Part 41 : Ambisi

40 2 0
                                    

    "Gua masih ga paham deh na, maksudnya mereka tuh manipulasi kematian alm mama lo?"

  Tanya seorang lelaki yang baru saja mendudukan tubuhnya diatas sebuah sofa, melepaskan topi yang ia gunakan sebelumnya untuk menutupi bagian kepalanya. Lion menatap lawan bicaranya dengan begitu serius, apalagi setelah mendapatkan telefon bahwa ia mendapatkan sebuah list yang mengejutkan.

     "Itu masih asumsi gua lion, gua tahu awal masalah ini tuh apa, dan bunda ga mungkin tiba-tiba end her live apalagi posisinya lagi bareng sama gua, ga make sense." Tukas seorang wanita yang tengah membaca selembar kertas yang berisi rentetan nama, dan diantara barisan tersebut tertera jelas sebuah nama yang cukup mengejutkan 'claruna ellewys'.

    "Ternyata dugaan gua bener selama ini, mereka jadi dalang atas kematian bunda."

   Adriana damaswara tersenyum miris tak kala mengingat kejadian yang begitu membuatnya trauma tepat pada tanggal 29 April 2002 sang bunda silvia damaswara dinyatakan meninggal karena bunuh diri. Kejadiannya ketika pesta ulang tahun agensi yang menaungi Silvia, setelah acara meriah tersebut Silvia beserta Adriana yang ikut serta sebagai tamu menginap disebuah hotel yang juga disediakan oleh pihak agensi sang bunda. Namun naasnya pada keesokan harinya, silvia ditemukan meninggal dikamar mandi, polisi menyatakan bahwa silvia mengalami overdosis obat-obatan yang ia konsumsi pada malam hari ketika acara meriah tersebut sudah selesai. Hal lain yang membuat Adriana mengalami rasa trauma hingga sekarang, adalah dirinya pula yang menemukan sang ibunda tergelatak tak berdaya didalam bath tub kamar mandi.

   Adriana tidak menduga bahwa silvia akan bunuh diri ketika bersama dengannya, karena pada malam itu sang bunda berjanji akan mengajaknya pergi ke Paris karena silvia sudah mengajukan rencana untuk pensiun dari dunia entertainment. Sampai pada akhirnya Adriana telah beranjak dewasa, ia menyadari secara perlahan-lahan ada hal yang mengganjal dari kematian Silvia, hal itu Adriana yakini ketika menemukan sebuah catatan aneh tentang sebuah transaksi, serta lokasi pertemuan yang sudah Adriana cek kembali bahwa tempat tersebut tidak pernah masuk kedalam jadwal resmi Silvia.

  Membuat Adriana semakin yakin bahwa silvia bukanlah bunuh diri, melainkan dibunuh.

   Dan pastinya hal tersebut bersangkutan secara langsung dengan agensi yang menaungi Silvia, yakni lawwyers entertainment.

   "Gila, kalau sampe beneran ini bahaya banget na."

   Lion yang turut membaca daftar panjang itu menganga tak percaya, terkejut sebab ia baru mengetahui dunia entertainment memiliki sisi gelap yang begitu menyeramkan.

   "Gua akan tetep lanjut, kita udah sejauh ini. Gua ga mau berhenti." Kukuh Adriana.

   "Ga, gini dulu, dengan nama lo masuk ke list ini, ga mungkin orang yang sama akan balik lagi. Kejadian itu udah 18 tahun yang lalu, mungkin orangnya juga udah mokad."

     "Gua jamin, orang itu masih hidup, kita lihat seberapa mahal gua akan terjual dan siapa yang berani." Tantang Adriana dengan smrik diwajahnya, tak gentar jikalau sudah menyangkut kematian sang ibunda.

    Sejauh ini alasan aldero tidak mengizinkan adriana menjadi artis sebab Silvia. Aldero menduga bahwa istrinya mengalami depresi berat, karena harus menjadi seorang ibu dan artis yang pada saat itu sangat sulit dilakukan. Adriana paham dengan sikap perhatian aldero yang tidak menginginkan Adriana untuk mengalami hal sama seperti apa yang dialami sang bunda, maka dari itu Adriana memilih untuk mengubah identitas serta wajahnya dari orang-orang untuk mendapatkan gelar sebagai claruna ellewys, artis papan atas yang multitalenta.

  Walau harus mengorbankan masa mudanya, menukarnya dengan retetan jadwal yang begitu padat, serta tetap menjalankan kewajibannya sebagai dokter. Adriana menyembunyikan hal itu selama bertahun-tahun lamanya, dengan bermodalkan dukungan dari sang kakak, Adi dan istrinya, beserta lion.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang