"Kita mau kemana mas?" Tanya Adriana sadar bahwa arah jalan bukan menuju kerumah mereka.
"Kerumah mama, mama mengajak kita untuk menginap semalam disana, tidak masalah bukan?" Jawab arseno masih fokus menyetir, kini adriana sudah terbiasa melihat arseno mengendarai mobil sendiri, lelaki itu biasanya selalu ditemani oleh supir.
"Tidak masalah, tapi mas. Saya tidak bawa baju ganti." Ujar adriana yang sadar bahwa ia hanya membawa sebuah tas selempang kecil, tanpa persiapan apapun.
"Bajumu sudah disiapkan, bukan saya yang melakukannya tapi bibi." Jelas arseno tak ingin ada kesalahpahaman.
"Ah, terimakasih mas."
Suasana didalam mobil kembali hening, rintik hujan terdengar, mulai membasahi kaca mobil, dimalam hari yang begitu sunyi, dingin semakin membuat atmosfer diantara keduanya canggung tanpa sepatah kata lagi. Seperti biasa adriana tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa, dan arseno tak yakin akan topik yang ingin ia bahas sekarang.
"Na, tolong nyalakan musik." Perintah arseno, adriana tanpa banyak bicara menyalakan musik sesuai keinginan arseno.
Arseno sendiri berharap dengan terputarnya musik suasana diantara mereka tidak akan setegang ini, karna nyatanya arseno tahu bahwa adriana belum dapat menerima dirinya dengan sepenuh hati.
Aku bisa membuat mu
Jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta
Kepadaku, beri sedikit waktu
Biar cinta datang karna telah terbiasaKetika bait itu terputar, baik arseno maupun adriana merasakan perasaan yang sama, usaha mereka untuk saling mencintai satu sama lain. Walau menempuh jalan yang tidak mudah, bukan adriana tidak berusaha juga, ia telah mencoba untuk menerima segala perlakuan romantis arseno, akan tetapi dirinya telah awam untuk masalah cinta seperti ini.
"Na, biarkan saya mengisi ruang kosong dihatimu."
***
"Ya ampun, sini cepet." Ajak yaresa begitu membukakan pintu utama untuk anak serta menantunya yang baru saja datang.
"Mama." Sapa adriana dengan senyuman lebar diwajahnya, beberapa minggu tidak bertemu dengan yaresa membuatnya rindu, tingkah lucu yaresa biasanya dapat menghibur semua orang termasuk dirinya.
"Anak mama." Yaresa membawa tubuh adriana dalam pelukan rindu yang begitu hangat, khas seorang ibu pada anaknya.
"Ayo masuk." Ajak yaresa, mengandeng tangan adriana memasuki kediaman keluarga airlangga yang begitu besar, bahkan dua kali lebih besar ketibang rumah yang ia tempati bersama arseno.
Dan seperti biasa, arseno selalu menjadi pihak yang diabaikan, yaresa masih kesal dengan keputusan arseno yang tidak mau mengajak adriana untuk jalan-jalan keluar kota diakhir pekan, alasannya sebab ia dan adriana mempunyai jadwal yang sangat padat. Untuk merayu ibunya, jadilah arseno memberikan ide agar mereka berdua menginap dirumah airlangga dan disetujui oleh ibunya.
"Sudah makan malam?" Tanya yaresa pada adriana yang masih ia gandeng untuk diajak duduk disofa ruang tamu.
"Sudah ma, kebetulan sebelum kemari adriana sudah makan."
"Saya akan pergi meletakan barang-barang dikamar." Pamit arseno tak mau berlama-lama dengan mereka, sebab kesal diabaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Face
Ficción GeneralKetika jodohmu telah ditentukan oleh keluarga, serta mendapatkan persetujuan. Adriana damaswara tidak dapat menolak hal tersebut, menikahi seorang CEO dingin bernama arseno airlangga, adalah penyesalan terbesar yang pernah adriana rasakan, adriana h...