusnya mengatakan itu, anda lebih berpengalaman jika soal akting...?" Claruna menggantungkan ucapannya, tersadar ia tak tahu harus memanggil Maverick bagaimana, lelaki itu 2 tahun lebih tua darinya, dan juga ia terjun lebih awal pada bidang akting ketibang claruna.

     "Mav, just mav." Ujar Maverick peka akan kebingungan claruna.

     "Wow, kepekaan yang bagus." Jawab claruna sambil terkekeh kecil.

     "Baiklah, mav? Sedikit aneh, sebab anda lebih tua dari saya." Tambah claruna.

    "No problem, perbedaan usia tidak masalah...?"

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang