Part 28 : Pelayanan spesial

73 11 2
                                    

    Adriana tengah menunggu arseno yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya, tadi pagi ia berhasil dibuat salah tingkah sebab perilaku arseno. Adriana tentu saja menolak tawaran lelaki itu yang hendak memandikannya, jika ia menerima, seluruh rahasianya akan terbongkar, tentang adriana yang memiliki dua wajah.
 
     "Sarapan sudah siap." Lelaki dengan sweater berwarna hitam itu mendekat ke arah adriana yang tengah duduk disofa sembari memainkan handphone, hari ini ia berakhir izin datang telat pada Adi sebab keadaannya yang sekarang tak memungkinkan untuk adriana memaksa masuk kerja.

      "Mas, masak apa?" Tanya adriana melirik isi nampan, ada potongan roti bakar, segelas susu beserta buah-buahan sebagai makanan penutup.

     "Masak ini saja." Arseno meletakan nampan yang ia bawa diatas meja, kemudian ikut duduk disamping istrinya.

      "Ayo dimakan." Tita arseno, adriana dengan cepat mengambil sepotong roti bakar itu, mengunyah dengan lahap terutama sebab rasa dari roti tersebut yang ternyata sangatlah enak.

      "Mas, sudah sarapan?" Tanya adriana setelah menghabiskan sepotong roti tanpa tersisa.

      "Belum."

    Karena kepekaan adriana, ia menyodorkan sepotong roti itu pada arseno, agar ia bisa memakannya. "Buka mulutnya mas." Perintah adriana, arseno melahap sepotong roti itu hingga habis, yang dibalas senyuman manis oleh adriana.

      Ponsel adriana berdering, ia mengambil benda pipih itu guna melihat pesan balasan dari adi, sebenarnya adriana hanya izin telat saja, jika keadaannya sudah lebih baik bisa siang nanti ia berangkat kerumah sakit untuk bekerja.

     Mas adi
[Ya, istirahat saja, jangan dipaksakan]

    Melihat balasan dari adi membuat adriana tersenyum kecil, walau sebenarnya adriana tahu bahwa adijaya sedikit kesal, nampak dari jawabannya yang tidak mengandung candaan atau ejekan.

      "Aaa dulu." Ujar arseno, gantian yang menyodorkan sepotong roti didepan mulut adriana, meski tengah sibuk mengetikkan balasan untuk adi, adriana tetap membuka mulutnya menerima suapan dari arseno.

" Ujar arseno, gantian yang menyodorkan sepotong roti didepan mulut adriana, meski tengah sibuk mengetikkan balasan untuk adi, adriana tetap membuka mulutnya menerima suapan dari arseno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggap aja Adriana pake kacamata]

    ***

    Siang ini, seperti apa janjinya pada adi, adriana memutuskan untuk tetap bekerja, keadaannya sudah membaik setelah arseno mengoleskan salep pada daerah yang ia rasa perih. Adriana dapat berjalan seperti biasa, tanpa harus mengangkang, walau rasa sakit masih sedikit terasa, sebab malam itu ia digempur habis-habisan.

      "Katanya gak masuk na." Tanya adi, ketika berpas-pasan dengan adiknya didalam lift.

      "Udah enakkan mas." Jawab Adriana.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang