"Na, mau berangkat bersama?" Tawar arseno, yang kini tengah mengenakan dasi, sedangkan lawan bicaranya sibuk menyisir rambut panjangnya.
"Mas tidak akan kesiangan? Rumah sakit dan perusahaan berbeda arah." Jawab adriana, mengikat rambut panjangnya, menatanya dengan rapih.
"Tidak apa-apa." Ujar arseno.
Adriana hanya menganggukan kepalanya, memilih menyutuji usul dari arseno, berangkat bersama tidak ada salahnya. Lagipula hari ini jadwalnya dimulai siang, ia bisa pergi kerumah sakit sebentar untuk menengok pekerjaannya yang terbengkalai.
Setelah dirasa rapih, adriana mengenakan kacamata bacanya, mengambil sling bag miliknya bersiap untuk berangkat. Begitupula dengan arseno, yang sangat tampan dengan balutan setelan jas berwarna biru dongker, serta rambutnya yang ditata dengan baik.
"Ayo mas, Kita berangkat." Ajak adriana, arseno pun mengikuti langkah istrinya itu dari belakang, dalam hati arseno tersenyum senang dengan perubahan hubungan mereka yang menjadi lebih baik.
***Mas arsen
[Adriana, saya lapar.]Adriana yang baru selesai syuting sedikit keheranan, tak kala sebuah pop up pesan terlihat pada lockscreen handponenya. Adriana berusaha memahami apa yang hendak dikatakan oleh arseno, serta maksud tujuannya mengirimkan pesan seperti itu.
"Bego ah, itu kode na, ini udah jam makan siang, minta dianterin makanan, atau ngajak makan siang bareng." Celoteh seseorang lelaki yang juga sibuk merapihkan rambut adriana agar tampak lebih bagus.
"Oh gitu, kenapa gak to the point aja?" Tanya adriana.
"Tahulah, jadi cewe kok gak peka banget." Kesal lion, memilih mengabaikan gadis itu dan membuatnya berpikir sendiri.
"Ish lion, terus ini harus gimana?" Tanya adriana lagi, belum menemukan jawabannya.
"Ya udah, sono lo pergi, temenin arseno makan siang." Titah lion.
"Eumm, gua datangin ke kantornya?"
"Iya adriana damaswara." Geram lion, ingin sekali memukul kepala adriana sebab tingkat kepekaannya yang begitu rendah.
"Okey." Adriana mengangguk setuju, mengambil kacamata baca yang ia letakan didalam kotak rias, dirinya sudah kembali menjadi adriana setelah melaksanakan photoshoot untuk salah satu majalah.
"Gua pergi yah, bye." Pamit adriana, meninggalkan ruang ganti, dengan terburu-buru, sembari berjalan adriana mengetikkan pesan balasan untuk arseno.
Adriana damaswara
[Ayo mas, makan siang bersama, saya sudah dijalan menuju kantor mas]Dengan senyuman tipis diwajah, Adriana melenggang meninggalka studio tanpa peduli dengan tatapan aneh orang-orang sebab penampilannya yang nerd, adriana jauh lebih percaya diri disaat ia merasa senang, sehingga tatapan jahat dari orang-orang tak terlalu ia perhatikan.
Untuk menuju kantor arseno, adriana memesan taksi, dan hanya beberapa menit gadis itu akhirnya sampai didepan gedung perusahaan airlangga. Menjulang begitu tinggi, juga luas, halaman parkir yang tidak main-main, beserta taman kecil dibagian depan membuat gedung pencakar langit itu tampak luar biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Face
Ficción GeneralKetika jodohmu telah ditentukan oleh keluarga, serta mendapatkan persetujuan. Adriana damaswara tidak dapat menolak hal tersebut, menikahi seorang CEO dingin bernama arseno airlangga, adalah penyesalan terbesar yang pernah adriana rasakan, adriana h...