Part 30 : Siapa?

53 7 2
                                    

    "Si lion kemana sih?" Keluh seorang gadis, ia menengok pintu masuk utama guna melihat sesosok lelaki yang ia cari, claruna ellewys telah menunggu lelaki itu selama setengah jam, namun tak ada kabar sedikitpun yang menjelaskan dimana keberadaannya

     Claruna mencoba bersabar lagi, ia menatap ponsel pintar ditangannya siapa tahu mendapatkan notifikasi informasi dari lion, akan tetapi nihil tak ada satupun pesan yang masuk dari lelaki itu.

       "Ngeselin." Geram claruna, ia menatap sekitar, lantai dasar dari gedung airlangga crop sangatlah luas, ramai oleh para karyawan serta security yang berjaga, hari ini ia mendapatkan jadwal untuk ikut rapat bersama team promosi, sebelum melakukan syuting untuk iklan alat kosmetik yang lain, dan untungnya saja, claruna tidak bertemu dengan arseno.

      "Claruna?"

     Claruna yang dipanggil namanya menoleh, mendapati sesosok lelaki dengan pakaia formal tersenyum cerah padanya. Claruna diam, sedikit bingung hendak merespon bagaimana, sebab jika disana ada sosok Jerome, pastilah ada arseno airlangga di sisinya.

      "Claruna?" Panggil jerome sekalinya sebab tidak mendapat jawaban dari claruna.

     "Ah, hallo." Jawab claruna canggung.

     "Sedang menunggu siapa?" Tanya jerome, malah mengambil posisi duduk tepat disamping claruna.

      "Mm, lion."

     "Asistenmu? Kenapa terlambat?"

     "Tidak tahu, sepertinya ada hal yang membuatnya terlambat." Jawab claruna, ia melirik sekitar, mewaspadai jikalau ada sosok arseno yang datang, sungguh claruna sangat ketakutan, bagaimana tidak, ia dan arseno sudah semakin dekat, lelaki itu pasti sudah sangat hafal dengan suaranya, dan claruna tidak dapat memalsukan suara.

     "Ada apa? Dirimu terlihat gelisah." Tanya jerome yang peka dengan gerak-gerik claruna yang tampak takut akan sesuatu.

      "Tidak ada." Jawab claruna lagi, menstabilkan ekspresinya, meyakinkan diri bahwa arseno tidak akan datang kemari.

       "Bagaimana rapatnya? Lancar?"

       "Lancar."

       "Kalian akan syuting tanggal berapa?"

       "Bulan ini, tanggal 20."

       "Dimana?"

       "Ancol."

   Percakapan pun berhenti, claruna serta jerome kembali sama-sama diam, claruna memang jarang mengajak berbicara jika bukan ia yang ditanya, maka dari itu berapa percakapan dengan claruna tidak akan berujung panjang, apalagi jika orang yang mengajaknya bicara adalah 'orang asing'.
    
       "Sudah makan siang?" Tanya jerome, berusaha mencari topik agar suasana tidak hening diantara mereka berdua.

      "Belum."

      "Ingin makan siang bersama?" Tawar jerome dengan senyuman lembut.

     Claruna terdiam, ragu untuk menolak serta menerima, jika ia menolak tidak ada jaminan pasti kapan lion akan tiba, dan jika ia menerima ditakutkan arseno akan datang, dan itu merupakan hal yang paling menakutkan.

      "Bagaimana cla?" Tanya jerome lagi memastikan.

       "Baiklah, dikantin saja kan?"

       "Iya." Jerome tersenyum lebar, ia beranjak dari tempat duduknya, bersiap pergi bersama dengan claruna, begitupun claruna ia berjalan berdampingan dengan jerome, lelaki itu  bertanya tentang banyak hal pada claruna, yang juga dijawab seadanya.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang